MAKALAH PROSA FIKSI (Bahasa Indonesia)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Prosa fiksi berasal dari kata fictio yang berarti
pembentukan, angan – angan, khayalan. Menurut Moeliono dkk, berarti : cerita
rekaan (cerpen, roman, novel). Menurut Eddy (1991:49) mendefinisikan sebagai
cerita yang direka (dikarang berdasar fantasia tau imajinasi). Menurut Chamidah
dkk (1986), prosa fiksi merupakan cerita hasil olahan pengarang berdasarkan
pandangan, tafsiran, serta penilaiyan tentang peristiwa yang berlangsung dalam
hayal pengarang saja. Menurut M Saleh dan anton
“dalam soedjijono, 1984:64), yang dimkasud dengan prosa fiksi ialah
(bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, kelakuan, peristiwa,
dan alur yang dihasilkan oleh daya
khayal atau imajinasi”
Berdasarkan penjelasan – penjelasan diatas, tidaklah jauh
berhubungan dengan cerita pendek. Bahkan juga cerita pendek telah berada dalam
bentuk prosa fiksi. Oleh karena itu, Prosa Fiksi menjadi salah satu hal yang
kami anggap perlu di kaji. Dengan harapan dapat memotifasi serta menambah pengetahuan
kita secara aplikatif dari materi Prosa Fiksi ini.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di
atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari
prosa fiksi ?
2.
Apa saja jenis-jenis
prosa fiksi ?
3.
Apa saja ciri-ciri dari
prosa fiksi?
4.
Bagaimana pendekatan
dalam apresiasi prosa fiksi ?
C.
Tujuan
Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini
seperti halnya dalam rumusan masalah di atas yaitu :
1. Untuk
mengetahui pengertian dari prosa fiksi.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis prosa fiksi.
3. Untuk
mengetahui ciri-ciri dari prosa fiksi.
4. Untuk
mengetahui pendekatan dalam apresiasi prosa fiksi.
D.
Sumber
Data
Sumber data yang kami peroleh dalam
pembuatan makalah ini yaitu data sekunder, atau lebih tepatnya data yang
bersumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Prosa Fiksi
Karya sastra menurut ragamnya dibedakan
atas prosa, puisi, dan drama. Karya sastra fiksi atau biasa disebut cerita
rekaan, merupakan salah satu jenis karya sastra yang beragam prosa.
Adapun pengertian prosa fiksi menurut Aminuddin
dalam Djuanda dan Iswara (2006: 158) adalah “kisahan atau cerita yang diemban
oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian
cerita tertentu yang bertolak dari hasilimajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita”.
B.
Jenis-jenis
Prosa Fiksi
1. Prosa
Modern
Yang termasuk kedalam prosa modern yaitu :
a. Cerita
pendek/cerpen, adalah cerita berbentuk prosa yang pendek.
b. Novelet,
adalah cerita yang panjangnya lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek
dari novel.
c. Novel/roman,
adalah cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahn-permasalahan secara
kompleks, dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas dan rinci.
d. Cerita
anak, adalah cerita yang mencakup rentang umur pembaca beragam, mulai rentang
3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun (bahkan 13 dan 14) tahun.
e. Novel
remaja (chicklit dan teenlit), adalah novel yang ditulis untuk segmen pembaca
remaja.
2. Prosa
lama
Yang termasuk kedalam
prosa lama yaitu :
a.
Dongeng, adalah cerita
yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau khayalan pengarang di mana yang
diceritakan seluruhnya belum pernah terjadi.
b.
Fabel adalah cerita
rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para pelakunya binatna g yang
diperlakukan seperti manusia. Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu
Harimau, dan lain-lain.
c.
Hikayat adalah cerita,
baik sejarah, maupun cerita roman fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh; Hikayat
Hang Tuah, Hikayat Seribu Satu Malam, dan lain-lain.
d.
Legenda adalah dongeng
tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di
suatu tempat atau daerah. Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu, Malin Kundang,
Asal Mula Candi Prambanan, dan lain-lain.
e.
Mite adalah cerita yang
mengandung dan berlatar belakang sejarah atau hal yang sudah dipercayai orang
banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib dan
kesaktian luar biasa. Contoh: Nyi Roro Kidul.
f.
Cerita Penggeli Hati,
sering pula diistilahkan dengan cerita noodlehead karena terdapat dalam hampir
semua budaya rakyat. Cerita-cerita ini mengandung unsur komedi (kelucuan),
omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan, tapi biasanya mengandung
unsur kritik terhadap perilaku manusia/mayarakat. Contohnya adalah Cerita Si
Kabayan, Pak Belalang, Lebai Malang, dan lain-lain.
g.
Cerita Perumpamaan
adalah dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan
bersifat mendidik. Sebagai contoh, orang pelit akan dinasihati dengan cerita
seorang Haji Bakhil.
C.
Ciri
– ciri Prosa Fiksi
Ciri-ciri
prosa dari fiksi yaitu sebagai berikut :
1. Bersifat
fiksi/rekaan
2. Menyerupai
kenyataan
3. Bentuk
karangan biasanya narasi
4. Memiliki
tokoh, peristiwa, latar, alur, dan pesan/ajaran
5. Memiliki
fungsi menghibur, kejiwaan, dan menyampaikan nilai-nilai kebenaran.
D.
Pendekatan
dalam Apresiasi Prosa Fiksi
1. Pendekatan
Parafratis
Menurut Aminuddin dalam Djuanda dan Iswara (2006 :
171) “Pendekatan parafratis adalah strategi pemahaman kandungan karya sastra
dengan jalan mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan pengarang dengan
menggunakan kata-kata maupun kalimat yang berbeda yang digunakan pengarangnya”.
Dengan kata lain pendekatan ini
memberikan kesempatan kepada pembaca untuk mere-kreasikan hasil membacanya
dalam bentuk tulisan dengan kata-kata sendiri.
Menurut Djuanda dan Iswara (2006) ada beberapa
prinsip dasar penerapan pendekatan parafrasit ialah bahwa “(1) gagasan yang
sama dapat disampaikan melalui bentuk yang berbeda, (2) aimbol-simbol yang
bersifat konotatif dalam suatu karya sastra dapat diganti dengan lambang atau
bentuk lain yang tidak mengandung ketaksaan makna, (3) kalimat-kalimat atau
baris dalam suatu cipta sastra yang mengalami pelepasan dapat dikembalikan lagi
kepada bentuk dasarnya, (4) pengubahan suatu cipta sastra baik dalam hal kata
maupun kalimatyang semula simbolik dan elipsis menjadi bentuk kebahasaan yang
tidak lagi konotatif akan mempermudah upaya seseorang memahami makna dalam
bacaan, dan (5) pengungkapan kembali suatu gagasan yang sama dengan menggunakan
media atau bentuk yang tidak sama oleh seorang pembaca akan mempertajam
pemahaman yang diperoleh pembaca. Oleh karena itu pendekan parafratis dapat
digunakan diawal apresiasi dan diakhir apresiasi, sebagai bentuk rekreasi dari
pemahaman yang sudah dibacaanya”.
2. Pendekatan
Emotif dan Mengapresiasikan Sastra
Aminudin (2002) mengemukakan
pendekatan emotif dalam mengapresiasi sastra adalah “suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur yang merangsang emosi perasaan pembaca. Rangsangan emosi tersebut dapat berupa
keindahan bentuk maupun emosi yang berhubungan dengan isi gagasan, alur, atau
penokohan”.
Prinsip dasar yang melatarbelakangi
adanya pendekatan emotif ini adalah pandangan bahwa ciptasastra merupakan
bagian dari karya seni yang hadir dihadapan masyarakat pembacanya,sehingga
mampu memberikan kesenangan atau kepuasan kepada pembacanya. Dengan menerapkan
pendekatan ini pembaca diharapkan dapat tergugah emosinya melalui karya sastra.
3. Pendekatan
Analistis dalam mengapresiasikan sastra
Pendekatan analistis menurut
Amanuddin (2002:44) adalah “pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara
pengarang, menampilkan gagasan dan mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang,
elemen intrinsik dan mekanisme hubungan setiap elemen intrinsik itu sehingga
mampu membangun adanya keselarasan dan kesatuan dalam membangun totalitas
bentuk dan totalitas makna”.
Penerapan pendekatan analistis
dalam apresiasi prosa fiksi, akan menolong pembaca dalam upaya mengenal unsur-unsur
intrinsik prosa fiksi yang dibacanya. Dari pemahaman analistis semacam ini,
terutama untuk siswa, akan dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan dan pemahaman
ketika mereka harus membuat karangan fiksi.
Prinsip dasar pendekatan analistis ialah
: (1) karya sastra itu dibedakan oleh unsur-unsur / elemen-elemen, (2) setiap
unsur itu mempunyai fungsinya sendiri-sendiri dan mempunyai hubungan antara
yang satu dengan yang lainnya meskipun karakteristiknya masing-masing, dan (3)
dari adanya ciri karakteristik setiap unsur itu, maka antara elemen yang satu
dengn yang lainny, pada awalnya dapat dibahas secara terpisah meskipun
makhirnya setiap elemen itu merupakan satu kesatua. (Aminuddin,2002).
