MAKALAH PROSA NON FIKSI (Bahasa Indonesia)

BAB I
PENDAHULUAN

<![if !supportLists]>A.    <![endif]>Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita dituntut untuk terlibat dalam kegiatan tulis menulis. Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk menyerap dan memproses informasi. Bila kita akan menulis sebuah tulisan khususnya tulisan Prosa non fiksi itu berarti kita harus menguasai keterampilan menulis non fiksi dengan baik. Dengan melatih diri menulis prosa non fiksi kita akan dapat mempertajam kemampuan kita dalam menyerap dan memproses informasi.
Prosa nonfiksi, merupakan jenis prosa yang mengkisahkan cerita- cerita yang benar – benar telah terjadi (fakta/ nyata) dalam kehidupan masa lalu. Prosa nonfiksi dapat digolongkan ke dalam tulisan semiilmiah, hal ini karena berisi hal-hal yang nyata, hanya saja penyajiannya lebih santai dibanding tulisan ilmiah

<![if !supportLists]>B.     <![endif]>Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan dalam makalah ini adalah :
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>Apa pengertian dari Prosa Non Fiksi ?
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Apa saja yang termasuk ke dalam prosa non fiksi / semi ilmiah ?
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Apa saja unsur-unsur dari menulis prosa ?

<![if !supportLists]>C.    <![endif]>Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>Dapat mengetahui pengertian dari Prosa Non Fiksi.
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Dapat mengetahui apa yang termasuk kedalam prosa non fiksi.
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Dapat mengetahui unsur-unsur dalam menulis prosa.

<![if !supportLists]>D.    <![endif]>Sumber Data
Sumber data yang kami peroleh ialah data sekunder atau berdasarkan dari pencarian Internet.

BAB II
PEMBAHASAN

<![if !supportLists]>A.    <![endif]>Pengertian Prosa Non Fiksi
Prosa nonfiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang, tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi factual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Karangan ini diungkapkan secara sistematis, kronologis, atau kilas balik dengan menggunakan bahasa semiformal. Karangan ini berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, atau campuran. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah.
Ditinjau dari kata pembentuknya, prosa nonfiksi terdiri dari dua kata yaitu prosa dan nonfiksi. Prosa merupakan suatu karya sastra (karangan) yang ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimat secara bebas. Sedangkan nonfiksi berarti dibuat berdasarkan data – data yang otentik. Dengan demikian prosa nonfiksi adalah karangan yang didasarkan pada data-data otentik atau sesuai fakta.          Dilihat dari proses pembuatannya, ada perbedaan antara prosa fiksi dan nonfiksi. Prosa fiksi bersifat fiktif (tidak nyata) dan dibuat dengan mengandalkan daya imajinasi pengarang. Sementara prosa nonfiksi dibuat atas dasar kenyataan yang ada. Hal ini senada dengan pendapat yang mengatakan bahwa Prosa nonfiksi adalah karangan yang berisi hal-hal yang bersifat faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan si pengarang .

