MAKALAH BUDIDAYA IKAN CUPANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ikan
cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya
anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan
tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan
nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae
(Labirynth Fisher).
Keindahan
tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta
nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan
hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan
cupang hias.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Teknik Budidaya Ikan Cupang?
2. Apa
Saja Tahapan Kegiatan Pembudidayaan Ikan Cupang?
3. Bagaimana
Analisis Ekonomi terhadap budidaya ikan cupang?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan daripada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk
mengetahui teknik budidaya ikan Cupang (Betta splendens).
2. Mengetahui
tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan cupang (Betta splendens).
3. Memenuhi
Tugas Mata Pelajaran PKWU di SMKN 1 Padaherang.
BAB II
PELAKSANAAN
PEMBUDIDAYAAN
2.1.Wadah Budidaya
Pada
umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya
tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang
wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan
antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan
ikan.
2.2.Ciri-Ciri Induk Jantan dan
Betina
1. Ciri-ciri
Induk Jantan
Ciri-ciri
khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang
indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut
cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk
siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri
ikan jantan untuk dipijahkan :
1) Umur
± 4 bulan
2) Bentuk
badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
3) Gerakannya
agresif dan lincah.
4) Kondisi
badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
5) Ciri-ciri
ikan betina :
6) Umur
telah mencapai +- 4 bulan
7) Bentuk
badan membulat menandakan siap kawin.
8) Gerakannya
lambat.
9) Sirip
pendek dan warnanya tidak menarik.
10) kondisi
badan sehat.
2.3.Teknik Pemijahan dan
Produksi
Pada
induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada induk
betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada saluran pengeluaran
dapat terlihat.
Pada
prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap wadah yang
terpisah (akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang ditempatkan didalam bak).
Sebelum dicampurkan induk betina dimasukkan dalam botol agar tidak mengganggu
jantan dalam membuat sarang busa. Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung
udara dari permukaan dan melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air
yang mengapung dipermukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali
berhenti untuk makan.
Bila
sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan dengan
jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan menyelubungi
induk betina membentuk huruf " U " dengan ventral saling berdekatan
selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi sperma. Telur
perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan dengan mulutnya
untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan berlangsung selama
+ 1 jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika aktifitas pemijahan
berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat pemijahan untuk dikembalikan ke
tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan
metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk mengobati luka yang mungkin ada
setelah pemijahan. Sedang induk jantan tetap pada wadah pemijahan untuk merawat
dan menjaga telur sampai menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur
sebanyak 1000-1500 butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta
pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa
cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.
2.4.Pembesaran Anak
1. Ketika
burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah
harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan
anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian
benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh
hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan
selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih
cepat tumbuh.
2.5.Tahap Pemberian Makanan
Pada
umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5 hari bisa dihilangkan,
karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut masih mempunyai cadangan
makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang melindunginya. jadi mulai umur
5-10 hari anakan baru mulai diberi makanan berupa: roteria, infusaria, kuning
telor mentah .
dan
setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3
dimana anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa: Kutu
air yang disaring. Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17
hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk, Cacing sutra .
Diagram
Pemberian makanan anakan:
§ Hari
0-5 -----------> Tidak perlu diberi apa apa
§ Hari
5-10 -----------> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus
§ Hari
10-17 -----------> Diberi kutu air yang telah disaring
§ Hari
>17 -----------> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra
2.6.Tahap Pemindahan Anakan
Setelah
melewati 4 tahup yang pertama mengenai cara pembarian pakan , sekarang yang
perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang tersebut ke dalam
kolam pendederan, tentunya anda harus menyediakan tempatnya. :)
Tahapan
persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam bak pendederan harus
disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah yang umum digunakan
yaitu: Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau bak semen. Demikian pula dengan
penempatannya, akan lebih baik bila ditempatkan ditempat yang terbuka dan cukup
mendapatkan sinar matahari yang cukup
1. Untuk
mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan tumbuhan enceng
gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan yang dibarikan kepada
buirayak dapat dilihat sebagai berikut:
2. Sebaiknya
ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan menggunakan bak fiberglass
ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak tersebut dapat berkembang dengan baik.
Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak.
3. Untuk
menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan daun ketapang
dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari. Cara
pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari akuarium,
tetapi jangan lupa untuk melakukan "penyifonan" untuk membuang
kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di kolam pendederan kira-kira 1 bulan.
4. Untuk
pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan sampai
berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan minimal
2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air.
2.7.Pembesaran
Siapkan
akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding. Perlu diingat,
bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan siripnya(lebih
optiman). isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang digunakan
harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan, sehingga ikan cepat
beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa karton, kertas, dll) antara
akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang kira-kira
bisa menampung 80-100 ekor anakan. Tujuannya agar proses penyortiran dapat
berjalan lebih mudah.
Ketika
burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah
harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. Pindahkan
anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan
wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. Dan
selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih
cepat tumbuh.
2.8.Pemanenan dan Pasca
Panen
Pasca
panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan
pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik
dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol
tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian.
Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat
dipasarkan.
