MAKALAH Usaha Kecil TAPE SINGKONG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tape merupakan makanan
fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong
(ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang
hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme.
Makanan olahan terbuat
dari ubi singkong yang difermentasi ini sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Di pasar-pasar tradisional tape singkong umum dijual dalam
bentuk potongan kecil-kecil yang dibungkus daun pisang atau plastik.
Terdapat produk tape singkong yang sudah populer. Sebut saja Tape Bondowoso
dan Peuyeum Bandung.
Bahan baku yang
sangat murah serta proses pembuatannya yang sederhana membuat wirausahawan
yakin ini dapat dijadikan sebagai sumber penghasil uang. Hanya
perlu sedikit sentuhan memperbaiki mutu serta kemasan guna meningkatkan nilai
jualnya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa
itu tape singkong?
2. Bagaimana
cara membuat tape/ peyeum singkong?
3. Bagaimana
gambaran dari usaha kecil tape singkong?
4. Bagaimana
tis dan trik usaha tape singkong?
1.3.Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah di atas dapat kita simpulkan bahwa tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui seputar tentang pembuatan tape singkong dan
cara menjalankan usahanya.
BAB II
PENDAHULUAN
2.1.Pengenalan Produk
Tape
singkong adalah makanan yang berasal dari hasil proses fermentasi singkong
menggunakan ragi. Melalui proses fermentasi zat pati yang terdapat pada
singkong diubah menjadi gula, sehingga rasa asli singkong yang cenderung tawar
berubah menjadi manis keasam-asaman dan tekstur
singkong yang semula keras berubah menjadi lebih lunak.
2.2.Cara Membuat
1. Bahan
dan Cara Membuat
Pembuatan tape singkong tidak memerlukan
banyak bahan baku. Tape singkong
dibuat hanya menggunakan singkong dan ragi. Singkong
yang digunakan sebaiknya singkong jenis mentega kuning super.
Berikut
ini cara membuat tape singkong.
§ Kupas
kulit singkong, kemudian kerik singkong menggunakan pisau atau batang bambu
yang ditipiskan untuk menghilangkan lendir yang menempel.
§ Cuci
menggunakan air sebanyak dua kali hingga singkong benar-benar bersih.
§ Rebus
singkong sekitar 40 menit. Selama merebus panci sebaiknya ditutup agar singkong
cepat matang.
§ Angkat,
kemudian dinginkan dipara-para (anyaman datar yang terbuat dari bambu) Selama
sekitar satu jam.
§ Belah
bagian tengah singkong, tetapi hanya setengah. Tujuannya agar ragi dapat
meresap ke bagian dalam singkong sehingga proses pembentukkan tape menjadi
lebih cepat.
§ Bungkus
ragi menggunakan kain kasa, kemudian pukul-pukulkan ke singkong hingga merata atau
hingga seluruh bagian singkong terlihat putih.
§ Jejerkan
singkong dipara-para yang telah dialasi daun pisang. Tutupi singkong
menggunakan kain agar terhindar dari angin dan debu. Diamkan selama satu malam.
Pagi harinya singkong
dapat dipindahkan ke keranjang bambu yang sudah dialasi daun pisang.
Tutupi bagian atas keranjang menggunakan daun pisang,
kemudian diamkan selama dua hari. Setelah itu, tape
singkong siap dikonsumsi atau dijual. Tape singkong
dapat bertahan selama sekitar satu minggu.
Tip Menghasilkan Tape Singkong Berkualitas.
1) Bahan
baku singkong yang digunakan sebaiknya singkong
mentega kuning super dengan umur panen Sembilan bulan dan memiliki panjang
25-30 cm.
2) Gunakan
ragi dengan mutu baik agar tape yang dihasilkan rasanya manis.
Menurut narasumber, ragi dengan mutu baik biasanya berasal dari Sukabumi.
Sebagai
gambaran, untuk membuat tape singkong dari 10kg singkong dibutuhkan ragi
sekitar enam butir. Ragi yang akan digunakan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar
mudah ditaburi ke singkong.
2.3.Gambaran Usaha
1. Produk
Tape singkong
sudah banyak dikenal masyarakat.
Biasanya orang lebih memilih tape singkong dengan tekstur agak padat, manis, dan tidak terlalu lembek. Tape singkong yang terlalu
lembek biasanya terjadi karena tape disimpan terlalu lama di tempat yang
suhunya tinggi, sementara rasa tape yang terlalu asam terjadi karena bahan baku singkong yang digunakan mutunya yang tidak bagus atau
dipanen kurang dari tujuh bulan.
Bahan baku
singkong dapat diperoleh langsung dari para petani singkong. Singkong
dapat dibeli dari petani dengan harga kurang lebih Rp. 1.000/kg.
Penjualan tape singkong biasanya
meningkat pada saat-saat tertentu seperti pada saat Ramadhan, Lebaran, Natal,
dan Tahun Baru. Pada musim hujan penjualan tape singkong biasanya menurun.
2. Pengemasan
Usaha rumah tangga pembuatan tape
singkong dapat mengemas produknya menggunakan keranjang bambu. Satu buah keranjang bambu dengan ukuran 30 x 50 cm mampu menampung
65-70 kg tape singkong. Sebelum tape dimasukkan, sebaiknya keranjang
dilapisi daun pisang. Daun pisang juga digunakan untuk
menutupi tape singkong. Satu buah keranjang dapat
dibeli dengan harga sekitar Rp7.500.
3. Perlengkapan
Usaha
Antara lain terdapat atas dandang stainless steel
untuk merebus singkong, kompor, tangki minyak tanah, para-para untuk
mendinginkan singkong yang telah direbus, keranjang bambu untuk mengemas tape,
pisau, dan tampah sebagai tempat ragi.
4. Tenaga
Kerja
Usaha pembuatan tape singkong tidak memerlukan
banyak tenaga kerja, cukup dua orang. Tenaga kerja yang
digunakan bisa yang sudah berpengalaman bisa juga yang belum berpengalaman.
Tenaga kerja dapat diberi upah sekitar Rp.750.000/bulan,
sudah termasuk uang makan.
5. Promosi
dan Penjualan
Pada awal usaha, promosi dan penjualan tape singkong
bias dimulai dengan cara memberikan contoh produk
kepada para pedagang tape di sekitar tempat usaha atau di pasar-pasar. Jika
sudah merasakan langsung dan merasa cocok dengan rasa tape singkong yang kita
buat, para pedagang akan memesan secara teratur. Saat memberikan contoh produk, jangan lupa memberikan nomor kontak
agar mudah dihubungi setiap saat.
Jika usaha sudah berjalan, penjualan tape singkong
bisa dilakukan dengan cara mengantarkan tape ke
pelanggan-pelanggan atau menjual tape secara langsung di tempat pembuatan
(pembeli dating lansung ke tempat pembuatan).
6. Penetapan
Harga
Tape singkong yang diambil langsung
oleh pembeli di tempat pembuatan dapat dijual dengan harga sekitar Rp1.750/kg,
sedangakan tape singkong yang diantarkan langsung oleh penjual kepada pembeli
dijual dengan harga sekitar Rp2.500/kg.
Sistem pembayaran
biasanya dilakukan secara tunai pada saat transaksi.
7. Resiko
Cuaca ideal yang dibutuhkan untuk membuat tape
adalah seimbang antara panas dan hujan. Cuaca yang dingin selama proses
pembuatan membuat tape yang dihasilkan menjadi keras, sementara cuaca panas
terus menerus dalam proses pembuatan membuat tape menjadi terlalu lembek.
Resiko lain usaha ini adalah
pesaing. Namun tidak perlu pesimis menghadapinya. Ada
berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memenangkan
persaingan dalam usaha pembuatan tape singkong. Menjaga mutu
produk juga sangat penting untuk menghindari larinya pelanggan. Jangan lupa, mutu produk merupakan alat promosi dari mulut ke mulut
yang sangat penting.
2.4.Tips dan Trik Usaha
Tape Singkong
1. Memiliki
produk dengan keunggulan dan ciri khas yang membedakan dari pesaing. Kejujuran
dalam menjalankan uasaha juga penting. Jangan berusaha membuat tape singkong
menggunakan bahan-bahan pemanis buatan, terlebih menggunakan bahan-bahan yang
dilarang untuk makanan.
2. Mampu
mencari bahan baku berkualitas dengan harga lebih
rendah, sehingga dapat menetapkan harga yang bersaing.
3. Senantiasa
menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan dalam setiap proses produksi.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Tape singkong adalah tape yang
dibuat dari singkong yang difermentasi.
Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat,
mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong
dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai
substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi
yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang
menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih
legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Jenis usaha tape singkong ini sangat cocok sekali
untuk daerah tempat berlabunya para wisatawan, dikarnakan biasanya tape
dijadikan sebagai bahan oleh-oleh untuk keluarga selesai berwisata, oleh karna
itu jika daerah salah satu tempat berlabunya para wisatawan daerah, usaha ini
sangat cocok sekali buat kalian.
3.2.Saran
1. Dalam
pembuatan tape sebaiknya selalu bekerja dalam keeadaan steril agar tape tidak
terkontaminasi oelh mikroba lain yang mampu mengubah
cita rasa tape dan menjadikannya tidak enak.
2. Pemberian
ragi harus dengan takaran yang sesuai.
3. Sebaiknya
para pemuda dibekali ilmu pengetahuan yang cukup supaya cepat diterapkan dalam
setiap langkah menjalankan usahanya.
4. Kita
harus menyambut fermentasi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita
rasakan dengan sendiri
DAFTAR PUSTAKA
https://buayuk.wordpress.com/2011/06/15/tape-katjung-peluang-usaha-minim-modal/
http://sonagar20.blogspot.co.id/2010/12/inovasi-usaha-tape-singkong.html
Comments
Post a Comment