<![if !supportLists]>B.     <![endif]>Jenis Prosa Non Fiksi / Semi Ilmiah
Yang termasuk karangan prosa non fiksi /semi ilmiah ialah : artikel, tajuk rencana, opini, feature, tips, biografi, reportase, iklan, pidato, dan sebagainya.
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>Artikel
Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
<![if !supportLists]>a.       <![endif]>isi karangan bersumber pada fakta bukan sekadar realita
<![if !supportLists]>b.      <![endif]>bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui (realita)
<![if !supportLists]>c.       <![endif]>uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapakan fakta sesuai objek atau narasumbernya
<![if !supportLists]>d.      <![endif]>isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir, atau humor.
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentative yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang factual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana juga diistilahkan dengan editorial.
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Opini
Opini adalah tulisan berisi pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual karena meskipun masih bersifat pendapat penulisnya, namun tetap dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan pendapat tersebut.
<![if !supportLists]>4.      <![endif]>Feature
Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature bukan berita yang aktual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
<![if !supportLists]>5.      <![endif]>Biografi
Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan. Salah satunya untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh dari sejak kecil hingga mencapai karir di kehidupannya kemudian. Jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi. Biografi termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang mengungkapkan fakta-fakta nyata.
<![if !supportLists]>6.      <![endif]>Tips
Tips ialah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkahlangkah operasional dalam melakukan atau membuat sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang populer. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris.
<![if !supportLists]>7.      <![endif]>Reportase
Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang kejadian bencana alam gempa jogja, atau janjir di Jakarta.
<![if !supportLists]>8.      <![endif]>Jurnalisme Baru (New Journalism)
Jurnalisme Baru (new journalism) ialah semacam berita yang dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti, alur, tokohtokoh, latar, dan konflik, dipenuhi meskipun isinya merupakan fakta atau kejadian yang sebenarnya. Contoh tulisan jurnalisme baru, yaitu perang Vietnam, Perlharbour, In Cold Blood (peristiwa pembunuhan sadis–berdarah dingin–terhadap empat keluarga petani di Kansas Amerika Serikat), atau kisah Kusni Kasdut, penjahat besar di era tahun 60-an di Indonesia, dan sebagainya.
<![if !supportLists]>9.      <![endif]>Iklan
Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan atau mempromosikan suatu barang atau jasa kepada khalayak untuk kepentingan bisnis, pengumuman, atau pelayanan publik. Iklan terdiri atas iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
Ciri-ciri bahasa iklan:
<![if !supportLists]>a.       <![endif]>Kalimatnya singkat; hanya menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan,
<![if !supportLists]>b.      <![endif]>Uraian bersifat informatif dan persuasif,
<![if !supportLists]>c.       <![endif]>Menggunakan kata-kata yang terpilih dan menarik perhatian orang untuk mengetahui, mencoba, atau ingin memiliki,
<![if !supportLists]>10.  <![endif]>Pidato atau khotbah.
Pidato ialah aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan secara lisan dalam bentuk rangkaian kata-kata atau kalimat kepada orang banyak dengan tujuan tertentu. Pidato biasanya dilakukan dalam acaraacara resmi, seremonial, dan pertemuan-pertemuan ilmiah. Pidato merupakan bentuk komunikasi satu arah karena terdiri atas pemberi pidato satu orang dan orang banyak sebagai pendengar. Bahasa dan isi pidato disesuaikan dengan pendengar (audience) berdasarkan, tingkat pemikiran atau pendidikan, usia, dan topik pembicaraan. Bagian-bagian pidato ialah seperti berikut.
<![if !supportLists]>1)      <![endif]>Bagian pembukaan berisi: salam pembuka, ungkapan sapaan, puji syukur kepada Tuhan, penegasan konteks pertemuan atau acara
<![if !supportLists]>2)      <![endif]>Bagian isi berisi uraian pidato sesuai dengan yang telah direncanakan atau ingin disampaikan.
<![if !supportLists]>3)      <![endif]>Penutup pidato, berisi: kesimpulan isi pidato, harapan-harapan atau himbauan, ucapan terima kasih dan permohonan maaf, salam penutup
Beberapa hal berikut harus diperhatikan dalam menyimak pidato.
<![if !supportLists]>1)      <![endif]>Simaklah isi pidato dengan saksama dari awal hingga akhir.
<![if !supportLists]>2)      <![endif]>Pahami gagasan, pendapat, atau pesan yang disampaikan dalam pidato.
<![if !supportLists]>3)      <![endif]>Ingatlah atau catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam uraian pidato dan beri komentar.

<![if !supportLists]>C.    <![endif]>Unsur-unsur dalam Menulis Prosa
Dalam menulis prosa, tentu ada unsur- unsur yang harus diperhatikan seperti pada penulisan naskah drama. Unsur- unsur yang terlibat langsung dalam penulisan prosa disebut dengan unsur instrinsik. Dapat dikatakan bahwa unsur instrinsik adalah unsur pokok yang akan menentukan bentuk prosa yang akan ditulis. Adapun unsur- unsur instrinsik pembangun prosa tidaklah berbeda dengan sastra lainnya, antara lain:
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>Tema
Merupakan garis start sebuah karya seni. Tema mengandung gagasan, ide, pikiran pokok yang hendak dikembangkan menjadi tulisan yang panjang dan menghibur.
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Amanat
Amanat atau pesan moral dalam suatu prosa diungkapkan secara implisit, tidak terang- terangan ditulis secara gamblang, namun tersirat dalam tulisan – tulisan atau tokoh yang diceritakan dalam prosa.
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Tokoh
Seperti pada seni lakon, unsur penting yang berpengaruh dalam suatu prosa yaitu adanya tokoh yang terlibat dalam ide yang diusung dalam prosa tersebut. Tokoh merupakan individu yang terlibat dalam peristiwa atau cerita dalam prosa. Biasanya tokoh ini berwujud manusia, namun ada juga yang berwujud binatang untuk menceritakan suatu kisah. Seperti padanya sastra drama, tokoh dalam prosa dibedakan menjadi tokoh sentral dan tokoh tambahan. Tokoh sentral merupakan tokoh utama yang terlibat dalam konflik yang terjadi dalam cerita atau fakta. Tokoh sentral dapat dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi tokoh protagonis yakni tokoh yang cenderung berbuat bijak. Sedang tokoh antagonis memiliki karakter yang senantiasa berlawanan dengan tokoh protagonis. Oleh karena itu, kedua tokoh ini adalah tokoh utama yang terlibat dalam konflik.




