MAKALAH PEMBUATAN PIRING LIDI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Karya
seni terapan merupakan hal dasar dalam kehidupan kita, dan kitapun selalu
menggunakannya dalam segala aspek, baik itu dalam kehidupan sosial, masyarakat,
dan kehidupan ekonomi. Seni terapan itu sebenarnya penunjang kehidupan, yang
bisa mempengaruhi pola hidup masyarakat.
Piring
lidi yang begitu khas dengan anyamannya dan membuat kami tertarik untuk lebih
mempelajari serta mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
membuat piring lidi. Keunikannya terletak pada ukuran. Biasanya yang dibuat
masyarakat-masyarakat atau pengrajin anyaman dalam membuat piring lidi itu
berukuran kecil dan hanya digunakan di rumah-rumah makan. Tetapi yang
masyarakat Kampung disini buat lumayan besar. Hal itulah yang membuat kami
tertarik dan antusias akan piring lidi. Jika piring lidi ini dibuat dalam
bentuk dan variasi yang banyak, pasti akan lebih terkenal dan bisa mengangkat
nama daerah di Indonesia ke ranah
Internasional khususnya dan umumnya untuk bangsa Indonesia sendiri.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang di atas maka yang menajdi rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu :
1.
Apa definisi dari piring lidi?
2.
Bagaimana sejarah awal mula adanya
piring lidi?
3.
Bagaimana cara pembuatan piring lidi?
C.
Tujuan
Penulisan
Sama
halnya dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu :
1.
Untuk mengetahui definisi dari piring
lidi.
2.
Untuk mengetahui sejarah awal mula
adanya piring lidi.
3.
Untuk mengetahui cara pembuatan piring
lidi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Piring Lidi
Seni
rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
Fungsi
estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan.
Misalnya lukisan, patung, dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan
bingkai foto.
Piring
lidi adalah salah satu karya seni terapan berupa anyaman. Anyaman yang satu ini
berbeda dengan anyaman yang lain. Biasanya anyaman terbuat dari rotan, tetapi
itu terbuat dari lidi aren. Lidi aren atau dalam Bahasa Sunda itu lidi kawung
merupakan bahan yang elastis/lentur dan mudah untuk diatur atau dibuat pola.
Kegunaan
dari piring lidi ini yaitu untuk tempat makanan di rumah-rumah makan, bisa juga
dipergunakan untuk hiasan ataupun pajangan, selain itupun bisa dipergunakan
dalam prosesi-prosesi sakral seperti prosesi upacara-upacara adat di
daerah-daerah yang masih kental dengan adat istiadatnya.
B.
Sejarah
Awal Mula adanya Piring Lidi
Pada
tahun 1964 terjadi peristiwa bersejarah buat masyarakat Bali dan Banyuwangi
Yaitu dengan meletusnya Gunung Agung, Dengan meletusnya gunung agung ini
memberi dampak negatif juga berdampak positif. Dari segi negatif di mana debu
abu vulkanik Gunung Agung yang hampir menyelimuti pulau Bali serta Jawa Timur (
Banyuwangi ) selama berhari bahkan berminggu minggu Dampak akibat letusan
Gunung ini perekonomian tidak bisa berjalan dengan baik( orang akan malas untuk
keluar rumah untuk beraktifitas tiap harinya. Di desa ( Gintangan) juga kena
dampak nya di mana masyarakatnya di setiap rumah juga terganggu aktifitasnya,
malas keluar rumah , ternaknya di taruh di kandang, cari makanan ternak juga
susah rumput jadi kotor dan lain lain sebagainya. Hidup di pedesaan memang
sangatlah enak dan di depan rumah pasti
ada pohon kelapa, Pohon Kelapa Ini digunakan untuk hiasan semata, Karena
rerumputan susah maka daun kelapa ini ini tiap sore daunnya diambil untuk bahan
pangan ternak sebagai pengganti alternatif dari rumput. Selama pengambilan daun
Kelapa ini juga untuk menghindari penumpukan abu Vulkanik yang menempel pada
daun kelapa( takut patah dan jatuh kena pekarangan rumah).
Hari
demi hari daun kelapa ini di serut untuk diambil daun dan meninggalkan lidi dan
lidi ini digunakan untuk sapu korek juga di gunakan untuk bahan bakar ( memasak).
Selama menunggu berhentinya abu vulkanik reda maka warga setempat berpikir
bagaimana Lidi ini digunakan sebagai apa ya…..maka percobaan lidi ini dibuat anyaman
sebisa mungkin dengan ditata dan dirapikan sedemikian rupa maka terbentuklah
namanya Piring Lidi ( tapi waktu itu piringnya masih kasar dan bentuknya masih
tidak rapi serta bulatnya tidak merata). Selama berhari-hari tiap harinya diperbaiki
terus supaya lebih enak dipandang. Setelah 1 minggu jadi PIRING LIDI agak rapi
maka banyak sekali warga di sekitar mulai mencoba untuk membuat piring dari
lidi ( dulu dikerjakan secara berkelompok) 1 kelompok ada 6 orang sambil
ngerumpi. Setelah mereda abu vulkanik maka ibu-ibu yang sibuknya Cuma di rumah
mau belajar buat piring yang bahannya dari Lidi. Ternyata kreatifitasnya
membuahkan hasil yang positif.
Jadi
ada yang buat tiap hari untuk sekedar mencari kesibukan saja atau piring Lidi
nya digunakan sebagai hiasan rumah. Sejalan perkembangan waktu maka Piring lidi
ini mulai dikerjakan dan dikumpulkan oleh Pengepul( BOS ) untuk dijual di luar
desa atau kota. Lambat laut piring lidi ini mulai tahun 70 an mulai di kirim ke
Bali ( di kirim 1 truk 1 bulan lagi pulang 1 truk) tidak laku sama sekali karna
masih ngetrands piring berbahan kaca. Jadi piring lidi nya hanya dijual di
sekitar Banyuwangi saja. Sejalan dengan perkembangan waktu maka pada 80 an
terjadi pertukaran pemuda antar kota( waktu itu jarang sekali pelajar) pemuda
dari Jogja, Semarang, Jepara, Bandung, Tasikmalaya, Garut, dll. Pemuda dari
jepara mengajarkan cara buat ukiran ke pemuda buat ukiran kayu, yang dari Jogja
mengajarkan cara buat anyaman dari bambu ( besek) yang dari Garut mengajarkan
cara membuat lampu dari bambu, sedang pemuda dari desa kami mengajarkan cara
buat Piring Lidi . (dari pertukaran Ilmu ini maka di desa kami mengapdopsi
berbagai macam kerajinan sampai sekarang) .
Pada
tahun 90 an piring lidi mulai banyak dikenal di kalangan kota-kota besar disekitar
Pulau Jawa juga Pulau Bali pun mulai tertarik dengan piring lidi dan pada tahun
itu pula piring lidi mulai dikirim dalam sekala kecil sampai sekala besar, tapi
waktu itu pakai sistem cara lama( barang dikirim dulu kalau laku baru dibayar)
akibatnya dari modal Uang yang di gunakan untuk pembelian bahan Lidi jadi
tersendat. Selama beberapa tahun perkembangan piring lidi tidak begitu pesat.
Pada tahun 1997 terjadi Krisis moneter di mana krisis ini mematikan
perekonomian seluruh indonesia . Dari krisis ini rupanya berdampak positif
terutama pembelinya dari kalangan yang mempunyai usaha rumah makan, Lesehan,
warung, atau pembisnis makanan yang menyajikan dengan piring( alasannya Piring
lidi harganya tidak naik karena produk lokal). Sehabis krisis moneter piring
lidi banyak sekali dikirim ke Jakarta, Batam, Makasar,Surabaya, Jogja ,
Bandung, Bali, serta kota kota lainnya. Peminatnya naik menjadi 1000% . Waktu
itu peminat paling banyak berasal dari Bali karena banyak sekali restoran yang
mengadopsi Bentuk tradisional dan alami.
C.
Pembuatan Piring Lidi
1.
Alat , Bahan dan cara Pembuatan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu: lidi aren atau
lidi kawung, pola dari kayu, pisau raut, luju, gunting, gergaji, paku, meteran,
dan kursi sudut.
Lidi aren atau lidi kawung sebelum dipergunakan untuk
menganyam, harus direndam terlebih dahulu kemudian di kerik/ dikupas sehingga
menghasilkan lidi yang mulus.
Untuk pembuatan 1 piring lidi dibutuhkan 70 helai lidi
aren atau kawung. Proses pembuatannya yaitu:
a.
Lidi-lidi yang sudah dikerik kemudian dipisahkan 10
helai
b.
Setelah itu lidi aren yang telah dipisahkan 10 helai
dibuat melingkar sesuai dengan pola lingkaran yang sudah ada
c.
Kemudian 2 lidi 2 lidi dipisahkan dan diikat
menggunakan tali
d.
Rapihkan anyaman yang dibuat dari 2 lidi-lidi itu,
bertujuan agar hasil anyaman sejajar
e.
Jangan lupa untuk selalu mengikuti pola, agar sesuai
dengan apa yang diinginkan
f.
Setelah terbentuk satu lingkaran atau pola awal
kemudian tali itu diputar atau dikepangkan kemudian diikat
g.
Pola awal yang sudah terbentuk dan sisa dari
lidi-lidinya itu dilenturkan dengan tujuan untuk mempermudah proses penganyaman
selanjutnya
h.
Dipengkorkan agar menghasilkan variasi yang lebih
menarik
i.
Setelah terbentuk anyaman, jangan lupa rapihkan
menggunakan palu
j.
Potong ujung-ujung lidi aren agar rapih.
2.
Tinjauan
Keunikan
Yang kami lihat dari piring
lidi yang dibuat oleh masyarakat keunikannya yaitu dari ukurannya yang beragam.
Mereka membuat berbagai ukuran, dari mulai yang berdiameter 30 cm sampai 75 cm.
Dan dalam proses pembuatannya pun unik, karena dalam membuatnya kita harus berputar mengelilingi
anyaman yang sedang dibuat, tujuannya yaitu untuk menghasilkan anyaman yang
rapih dan bagus.
Perkiraan kebutuhan bahan untuk 1
piring lidi membutuhkan setidak nya 80 biji lidi muda. Apa saja yang harus
diperhatikan sebelum berlaith membuat piring lidi :
1. Lidi yang
digunakan biasanya lidi yang masih basah
2. Dianyam
mulai dari bagian tengah dengan membentuk pola tertentu yang berbentuk
lingkaran
3. Sesuai
dengan ukuran yang diinginkan, lidi diselipkan pada ujung lingkaran supaya
terbentuk seperti piring.
4. Jika piring
berdiameter besar biasanya terjadi penyambungan lidi dengan cara ditindih
berdasarkan pola anyaman yang dibuat.
5. Finishing,
dengan diplitur, cat, ataupun proses melamik.
Gambar 2.2. Piring Lidi yang Sudah Jadi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami dapat menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran ini, ternyata karya
seni terapan dapat dipergunakan sebagai alat rumah tangga sehari-hari atau di
rumah-rumah makan. Contohnya piring lidi yang kita observasi. Piring lidi
memiliki nilai estetika tersendiri sehingga dapat diterima di masyarakat
banyak.
B. Saran
Sebaiknya piring lidi ini lebih dijadikan komoditas utama produk karya seni
terapan, agar nantinya daerah-daerah pengrajin anyaman piring lidi di
Indonesia dapat dikenal karena
kekreatifannya dalam membuat suatu karya
seni terapan.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://piringlidimurah.com/piring-lidi/sejarah-piring-lidi/
http://belagmp19.blogspot.co.id/2014/04/piring-lidi-kampung-naga.html
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya.
Makalah
ini berisi tentang pembuatan piring lidi dari mulai sejarah awal adanya pring
lidi sampai cara pembuatannya, sehingga makalah ini pun kami beri judul “Pembuatan
Piring Lidi”.
Walaupun
dalam penyelesaian makalah ini banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Makalah
ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, dengan masih banyaknya kekurangan
dalam makalah ini, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca pada
umumnya, dan harapan kami kedepan supaya makalah ini dan berikutnya dapat lebih
baik lagi dan berguna bagi kita semua.
Banjarsari, Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR
ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR
GAMBAR .................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C.
Tujuan Penulisan................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A.
Definisi Piring Lidi............................................................................. 2
B.
Sejarah Awal Mula adanya Piring Lidi ............................................. 2
C.
Pembuatan Piring Lidi ....................................................................... 4
BAB
III PENUTUP ...................................................................................... 7
A.
Kesimpulan......................................................................................... 7
B.
Saran .................................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................... 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pola Awal Pembuatan Piring Lidi ............................................... 5
Gambar 2.2 Piring Lidi yang Sudah Jadi......................................................... 6
ka aku mau gambar nya dong
ReplyDelete