BAB
III
ANALISIS
EKONOMI
3.1.Analisis Ekonomi
Budidaya Ikan Cupang Hias
Analisis Biaya
Budidaya Cupang Hias
Asumsi Modal Awal
Indukan 5
pasang
Rp 1.500.000,00
Sarana produksi Rp
1.000.000,00
TOTAL
Rp 2.500.000,00
Asumsi Biaya Operasional Per Bulan
Sewa tempat
Rp 250.000,00
Pakan dan
obat-obatan
Rp 100.000,00
Biaya gaji karyawan per
orang
Rp 400.000,00
Biaya listrik dan
air
Rp 100.000,00
Biaya transportasi
Rp 150.000,00
Biaya perangkat kemasan
Rp 25.000,00
Biaya
lain-lain Rp
50.000,00
TOTAL
Rp 1.075.000,00
Pendapatan Per Bulan*
Cupang hias @
1.500
Rp 1.500,00 Rp
2.250.000,00
TOTAL
Rp 2.250.000,00
* Ditetapkan harga jual cupang hias adalah Rp
1.500,00 per ekor.
Keuntungan Per Bulan
Keuntungan per bulan didapatkan dari selisih antara pendapatan per bulan
dengan asumsi biaya operasional per bulan.
Pendapatan per
bulan
Rp 2.250.000,00
Asumsi biaya operasional per
bulan (Rp
1.075.000,00)
TOTAL
Rp 1.175.000,00
Skala usaha pemasaran cupang hiasbergantung dari
modal awal yang diinvestasikan dan tersedianya modal kerja untuk
menutupi biaya
operasional. Misalnya,unit usaha pembibitancupang hias membutuhkan
sarana produksi berupa rak dan akuarium besar serta kolam
pendederan. Kemudian, sarana produksi ini dapat dipakai selama
5 tahun. Dalam unit usaha pembibitan dibutuhkan waktu 1,5—2 bulan untuk
dapat menghasilkan penjualan. Untuk itu dibutuhkan modal awal dan biaya
operasional untuk 2 bulan pertama. Dengan asumsi perhitungan tersebut, modal
yang dibutuhkan unit usaha pembibitan adalah sebesar Rp 4.650.000,00. Berikut ini
adalah analisis biaya yang dibutuhkan oleh unit usaha pembesaran:
Asumsi Modal Awal
Sarana produksi Rp
3.000.000,00
TOTAL
Rp 3.000.000,00
Asumsi Biaya Operasional Per Bulan
Burayak cupang
@1.500
Rp
1.500,00
Rp 2.250.000,00
Pakan dan
obat-obatan
Rp 100.000,00
Biaya sewa
tempat
Rp 250.000,00
Biaya gaji karyawan per
orang
Rp 400.000,00
Biaya listrik dan
air
Rp 100.000,00
Biaya
transportasi
Rp 150.000,00
Biaya perangkat
kemasan
Rp 25.000,00
Biaya
lain-lain Rp
50.000,00
TOTAL
Rp 3.325.000,00
Pendapatan Per Bulan**
Cupang hias @ 1.200
Rp
4.000,00 Rp
4.800.000,00
TOTAL
Rp 4.800.000,00
** Asumsi kematian cupang selama pembesaran sebesar 20%.
Ditetapkan harga cupang hias adalah Rp
4.000,00 per ekor.
Keuntungan Per Bulan
Pendapatan per
bulan
Rp 4.800.000,00
Asumsi biaya operasional per
bulan
(Rp
3.325.000,00)
TOTAL
Rp 1.475.000,00
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Dari
uraian tersebut di atas maka dapat disimpilkan sebagai berikut.
1. Untuk
membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan
yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif
mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan
ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia
sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang
digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (encuk). Untuk pertumbuhan anak ikan
bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat
pertumbuhan anak ikan..
2. Ikan
akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor
eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika ikan jantan
maupun ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan. Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air.
3. pemilihan
induk ikan cupang harus selektif agar dapat menghasilkan benih ikan cupang yang
berkualitas.
4.2.Saran
Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/01/budidaya-ikan-cupang-betta-spelendes.html
http://barbiekannisa.blogspot.com/2013/11/laporan-perencanaan-usaha-budidaya-ikan.html
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya
baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga
kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji
syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah
dengan judul ”Budidaya Ikan Cupang”.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini.
Dengan
makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
Banjarsari, April 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3. Tujuan
Penulisan................................................................................. 1
BAB II PELAKSANAAN
PEMBUDIDAYAAN....................................... 2
2.1. Wadah
Budidaya................................................................................ 2
2.2. Ciri-ciri
Induk Jantan dan Betina ...................................................... 2
2.3.
Teknik Pemijahan dan Produksi ........................................................ 2
2.4.
Pembesaran Anak .............................................................................. 3
2.5. Tahap
Pemberian Makan ................................................................... 4
2.6.
Tahap Pemindahan Anakan .............................................................. 4
2.7.
Pembesaran ....................................................................................... 5
2.8.
Pemanenan dan Paca Panen ............................................................. 6
BAB III ANALISIS
EKONOMI ................................................................. 7
3.1.
Analisis Ekonomi Budidaya Ikan Cupang Hias ............................... 7
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 10
4.1. Kesimpulan......................................................................................... 10
4.2. Saran
.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
Comments
Post a Comment