       














BAB III
PENUTUP


<![if !supportLists]>A.    <![endif]> Kritik
Isi karangan bersumber pada fakta , bukan sekedar realita. Uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapkan fakta sesuai objek atau narasumbernya.

<![if !supportLists]>B.     <![endif]> Saran
<![if !supportLists]>1)      <![endif]>Simaklah isi / informasi yang akan ditulis dengan saksama dari awal hingga akhir.
<![if !supportLists]>2)      <![endif]>Pahami gagasan, pendapat, atau pesan yang disampaikan dri informasi tersebut.
<![if !supportLists]>3)      <![endif]>Ingatlah atau catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam uraian karangan dan beri komentar.
















DAFTAR PUSTAKA

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
http://mahniar21.blogspot.co.id/2015/02/prosa-non-fiksi-jenis-jenis-beserta.html



















LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contoh Tajuk Rencana

TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

<![if !vml]>http://ageniklan.co.id/wp-content/uploads/2015/06/Kompas.jpg<![endif]>“Bagi mereka yang sudah pegang sertifikasi guru segera berikanlah hak mereka. Hentikan guru sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan politik praktis.”
Sertifikasi Guru, Haruskah?
Sebagai alat mewujudkan mutu pendidikan, pertanyaan di atas perlu dijawab: harus! Itulah salah satu upaya mengurai kesemrawutan persoalan guru.
Seabrek acara seremonial dan basa-basi menghormati guru. Barangkali terkecuali dosen, lirik Oemar Bakri, jadi guru jujur berbakti memang makan hati, menyuarakan rintihan pemegang profesi yang jumlahnya lebih dari 2,9 juta, lebih dari separuh PNS. Padahal, tak ada profesi apa pun yang terbebas dari peranan dan andil guru.
Perbaikan terkesan basa-basi. Di antaranya, tidak diterjemahkan dalam penghargaan kesejahteraan. Timbal balik itu tidak terjadi, bahkan guru sendiri harus memperjuangkannya.
Tunjangan profesi baru muncul beberapa tahun lalu, disusul tunjangan sertifikasi.
UU Guru Nomor 14 Tahun 2005 menegaskan guru sebagai profesi pendidik. Guru dan dosen diangkat sebagai profesi, artinya para pemegangnya berhak mendapatkan hak-hak sekaligus kewajiban profesional. Terus merosotnya mutu praksis pendidikan dan hasil pendidikan salah satunya disebabkan faktor profesionalitas guru.
Padahal, menurut data Kemdikbud, guru yang layak mengajar di SD hanya sekitar 27 persen, di SMP sekitar 58 persen, di SMA sekitar 65 persen, dan di SMK sekitar 56 persen. Selain kualitas guru, jumlah guru—kecuali guru SD yang konon cukup tetapi tidak merata—menjadi faktor masalah kronis profesi keguruan di Indonesia.
Menyelenggarakan program sertifikasi guru kita dukung sebagai salah satu sarana peningkatan mutu guru. Menyerahkan status kepegawaian guru kepada daerah sejalan dengan UU Otonomi Daerah, dilihat sebagai upaya memenuhi kebutuhan guru di daerah.
Di lapangan, program itu tidak sejalan dengan rencana di atas kertas. Masuknya kepentingan politik praktis penguasa politik setempat berdampak terhadap netralitas pemegang profesi pendidik. Karena itu, ada rencana mengembalikan status PNS guru ke pusat.
Sebaliknya, kemudahan program sertifikasi lewat portofolio berekses manipulasi data. Diintrodusirlah ujian kompetensi awal yang berekses pada pengutipan uang oleh aparat, seperti tersingkap di Sumatera Utara.
Dengan ekses-ekses itu, apakah program sertifikasi—tahun ini dikuota 250.000 dan hingga 2014 ditarget 2,7 juta—dihentikan? Lantas, semua guru dengan sembilan status mereka selama ini semua diangkat sebagai PNS? Padahal, menurut Mendikbud Mohammad Nuh, hanya 30 persen dari 650.000 tenaga honorer bisa diangkat sebagai PNS. Semua hendaknya menjadi bahan pertimbangan.
Mengambil yang sedikit kejelekannya, program sertifikasi guru merupakan keniscayaan. Ekses yang terjadi seminimal mungkin dicegah, selain tentu perlu diikuti tindak lanjut dari apa yang dijanjikan bagi mereka.
Konkretnya? Di antaranya, bagi mereka yang sudah pegang sertifikasi guru segera berikanlah hak mereka. Hentikan guru sebagai sapi perah oleh bermacam-macam instansi atau kepentingan politik praktis.
Contoh Tips
Tips Menghilangkan Jerawat Cara Modern – Jerawat memang masalah yang membuat pusing terutama bagi mereka kaum muda yang menjaga penampilan dirinya, berikut Kami sajikan Tips Menghilangkan Jerawat Cara Modern yang berbeda dari tips-tips menghilangkan jerawat yang disajikan oleh blog/situs lainnya.


<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
<![if !supportLists]>1.      <![endif]>Aspirin (obat demam) – Untuk mengurangi kemerahan dan mengecilkan jerawat yang baru tumbuh, hancurkan sebiji aspirin (Panadol) dan lembabkan itu dengan sedikit air. Kemudian sapu campuran tersebut ke bagian yang ditumbuhi jerawat. Biarkan selama beberapa menit, kemudian bilas dengan menggunakan air bersih. Ulangi prosedur ini sampai jerawat Anda menyusut dan hilang.
<![if !supportLists]>2.      <![endif]>Pasta Gigi – Sebelum tidur, letakkan pasta gigi pada bagian yang ditumbuhi jerawat. Biarkan mengering hingga keesokan harinya. Kemudian bilas wajah Anda. Pasta gigi bisa mambantu untuk mengeringkan jerawat dan juga mampu untuk menyerap minyak pada wajah.
<![if !supportLists]>3.      <![endif]>Minyak Zaitun – Tips ini telah dipraktekkan sejak zaman nenek monyang lagi. Campurkan satu sendok makan minyak zaitun dengan 4 sendok garam, aduk senyawa untuk beberapa menit. Oleskan pada bagian wajah Anda yang ditumbuhi jerawat dan biarkan seketika. Kemudian bilas wajah dengan menggunakan sabun pencuci muka.


Contoh Iklan



Contoh Biografi 

Chairil Anwar
<![if !vml]>http://4.bp.blogspot.com/-1o45l58V0fk/U4Gzqs0BhnI/AAAAAAAAFv0/1ziJB56p7jY/s1600/chairil-anwar+Pelopor+angkatan+45.jpg<![endif]>Chairil Anwar (Medan, 26 Juli 1922 — Jakarta, 28 April 1949) atau dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” (dalam karyanya berjudul Aku ) adalah penyair terkemuka Indonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan ‘45 dan puisi modern Indonesia.

Masa Kecil
Dilahirkan di Medan, Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, yang bekerja sebagai pamongpraja. Dari pihak ibunya, Saleha dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia.
Chairil masuk Hollands Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu penjajah Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekolah menengah pertama belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastera. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.

Masa Dewasa
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di “Majalah Nisan” pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).

Akhir Hidup
Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkat, rahmat, dan hidayah yang dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan menylesaikan makalah yang berjudul “Prosa Nonfiksi”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu mata pelajaran bahasa Indonesia  di SMK Al-IHYA Banjarsari.
Dengan segala keterbatasan, kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini maupun makalah berikutnya.
Akhir kata kami sebagai penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai  penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Banjarsari,    Agustus 2016


Penulis









DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
<![if !supportLists]>A.      <![endif]>Latar Belakang .................................................................................. 1
<![if !supportLists]>B.       <![endif]>Rumusan Masalah ............................................................................. 1
<![if !supportLists]>C.       <![endif]>Tujuan Makalah  ...........................................................................      1 
<![if !supportLists]>D.      <![endif]>Sumber Data ...................................................................................... 1   
[                   
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
<![if !supportLists]>A.    <![endif]>Pengertian Prosa Nonfiksi  ................................................................. 2
<![if !supportLists]>B.     <![endif]>Jenis Prosa Nonfiksi / semi ilmiah ...................................................... 2
<![if !supportLists]>C.     <![endif]>Unsur-unsur dalam menulis Prosa ...................................................... 5

BAB III PENUTUP  .......................................................................................... 7
<![if !supportLists]>A.    <![endif]>Kritik  ................................................................................................ 7
<![if !supportLists]>B.     <![endif]>Saran .................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... .... 8
LAMPIRAN - LAMPIRAN







Comments

Popular posts from this blog

RESENSI NOVEL BAHASA SUNDA "LEMBUR SINGKUR"

MAKALAH Usaha Kecil KERIPIK PISANG (Kewirausahaan)

MAKALAH PEMBUATAN PIRING LIDI