4. Pendekatan
Historis dalam Mengapresiasikan Sastra
Pendekatan historis adalah
pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar
belakang, peristiwa kesejarahan yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya
karya sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan
penciptaan maupun kehidupan sastra sendiri pada umunya dari zaman ke zaman.
5. Pendekatan
Sosiopsikologis dalam Mengapresiasikan sastra
Pendekatan sosiopsikologis adalah
pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya,
kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap
lingkungan kehidupannya ataupun zamannya pada saat cipta sastra diwujudkan.
6. Pendekatan
Didaktis dalam Mengapresiasikan Sastra
Pendekatan didaktis adalah pendekatan
yang berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan evaluatif maupun sikap
pengarang terhadap kehidupan. Gagasan, tanggapan maupun sikap itu akan mampu
terwujud dalam suatu pandangan etis, filosofis, maupun agamis sehingga akan
mengandung nilai-nilai moral yang mampu memperkaya kehidupan rohaniah pembaca.
BAB III
PENUTUP
A.
Kritik
Sering
kita merasa tidak punya ide untuk menulis prosa fiksi / cerpen. Di lain
kesempatan kita juga dihadapkan pada kebingungan apa yang harus kita tulis
dengan tugas menulis prosa fiksi /cerpen.
B.
Saran
1) Pilih
salah satu ide yang menarik.
2) Yakinlah
ide yang akan kita pilih semuanya berpotensi menarik. Jadi jangan ragu; jangan
pernah berpikir ide kita biasa saja. Cerpen yang luar biasa adalah cerpen yang
mengangkat ide-ide biasa tetapi mendapat respon pembaca yang luar biasa.
3) Mengerucutkan
ide apabila ide terlalu luas.
4) Dalam
mengapresiasi prosa fiksi kita harus menggunakan pendekatan prosa fiksi. Karena
sangat fungsional sekalii dalam membantu kita untuk lebih mudah berdialog
dengan karya prosa fiksi. Sehingga apresiasi yang kita buat lebih jelas
maksudnya dan bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekastamaharani.blogspot.co.id/p/ruang-kajian-prosa-fiksi.html
http://bayulikids.blogspot.co.id/2016/02/pengantar-prosa-fiksi.html
LAMPIRAN – LAMPIRAN
CONTOH PROSA FIKSI
Cerpen
Sahabat yang Nyata dan Setia
Cerpen
Karangan: Azza
Namaku Zahra, aku
mempunyai 2 sahabat yang bernama Lia dan Khana. aku lebih menganggap Khana
sebagai sahabatku. Tapi entahlah, kenapa aku lebih sering bermain bersama Lia,
aku juga heran. Kadang kala aku berpendapat kalau Khana yang tidak mau terbuka
padaku. Jadi, jika aku bertanya dia menjawab “Tidak”, padahal di dalam hatinya
dia menjawab “Iya”. Aku juga heran kenapa aku bisa tahu isi hatinya yang
sebenarnya, aapakah karena dia adalah sahabatku dari kelas tiga SD.
Aku sering bertanya
padanya tapi Khana tidak pernah menganggapnya serius, apa itu karena kita
sering bercanda atau bagaimana aku tidak tahu. Terkadang aku membayangkan
“kelihatannya aku tidak bisa bersahabat dengannya lagi”. Aku juga terkadang
tersenyum palsu untuknya. Terkadang juga aku membayangkan apakah dia selama ini
membohongiku dengan senyum dan tingkah lakunya? Tapi semua kejengkelanku
diobati oleh Lia, dia selalu menyadarkanku kalau Khana itu memang begitu
orangnya.
Suatu hari, saat kelulusan dia akan pindah ke jakarta. Aku
sangat senang karena dia tidak akan mengganggu hidupku lagi. Tapi… disaat itu
juga aku menyadari ternyata dia NYATA menganggapku sebagai sahabatnya. Khana
menangis dengan tulus lalu memelukku dan berkata “Hei sobat, maafkan aku”
disaat itu juga aku langsung kaget lalu aku berkata “iya” satu kata yang jelas,
ringkas dan mencangkup segala kata
Pagi itu aku bangun
pagi seperti biasa lalu memakan sarapanku sambil menyetel berita. Di berita itu
aku melihat sebuah pesawat tujuan Solo – Jakarta jatuh saat akan lepas landas,
seluruh penumpang meninggal dunia, dan pesawat terbakar habis karena kebocoran
bahan bakar. Tak terasa air mata telah membasahi pipiku, karena aku tahu saat
itu hanya ada satu pesawat tujuan Jakarta dan yang dinaiki Khana. Aku langsung
berdo’a untuk Khana agar masuk surga dan diampuni segala dosanya sehabis
sholat. Padahal baru kemarin kita saling meminta maaf.
NB: Untuk kalian yang punya sahabat
setia, jangan sia-siakan mereka
CONTOH PROSA FIKSI
Dongeng
Kisah Cinderella
Pada zaman dahulu kala,
ada seorang gadis yang baik hati bernama Cinderella. Dia sangat baik hati dan
cantik tetapi sayang ayahnya telah meninggal dunia.dan sepeninggal ayahnya ia
tinggal bersama ibu dan saudara tirinya. Setiap hari ia disiksa, dengan cara
disuruh mencuci piring, mengepel lantai dan melayani mereka.
Walaupun begitu
Cinderella tetap percaya bahwa suatu hari ia akan hidup bahagia. Suatu
hari,seorang pangeran ingin mencari permaisuri maka diadakanlah sebuah pesta
dansa besar di istana, tetapi Cinderella tidak diijinkan untuk ikut. Tetapi,
Ibu Peri datang dan menolongnya. Cinderella pun disulap menjadi seorang putri
cantik. Di istana, sang pangeran jatuh cinta pada Cinderella, lalu mengajaknya
berdansa. Cinderella jadi lupa, bahwa ia tak boleh pulang lebih dari jam 12,
karena pada jam itu semua sihir Ibu Peri berakhir. Denting lonceng pukul 12
terdengar, dan Cinderella berlari.
Tak terasa, sebelah
sepatu kacanya terlepas dan tercecer di tangga istana. Sang pangeran
memungutnya, dan mengumumkan barangsiapa kakinya pas dengan sepatu itu,
siapapun dia, akan dia jadikan isteri. Namun, sepatu itu tidak pas di kaki
siapapun yang mencobanya, termasuk 2 kakak tiri Cinderella. Cinderella lalu
ikut mencoba, dan kakinya pas! Cinderella akhirnya menikah dengan Pangeran dan
hidup bahagia selamanya.
Beberapa
penulis novel, novelis terkenal di Indonesia yang Bukunya Best seller
Asma Nadia
Penulis yang punya nama asli Asmarani Rosalba ini
memang sedang berada dalam puncak popularitas. Novelnya yang diekranisasi
menjadi film, Surga yang Tak Dirindukan menjadi box office. Kesuksesan itu
seakan melengkapi kecemerlangannya selepas karyanya yang lain, Emak Ingin Naik
Haji, Assalamualaikum Beijing, juga sukses. Belum lagi beberapa karyanya yang
disinetronkan seperti Sakinah Bersamamu, Aisyah Putri, dan Catatan Hati Seorang
Istri. Novel-novelnya laris manis.
Dee (Dewi Lestari)
Penulis yang juga artis ini memang top. Novelnya
banyak yang best seller. Beberapa sudah diangkat ke layar kaca, seperti Perahu
Kertas, Supernova, Filosofi Kopi, Madre, dll. Beliau terbilang produktif.
Kemampuannya mencipta lagu dan menyanyi sedikit banyak menunjang
kepopulerannya.
Andrea Hirata
Laskar Pelangi, baik dalam format
novel, drama musikal maupun film sukses besar. Filmnya yang telah ditontoh
lebih dari 4,6 juta orang masih memegang rekor sebagai film terlaris. Novelnya
konon telah dibaca jutaan orang. Andrea Hirata adalah jaminan novel laris. Ia
beberapa kali diundang tampil di acara televisi. Novelnya selain Laskar Pelangi
adalah Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta dalam Gelas,
Sebelas Patriot dan yang teranyar, Ayah.
Ahmad Fuadi
Novel Negeri 5 Menara yang menceritakan kisah di
pesantren sukses besar. Hal tersebut ikut mengangkat pamor sang penulis Ahmad
Fuadi. Novel tersebut juga sukses diekranisasi. Novelnya yang lain diantaranya
Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkat, rahmat, dan hidayah yang
dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan menylesaikan makalah yang berjudul “Prosa
Fiksi”.
Makalah ini ditulis
untuk memenuhi salah satu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Al-IHYA Banjarsari.
Dengan segala
keterbatasan, kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasanya atau
cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat
saya harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini maupun makalah berikutnya.
Akhir kata kami sebagai
penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Banjarsari, Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...................................................................................... i
DAFTAR ISI
...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................................. 1
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan
Makalah ........................................................................... 1
D. Sumber
Data ...................................................................................... 1
[
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................... 2
A. Pengertian
Prosa Fiksi ....................................................................... 2
B. Jenis
– jenis Prosa Fiksi ...................................................................... 2
C. Ciri
ciri Prosa Fiksi ............................................................................. 4
D. Pendekatan
dalam Apresiasi Prosa Fiksi ............................................ 4
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 7
A. Kritik
................................................................................................ 7
B. Saran
.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................... .... 8
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Comments
Post a Comment