MAKALAH PUISI BARU (Versi 1)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Puisi
pada umumnya merupakan luapan ekspresi perasaan seorang sastrawan yang
dituangkan ke dalam kata-kata yang indah. Kata-kata tersebut yang nantinya
mampu membuat pembaca terhipnotis oleh keindahannya. Namun dengan adanya
kebebasan inilah para sastrawan sudah jarang yang mempertimbangkan pesan atau
isi dari puisi tersebut, bahkan tidak sedikit dari puisi baru yang temanya
tentang sindiran atau yang lainnya yang sangat sedikit sekali mengandung pesan
moral yang mendidik.
Pengetahuan
saja belum cukup untuk dapat memahami suatu karya sastra. Pengetahuan itu perlu
diterapkan dalam kenyataan misalnya dengan mencoba membuat puisi kita bisa
aplikasikan dengan menerapkan teori yang telah kita dapatkan secara langsung.
Hadirnya suatu puisi baru ini memberikan suatu kekayaan tersendiri yang
dimiliki oleh karya sastra pada masa kini.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa
pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis puisi baru ?
2.
Apa yang dimaksud
dengan puisi kontemporer?
3.
Apa saja yang termasuk
ke dalam ragam puisi kontemporer?
C.
Tujuan
Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu ;
1. Untuk
mengetahui pengertian, ciri-ciri, dan contoh dari puisi baru.
2. Untuk
mengetahui pengertian dari puisi kontemporer.
3. Untuk
mengetahui ragam puisi kontemporer.
D.
Sumber
Data
§ http://www.mishba7.com/2015/04/pengertian-puisi-baru-ciri-jenis.html
§ http://situspuisi.blogspot.co.id/2014/10/puisi-baru-beserta-contohnya.html
§ http://materipuisi.blogspot.co.id/2011/11/puisi-kontemporer.html
§ http://afifakarya.blogspot.co.id/2013/07/puisi-modern_17.html
§ http://www.kajianpustaka.com/2014/06/ciri-dan-jenis-puisi-baru.html
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang sudah
mendapat pengaruh dari puisi barat. Puisi baru tidak terikat oleh aturan baris,
larik, mantra, maupun rima. Puisi baru biasanya diketahui nama penulisnya.
Puisi baru berkisar antara angkatan balai pustaka sampai dengan angkatan tahun
1960-an.
B.
Ciri
– ciri Puisi Baru
Puisi
baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris,
suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut:
1) Bentuknya
rapi dan simetris.
2) Mempunyai
persajakan akhir (yang teratur).
3) Banyak
mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
4) Sebagian
besar puisi empat seuntai.
5) Tiap-tiap
barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
6) Tiap
gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
C.
Jenis
– jenis Puisi Baru
Puisi baru menurut isinya dibedakan
menjadi 7 jenis, yaitu:
1) Balada
Balada
adalah puisi berisi kisah/cerita.
Contoh:
sangkuriang…..
Kau begitu durhaka
Pada ibumu
Hingga menjadi
Gunung tangkuban perahu
2) Himne
Himne
adalah puisi pujaan untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan,
tanah air atau almamater. Sekarang ini pengertian himne menjadi berkembang.
Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu
yang dihormati (Guru, Pahlawan, Dewa, Tuhan) yang bernafaskan ketuhanan.
Contoh
Himne:
Bahkan batu-batu yang
keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu
dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada
lekuk dan liku
bawah sayatan khianat
dan dusta.
Dengan hikmat selalu
kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari
tangan dan kaki
dari mahkota duri dan
membulan paku
Yang dikarati oleh dosa
manusia.
Tanpa luka-luka yang
lebar terbuka
dunia kehilangan sumber
kasih
Besarlah mereka yang
dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di
datam hati.
3) Ode
Ode
adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi
(metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat
menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contoh:
bagai mutiara diatas
lautan
Bagai cahaya dalam
kegelapan
Guru,itulah dirimu
Budi luhurmu takkan
pernah hilang
Walau ditelan masa
4) Epigram
Epigram
adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa
Yunani epigramma yang berarti unsur
pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan
pedoman, iktibar; atau teladan.
Contoh
epigram:
Hari ini tak ada tempat
berdiri
Sikap lamban berarti
mati
Siapa yang bergerak,
merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak
sekalipun pasti tergilas.
5) Romansa
Romansa
adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa
Perancis romantique yang berarti
keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.
Contoh:
ibu……
Kasih sayangmu
Takkan pernah luput
Dari ingatanku
Cintamu ibu
Selalu dalam hatiku.
6) Elegi
Elegi
adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang
mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama
karena kematian/kepergian seseorang.
Contoh:
tiada lagi tempatku
mengadu
Semua telah pergi
dariku
Ya allah engkau adalah
tumpuan harapanku
Bantulah aku
menyelesaikan masalah ini
7) Satire
Satire
adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin satura yang
berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu
golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, korup, zalim, dll.).
Contoh
satire:
Aku bertanya
tetapi
pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair
salon,
yang bersajak tentang
anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan
terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta
kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki
dewi kesenian.
Puisi baru menurut bentuknya dibedakan
menjadi sembilan jenis, yaitu:
1) Distikon
Distikon
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh: Di pasar baru mereka
lalu mengada-menggaya
Meningkat sudah kesal
tak tahu apa dibuat
(Chairil Anwar)
2) Terzina
Terzina
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh: Dalam ribaan pagi bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bahagia cinta tiba
melayang
Bersinar bagai matahari
Mengwarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)
3) Kuatrain
Kuatrain
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh: Aku menimbang-nimbang mungkin
Kita berdua menjadi satu
Gaji dihitung-hitung
Cukup tidak untuk berdua
Hati ingin sempurna denngan
engkau
Sama derita sama gembira
Kepala pusing-pusing
menimbang-nimbang
Menghitung-hitung uang bagi
kita
(Armyn
Pane)
4) Kuint
Kuint
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contoh: Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
(Or Mandank)
5) Sektet
Sektet
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contoh: Di kelam hitam mengepung
Menjerit peluit kereta malam
Merintih ke langit
Derita hidup mengepung
Menjerit bangsaku sedang
berjuang
Merintih ke langit
(Nursyamsu)
6) Septime
Septime
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh: Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah
berderai
Berbuih putih di pasir
terderai
Tampaklah pulaudi
lautan hijau
Gunung-gemunung bagus
rupanya
Dilimpahi air mulia
tampaknya
Tumpah darahku
Indonesia namanya.
(Muh.
Yamin)
7) Oktaf/Stanza
Oktaf/Stanza
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain, atau
puisi delapan seuntai).
Contoh: Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa
sendiri
Bertambah halus,
akhirnya seri
Dan bentuk menjadi
hilang
Dalam langit biru
gemilang
Demikian jiwaku lenyap
sekarang
Dalam kehidupaan teduh
tenang.
(Sanusi Pane)
8) Soneta
Soneta
adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua. Dua
bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga
baris. Soneta berasal dari kata sonneto
(Bahasa Italia) perubahan dari kata sono
yang berarti suara. Jadi soneta secara harfiah berarti puisi yang
bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari Negeri Belanda diperkenalkan oleh
Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itu mereka berdualah yang dianggap
sebagai Pelopor/Bapak Soneta Indonesia. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi
tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai
kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah
barisnya (empat belas baris).
Contoh: Gita Gembala
Lemah gemulai lembut
derana
Bertiuplah angin
sepantun ribut
Menuju gunung arah ke
sana
Membawa awan bercampur
kabut
Dahan bergoyang sambut menyambut
Menjatuhkan embun
jernih warnanya
Menimpa bumi beruap dan
lembut
Sebagai benda tiada
berguna
Jauh di sana diliputi
awan
Terdengar olehku bunyi nan rawan
Seperti permata di dada
perawan
Alangkah berahi rasanya
jantung
Mendengarkan bunyi
suara kelintung
Melagukan gembala
membawa untung
(Muh. Yamin)
9) Prosa
Liris
Prosa
liris merupakan suatu bentuk karya sastra yang berisi curahan perasaan
pengarang secara subyektif yang disajikan seperti bentuk prosa, namun
menggunakan bahasa berirama yang biasa digunakan dalam puisi. Walaupun ia boleh
dikatakan terletak antara prosa dan puisi, namun karena memenuhi kaidah puisi
(khususnya irama, diksi dan majas), maka prosa liris tergolong dalam jenis
puisi.
Prosa
liris eksis dalam semua zaman sejak zaman Puisi Lama hingga zaman Puisi
Kontemporer saat ini. Al Qur’an selaku Kitab Suci ditulis dengan menggunakan
gaya bahasa prosa liris. Dalam zaman Puisi Lama karya prosa liris misalnya Kaba
Sabai Nan Aluih (Tulis St. Sati) dan
Hikayat Cindur Mata (Aman Dt. Majoindo).
Walapun sangat langka, dalam zaman Puisi Baru dan Puisi Kontemporer masih ada
saja penyair yang menulis dalam bentuk prosa liris.
Contoh:
Aku
Kalau sampai waktuku
’Ku mau tak seorang
’kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan
itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya
terbuang
Biar peluru menembus
kulitku
Aku tetap meradang
menerjang
Luka dan bisa kubawa
berlari
Berlari
Hingga hilang pedih
peri
Dan aku akan lebih
tidak perduli
Aku mau hidup seribu
tahun lagi
BAB III
PENUTUP
A.
Kritik
Puisi
Baru biasanya bersajak dan berirama kurang teratur, berbeda dengan puisi lama
yang sangat teratur karena memang di dalamnya terikat oleh aturan-aturan
tertentu. Puisi baru disampaikan secara tidak langsung, atau melalui media. Dalam
puisi baru, Nasihat yang disampaikan
lebih sedikit
Para
pencipta puisi baru dituntut untuk berusaha melepaskan diri dari ikatan-ikatan
puisi lama.
B.
Saran
1) Penulis
menyarankan agar pembaca lebih memperbanyak lagi referensi-referensi mengenai
teori dan pengajaran puisi selain makalah ini. Ini dikarenakan oleh
keterbatasan penulis dalam mencari referensi-referensi dalam penyusunan makalah
ini.
1) Hendaknya
pihak sekolah menambah kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni, agar siswa
mendapat bimbingan dan lebih dapat mengekspresikan bakatnya.
2) Hendaknya
sekolah mengadakan pagelaran /
pertunjukan, khususnya di bidang seni puisi, agar siswa lebih matang
dalam mengembangkan bakat seni nya.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BEBERAPA
PENYAIR PUISI BARU
Chairil Anwar
Tokoh Penyair Puisi Baru
“Distikon, dll”
Chairil
Anwar adalah seorang penyair yang berasal dari Indonesia. Chairil Anwar mulai
terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di Majalah Nisan pada
tahun 1942, saat itu ia baru berusia 20 tahun. Ia juga dikenal sebagai “Si
Binatang Jalang” dalam karya-nya, yaitu "Aku". Ia telah menulis sebanyak 94 karya, termasuk
70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin
sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Biodata
Chairil Anwar
Nama
Lengkap : Chairil Anwar
Tanggal
Lahir : 26 Juli 1922
Tempat
Lahir : Medan, Indonesia
Pekerjaan
: Penyair
Kebangsaan
: Indonesia
Orang
tua : Toeloes (ayah)
dan Saleha (ibu)
Mohammad Yamin
Tokoh Penyair Puisi Baru
“Soneta”
Nama :
Prof. Mohammad Yamin, S.H.
Tanggal Lahir : 24 Agustus 1903
Tempat Lahi : Sawahlunto, Sumatera Barat,
Hindia Belanda
Zodiac :
Virgo
Meninggal :Jakarta, 17 Oktober 1962
(umur 59)
Makam :
Talawi, Kabupaten
Sawahlunto, Sumatera Barat.
Agama :
Islam
Ayah :Tuanku
Oesman Gelar Baginda
Khatib
Ibu : Siti Saadah
Muhammad Yamin.
Dikenal sebagai salah satu sastrawan Indonesia, Beliau dilahirkan di
Sawahlunto, Sumatera Barat, pada tanggal 23 Agustus 1903. Ia menikah dengan
Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo. Salah seorang anaknya yang dikenal, yaitu
Rahadijan Yamin. Ia meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta. Di
zaman penjajahan, Yamin termasuk segelintir orang yang beruntung karena dapat
menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat pendidikan itulah, Yamin sempat
menyerap kesusastraan asing, khususnya kesusastraan Belanda.
Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa tradisi sastra Belanda diserap Yamin sebagai
seorang intelektual sehingga ia tidak menyerap mentah-mentah apa yang
didapatnya itu. Dia menerima konsep sastra Barat, dan memadukannya dengan
gagasan budaya yang nasionalis.
Berikut
ini ditampilkan sebuah soneta Yamin yang masih dilekati tradisi sastra Melayu
dan yang menggambarkan kerinduan dan kecitaan penyair pada tanah kelahiran.
Di
Lautan Hindia
Mendengarkan
ombak pada hampirku
Debar-mendebar
kiri dan kanan
Melagukan
nyanyi penuh santunan
Terbitlah
rindu ke tempat lahirku
Sebelah
Timur pada pinggirku
Diliputi
langit berawan-awan
Kelihatan
pulau penuh keheranan
Itulah
gerangan tanah airku
Di
mana laut debur-mendebur
Serta
mendesir tiba di papsir
Di
sanalah jiwaku, mula bertabur
Di
mana ombak sembur-menyembur
Membasahi
barissan sebuah pesisir
Di
sanalah hendaknya, aku berkubur
Sapardi Djoko Damono
Tokoh Pengarang berbagai jenis
puisi dan cerpen
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (lahir di Surakarta, 20 Maret 1940; umur
76 tahun) adalah seorang pujangga berkebangsaan Indonesia terkemuka. Ia dikenal
melalui berbagai puisi-puisinya yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga
beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun
khalayak umum.
Sajak-sajak SDD, begitu ia sering
dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah.
Ia tidak saja menulis puisi, namun juga cerita pendek. Selain itu, ia juga
menerjemahkan berbagai karya penulis asing, menulis esei, serta menulis
sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola. Beberapa
puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin
(sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan
Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu
Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi
terhadapnya. Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana
(tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007
juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah Bahasa Indonesia tentang “Puisi Baru” ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yakni baginda Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya, dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.
Setitik harapan dari kami sebagai penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan makalah kedepannya.
Banjarsari, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C.
Tujuan Makalah ................................................................................. 1
D.
Sumber Data ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A.
Pengertian Puisi Baru........................................................................... 2
B.
Ciri-ciri Puisi Baru ............................................................................... 3
C.
Jenis-jenis Puisi Baru ........................................................................... 3
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 11
A.
Kritik.................................................................................................. 11
B.
Saran .................................................................................................. 11
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment