CLICK HERE

Saturday, January 21, 2017

MAKALAH Pentingnya Pendidikan Seks Bebas dan Macam- Macam Seks Bebas

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.Latar Belakang

Dalam perkembangan remaja selalu disertai dengan keinginan untuk mengetahui lebih lanjut tentang seks. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks bagi remaja, merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh. Akan tetapi, banyak remaja yang mensalah gunakan perkembangan tersebut ke jalan yang tidak semestinya, sehingga banyak kasus free sex dalam pergaulan bebas remaja yang terkadang timbul perkelahian, bunuh diri dan sebagainya terhadap hal tersebut.  Apa lagi hal ini di dukung dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang membuat orang bisa berkomunikasi dari mana saja dan informasi dapat tersebar dengan sangat cepat. Selain itu teknologi informasi juga membawa dampak negatif pada jenis informasi yang berisi pornografi yang mendorong banyak pihak untuk melakukan kemaksiatan. Saat ini, melalui situs internet atau VCD porno, orang dengan mudah dapat mengakses hal-hal yang dulu sangat sulit didapat, termasuk pada para remaja yang belum memiliki nilai agama dan moralitas yang kokoh sehingga mereka cenderung ingin mencoba apa yang dilihatnya.

Ketidaktahuan remaja mengenai seks akan menggiring mereka kepada perasaan ingin mencoba-coba hal baru. Oleh karena itu, pendidikan seks sangat penting untuk diberikan, mengingat pada saat remaja terjadi proses puberitas sehingga mereka mengalami dorongan seks yang dipengaruhi hormon yang sedang meledak-ledak. Jika pendidikan seks tidak diberikan saat anak menginjak masa remaja, maka akan berdampak negatif, tidak hanya kurang pahamnya mereka mengenai dampak dari perilaku seks yang mereka lakukan, namun juga tidak siapnya mereka menanggup akibat dari kegiatan seks tersebut. Remaja yang hamil di luar nikah, tingkat aborsi yang tinggi, serta penyakit kelamin merupakan akibat dari kurangnya pendidikan seks bagi remaja.

 

 

 

1.2.Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pentingnya pendidikan seks bebas dan macam-macam bahaya seks bebas.

 

1.3.Tujuan

Pembuatan makalah dimaksudkan untuk memberikan informasi serta penjelasan kepada pembaca mengenai hal-hal berikut :

1.      pentingnya pendidikan seks di kalangan remaja.

2.      tujuan Pendidikan Seks, dan

3.      macam-macam bahaya dari seks bebas.

 

1.4. Manfaat

Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang membacanya, khususnya :

1)      Penulis, penulis mendapatkan banyak pengetahuan selama proses pembuatan makalah ini dan diharapkan penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang.

2)      Orang tua, orang tua diharapkan dapat menyadari perannya sebagai pengajar dan pendidik dirumah dan seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga terhadap pendidikan seks.

3)      Siswa-siswi,  diharapkan dapat mendapatkan banyak pengetahuan dari makalah ini sehingga busa memahami maksud dari materi yang di sampaikan.

4)      Guru pengajar,  diharapkan dapat lebih sabar, ulet, serta disiplin dalam membimbingmahasiswanya, karena dosen sangat berperan dalam proses pembelajaran mengenai materi ini sehingga tidak adanya kekeliruan dan penyampaian dan pembuatan makalah ini.

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

2.1.Pendidikan Seks (Sex Education)

Pendidikan seks (sex education) adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan

Pendapat lain mengatakan bahwa Pendidikan Seks (sex education) adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.

Menurut Dr.Abdullah Nashih Ulwan, pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks, naluri,dan perkawinan.

Dapat disimpulkan pendidikan seks bebas adalah pengajaran mengenai seks dengan harapan tidak terjadinya hubungan seks di luar nikah.

 

2.2.Pentingnya Pendidikan Seks (Sex Education) Bagi Remaja

Ada beberapa hal mengenai Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja, diantaranya yaitu:

1.      Untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja

2.      Memiliki kesadaran akan pentingnya memahami masalah seksualitas

3.      Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya

4.      Memahami masalah-masalah seksualitas remaja

5.      Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas

Selain itu ada dua faktor mengapa pendidikan seks (sex education) sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.

Faktor kedua, dari ketidak pahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.

Mungkin kita baru menyadari betapa pentingnya pendidikan seks karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan remaja dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang pergaulan bebas, hal ini sebenarnya sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah. Pergaulan bebas remaja ini bisa juga karena dipicu dengan semakin canggihnya kemajuan teknologi, juga sekaligus dari faktor perekonomian global. Namun hanya menyalahkan itu semua juga bukanlah hal yang tepat

 

2.3.Tujuan Pendidikan seks

1.      Tujuan pendidikan seks :

Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, dan bahaya penyakit kelamin.

Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar, dan legal.

Pendidikan seks dapat di bedakan antara seks instruction dan education in sexuality. Yaitu:

1)      Sex Intruction ialah penerangan mengenai anatomi seperti pertumbuhan rambut pada ketiak, dan mengenai biologi dari repoduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan untuk mempertahankan jenisnya termasuk didalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.

2)      Education in sexuality meliputi bidang – bidang etika, moral, fisiologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang di butuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individual sexual serta mengadakan interpersonal yang baik.

Tujuan pendidikan seks secara umum, yakni  sesuai dengan kesepakatan internasional ”Conference Of Sex Education And Family Panning” pada tahun 1962, adalah untuk menghasilkan manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia serta tanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.

Tujuan pendidikan seks menurut The Sex Information and Education Council The United States (SIECUS) (dalam Subiyanto, 1996:79) sebagai berikut :

§  Memberi pengetahuan yang memadai kepada siswa mengenai diri siswa sehubungan dengan kematangan fisik, mental dan emosional sehubungan dengan seks

§  Mengurangi ketakutan dan kegelisahan sehubungan dengan terjadinya perkembangan serta penyesuaian seksual pada anak

§  Mengembangkan sikap objektif dan penuh pengertian tentang seks

§  Menanamkan pengertian tentang pentingnya nilai moral sebagai dasar mengambil keputusan

§  Memberikan cukup pengetahuan tentang penyimpangan dan penyalahgunaan seks agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan fisik dan mental

§  Mendorong anak untuk bersama-sama membina masyarakat bebas dari kebodohan

Kirby, Alter dan Scales (dalam Bruess, 1981:207), tujuan pendidikan seks antara lain :

§  Memberikan informasi yang akurat tentang seksualitas

§  Mengurangi rasa takut dan kecemasan mengenai perkembangan seksual

§  Mendorong lebih bertanggung jawab dan berhasil dalam membuat keputusan

§  Mengembangkan ketrampilan untuk mengelola masalah-masalah seksual

§  Menciptakan hubungan interpersonal yang memuaskan

§  Mengurangi problem-problem seksual seperti penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki.

Sciller (dalam Bruess, 1987:209) menyebutkan tujuan pendidikan seks adalah :

§  Memberikan informasi yang faktual seluruh aspek seksualitas dan perencanaan keluarga

§  Meningkatkan pemahaman diri mengenai seksualitas sehingga menjadi percaya diri

§  Meningkatkan pemahaman mengenai seks yang berlawanan jenis sehingga dapat meningkatkan hubungan yang positif

§  Mengembangkan seksualitas sebagai bagian dari kesehatan hidupnya

Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut : Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan yang selalu berubah dan berbeda dalam tiap masyarakat dan kebudayaan, membentuk pengertian tentang peranan seks dalam kehidupan manusia dan keluarga, mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks, dan membantu seseorang dalam mengembangkan kepribadian sehingga mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab, yaitu :

a.       Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.

b.      Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab)

c.       Membentuk sikap dan memberikan pengertian  terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi

d.      Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga.

e.       Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.

f.       Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.

g.      Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.

h.      Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat.

Dalam membicarakan masalah seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab, terbuka dari hati ke hati antara orangtua dan anak. Hal ini akan lebih mudah diciptakan antara ibu dengan anak perempuannya atau bapak dengan anak laki-lakinya, sekalipun tidak ditutup kemungkinan dapat terwujud bila dilakukan antara ibu dengan anak laki-lakinya atau bapak dengan anak perempuannya.

1)      Usahakan jangan sampai muncul keluhan seperti tidak tahu harus mulai dari mana, kekakuan, kebingungan dan kehabisan bahan pembicaraan.

2)      Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.

3)      Isi uraian yang disampaikan harus objektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi.

4)      Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun  belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.

5)      Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.

6)      Usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya.

Pendidikan seks di sekolah-sekolah sedang diberikan untuk memberi informasi siswa tentang masalah yang berkaitan dengan seks. Hal ini dianggap penting bagi masyarakat bahwa siswa memahami informasi yang tepat tentang seks, praktek seksual, pelecehan seksual anak dan penyakit menular seksual. Namun, seperti semua ideologi, pendidikan seks di sekolah juga memiliki pro dan kontra.

 

2.4.Bahaya Seks Bebas

Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:

1.      Hilangnya Kehormatan.

Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.

2.      Prestasi cenderung menurun.

Apabila seorang remaja atau siswa-siswisudah melakukan seks bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun siswa-siswitersebut.

 

 

3.      Zina Mengeluarkan Bau Busuk.

Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.

4.      Hamil Diluar Nikah.

Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.

5.      Aborsi dan bunuh diri.

Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.

6.      Tercorengnya Nama Baik Keluarga.

Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.

7.      Tekanan Batin.

Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.

8.      Terjangkit Penyakit.

Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.

9.      Ketagihan.

Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut. Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan  yang tidak terkontrol.\

10.  Gangguan kejiwaan.

Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karna ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan.

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1.Kesimpulan

Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan siswa-siswi dikarenakan banyak faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan pelajar yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja dan siswa-siswi berpacaran tidak mempunyai batasan serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

 

 

 

 

3.2.Saran

Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan adalah :

1)      Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.

2)      Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3)      Kepada para remaja maupun siswa-siswi agar selain belajar juga ikut ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-masing.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://kc12engineer.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-seks.html

https://n4c1pluk.wordpress.com/pendidikan-tentang-seks/

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Pertama-tama penulis panjatkan Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga makalah yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Seks Bebas dan Macam-macam Bahaya Seks Bebas” dapat diselesaikan dengan baik. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini  ialah sebagai salah satu tugas mata pelajaran PJOK di SMK Al-Ihya Banjarsari tahun ajaran 2015-2016.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah mendukung, membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.  penulis sangat mengharapkan saran dan  kritikan yang membangun  demi perbaikan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

 

 

Banjarsari,  April 2016

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB  I  PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1.Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3.Tujuan  .................................................................................................... 1

1.4.Manfaat ...............................................................................................    2

 

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1.Pendidikan Seks (Sex Education) .......................................................    3

2.2.Pentingnya Pendidikan Seks (Sex Education) bagi Remaja ................    3

2.3.Tujuan Pendidikan Seks ......................................................................    4

2.4.Bahaya Seks Bebas ..............................................................................    8

 

 

BAB III PENUTUP ......................................................................................    10

3.1. Kesimpulan ...................................................................................    10

3.2. Saran  ............................................................................................    11

 

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................    12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment