CLICK HERE

Friday, March 19, 2021

CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL, KOLONIAL DAN MODERN

CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL,
KOLONIAL DAN MODERN

1. Pengertian dan Perkembangan Historiografi
a. Pengertian Historiografi

1) Pengertian historiografi menurut etimologi (Bahasa)
Dalam bahasa Sansekerta, historiografi merupakan gabungan dua kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi atau penulisan. Jadi historiografi berarti deskripsi (penulisan) sejarah.
Dalam bahasa Yunani, historiografi terdiri atas historia yang artinya penyelidikan tentang gejala alam fisik, dan grafein yang bermakna sebuah gambaran, tulisan atau uraian.

2) Pengertian historiografi menurut terminologi (istilah)
Beberapa ahli yang memberikan pendapatnya tentang pengertian historiografi antara lain adalah :
• Louis Gottschalk; historiografi merupakan suatu bentuk publikasi, baik itu dalam bentuk lisan maupun juga tulisan mengenai peristiwa kejadian atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau.
• Kuntowijoyo; historiografi adalah tahap menuliskan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai sebuah bentuk catatan sejarah.
• Prof. Dr. Ismaun, M.Pd: Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada masalalu yang disebut sejarah.
• Soejatmoko; Historiografi atau penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak dari kegiatan penelitian oleh sejarawan. Dalam metodologi sejarah, historiografi merupakan bagian terakhirnya. Langkah terakhir, tetapi langkah tersebut adalah langkah terberat.
• Abdurahaman Hamid dan Muhammad Saleh Majid; Historiogarafi adalah berbagai peryataan mengenai masa silam yang telah disintesiskan selanjutnya ditulis dalam kisah sejarah.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa historiografi adalah cara untuk merekontruksi suatu gambaran masa lampau berdasarkan data yang telah diperoleh yang didahului dengan penelitian . Historiografi adalah sebuah tahapan terakhir dalam sebuah metodologi penelitian sejarah yang dilakukan
oleh seorang sejarawan. Hasil penelitiannya menghasilkan sebuah karya sejarah dapat berupa buku, film, diorama, dan lainnya. Karya sejarah inilah yang disebut Historiografi.

b. Perkembangan Historiografi

·         Tulisan yang dianggap sebagai tonggak awal penulisan sejarah adalah karya Herodotus (484–425 SM) yang berjudul Historia yang ditulis pada tahun 440 SM. Historia isinya berupa catatan tradisi kuno, politik, kewilayahan, dan bentrokan antar kelompok masyarakat di negera seputar Asia Barat, Afrika Utara, dan Yunani.

·         Historiografi di Indonesia diawali dari masa aksara, yakni ketika Indonesia telah mengenal tulisan. Karya –karya awal historiografi Indonesia berupa prasasti.

·         Historiografi Indonesia dalam bentuk tulisan dimulai oleh Mpu Prapanca yang menulis kitab Negarakertagama.

Macam-macam historiografi:

1)      Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu-Budha sampai masuk dan berkembangnya islam di Indonesia.

Ciri-ciri historiografi tradisional adalah :

a)      Istana sentris, artinya karya sejarah hanya dipusatkan pada kehidupan raja atau keluarga raja (keluarga istana), dan tidak mengangkat kehidupan masyarakat jelata (masyarakat umum).

b)      Religius magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib. Seorang raja dianggap sebagai wujud penjelmaan Dewa atau Tuhan, sehingga dianggap memiliki kekuatan magis atau gaib. Hal ini dimaksudkan agar rakyat menjadi patuh, takut dan taat pada segala perintah raja.

c)      Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalahkehidupan kaum bangsawan feodal,tidak ada sifat kerakyatannya dan tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidakmembicarakan segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

d)     Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata.

e)      Bersifat regio-sentris atau kedaerahan (enocentrisme), artinya historiografi tradisional banyak menekankan pada budaya dan suku bangsa di kerajaan tersebut.

f)       Dalam penguraiannya banyak terjadi kesalahan-kesalahan, misalnya berkaitan waktu dan kaitannya dengan fakta sejarah, penggunaan kosa kata penggunaan nama dll.

·         Karya historiografi tradisional umumnya berupa prasasti, dan naskah-naskah kuno (babad dan hikayat),  yang bertujuan supaya generasi penerus dapat mengetahui peristiwa dimasa lalu terutama di zaman kerajaan saat seorang raja memerintah suatu kerajaan. Prasasti biasanya berkaitan dengan ritual di suatu kerajaan, atau sebagai tanda peringatan sebuah momen peristiwa pada suatu kerajaan. Contohnya adalah Prasasti Yupa, Prasasti Ciareteun, Prasasti Kedukan Bukit, dll.

·         Babad merupakan nama yang digunakan di buku cerita sejarah atau kronik dalam tradisi penulisan sejarah suku bangsa. Biasanya penulis babad merupakan seorang pujangga keraton. Babad berisi unsur irasional, cerita bercampur mitos yang kadang-kadang dipenuhi dengan kiasan dan isyarat. Babad banyak menceritakan tentang sejarah kerajaan-kerajaan, pahlawan-pahlawan atau kejadian-kejadian tertentu. Babad berkembang pada masa Hindu-Budha dan Islam.

·         Contoh karya tulisan historiografi masa Hindu-Budha adalah Babad Tanah Jawa, Babad Parahiangan, Kitab Pararaton, Babad Tanah Pasundan, Babad Sriwijaya, Kitab Negarakertagama, Babad Galuh, Kitab Ramayana, Mahabharata, dll.

·         Hikayat merupakan kesusastraan Melayu yang keseluruhan ceritanya didominasi oleh karya-karya yang bernuansa Islam. Hikayat memiliki dua arti dalam sastra Indonesia. Hikayat berarti cerita rekaan yang berbentuk prosa cerita yang panjang. Sedangkan dalamsastra Melayu, hikayat berarti sifat dari sastra lama yang sebagian besar mengisahkan mengenai kehebatan serta kepahlawanan tokoh tokoh besar.

·         Contoh karya historiografi masa Islam adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak, dan Babad Giyanti.

Ø  Kelebihan historiografi tradisional:
• Penulisan bertujuan untuk meninggikan dan menghormati kedudukan raja, sehingga raja tetap dihormati, dipatuhi, dan dijunjung tinggi oleh rakyatnya.
• Raja dianggap sebagai keturunan dewa dan penjelmaan dewa, sehingga memunculkan anggapan bahwa setiap perkataan raja adalah benar (sabda), sehingga segala perintah raja ditaati dan dituruti oleh rakyat.

Ø  Kekurangan historiografi tradisional:
• Dari isi penulisannya, raja dianggap memiliki kekuatan gaib (sakti).
• Penulisan selalu dihubungkan dengan hal-hal gaib dan kepercayaan.
• Penulisan hanya membahas tentang kehidupan bangsawan, sementara kehidupan rakyat sama sekali tidak dibahas.

 

2)      Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial adalah tulisan sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Nusantara, yaitu sejak zaman VOC (tahun 1600) sampai masa pemerintah Belanda berakhir ketika Jepang datang ke Indonesia (1941.)Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda di Indonesia, maka tulisan sejarah disusun menurut penafsiran dan pandangan Belanda. Banyak penulisan tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda berlawanan dengan kenyataan yang sebenarnya. Contohnya tentang Pangeran Diponegoro, yang dalam Sejarah Indonesia dikenal sebagai tokoh pahlawan dan perlawanannya terhadap Belanda adalah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran serta dilandasi rasa cinta tanah air. Tapi dalam tulisan Belanda, Pangeran Diponegoro adalah seorang yang kejam dan pemberontak karena menentang pemerintah Belanda.

Ciri-ciri Historiografi Kolonial

a)      Merupakan sejarah orang Belanda di Hindia Timur (Indonesia).

b)      Sumber yang digunakan yaitu sumber dari pemerintah Belanda .

c)      Bersifat diskriminatif (membedakan), artinya bangsa Belanda yang serba mulia dan terhormat, orang-orang pribumi (Indonesia) diabaikan dan hanya dianggap sebagai alat untuk kepentingan Belanda.

d)     Bersifat Eropa-sentris dan fokusnya ke Belanda-sentris, artinya yang diuraikan atau dibentangkan secara panjang lebar adalah aktivitas bangsa Eropa (terutama orang-orang Belanda).

e)      Bentuk tulisan yaitu berupa laporan-laporan, yakni memori tulisan serah jabatan atau laporan khusus kepada pemerintah pusat di Batavia mengenai kekuasaan dan peluasan wilayah pejabat yang bersangkutan. Biasanya dilengkapi dengan data statistik dan pemetaan gambaran suatu daerah.

f)       Historiografi kolonial ditulis oleh sejarawan orang-orang kolonial Belanda.

Ø  Kelebihan Historiografi Kolonial

·         Historiografi kolonial memberikan penguatan proses naturalisasi historiografi Indonesia.

·         Kita mendapatkan gambaran fakta dan kejadian-kejadian di Indonesia masa Hindia Belanda, meskipun yang dominan adalah kepentingan Belanda.

·         Indonesia diperkaya dengan literatur historoigrafi yang dihasilkan kolonial Belanda.

 

Ø  Kelemahan Historiogfai Kolonial

·         Hanya membahas aktivitas kolonial Belanda, sangat sedkit membahas kaum pribumi (orang Indonesia)

·         Umumnya isi karya historiografi menyesuaikan dengan penafsiran pihak Belanda, sehingga semua yang mereka lakukan semasa penjajahan Belanda adalah hal benar menurut Belanda.

·         Sangat sedikit membahas tentang proses jatuhnya kekuasaan Belanda

ü  Karya Historiografi Kolonial
Beberapa contoh karya historiografi kolonial antara lain :
a) Reizen (Catatan Perjalanan) yang ditulis mulai tahun 1600-an oleh Nicholaus de Graff
b) Geschiedenis van Nederlands-Indie (Sejarah Hindia Belanda), terdiri dari 6 jilid yang diterbitkan secara bertahap pada tahun 1938, 1939, dan 1940. Editor utama dari buku ini adalah Dr. F.W. Stapel
c) Geschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah kepulauan Hindia) karya B.H.M. Vlekke
d) Geschiedenis van Indonesie (Sejarah Indonesia) karya H. J. de Graaf.
e) History of Java (Sejarah Jawa (1817) kar
ya Thomas S. Raffles

 

3)      Historiografi Nasional (Modern)

Penulisan sejarah pada masa ini ditandai dengan adanya peranan Indonesia sebagai pemeran dan pelaku utama dalam Historiografi (Indonesia-sentris). Artinya, sejarah Indonesia ditulis berdasarkan pengalaman dan sudut pandang orang Indonesia sendiri, bukan lagi berdasarkan pandangan kolonial atau penguasa.
Penulisan karya historiografi modern ditandai dengan metode kritis serta kaidah-kaidah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ciri-ciri Historiografi Modern

a)      Sudut pandang Indonesia sentris, yakni berpusat pada kehidupan masyarakat Indonesia.

b)      Bersifat kritis analitis dengan menggunakan pendekatan multidimensional.

c)      Hasil penulisan merupakan perbandingan dari sumber kolonial maupun sumber lokal.

d)     Penulisnya adalah orang-orang akademisi/kritis dalam bidang bahasa, kesusastrraan dan kepurbakalaan.

e)      Tidak hanya mengangkat sejarah orang-orang besar dan negara saja, tetapi lebih pada kemanusiaannya, yaitu kebudayaan.

f)       Cara pandang yang digunakan dalam melihat peristiwa tidak lagi dari satu sisi melainkan memandang suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya subjektifitas dalam menuliskan sejarah

g)      Menonjolkan peran bangsa Indonesia.

h)      Mengungkapkan dinamika masyarakat dari setiap aspek kehidupan yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk memperkaya penulisan tentang sejarah Indonesia.

 

Ø  Kelebihan historiografi modern

·         Mengubah pandangan religiomagis dan kosmologis (keperccayaan pada hal-hal yang berkaitan mistis/gaib) menjadi pandangan yang bersifat ilmiah.

·         Memakai penulisan sejarah kritis

·         Memakai pendekatan multidimensi

·         Memakai dinamika masyarakat Indonesia dan seluruh aspek kehidupan

Ø  Kekurangan historiografi modern:

·         Belum bisa menjelaskan sejarah dengan maksimal.

·         Cenderung kurang fleksibel karena terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah.

·         Belum tentu bertujuan untuk peningkatan rasa nasionalisme, kadangkadang hanya berfokus untuk tujuan akademis.

 

ü  Karya Historiografi Modern

a)      Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I sampai dengan XI, karya A.H. Nasution

b)      Sejarah Perlawanan-Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Inperialisme (editor: Sartono Kartodirdjo).

c)      Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI (editor: Sartono Kartodirdjo).

d)     Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R. Moh. Ali.

e)      Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo

f)       Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson

DESCRIPTIVE TEXT GILI TRAWANGAN

DESCRIPTIVE TEXT GILI TRAWANGAN


Gili is derived from Sasak language (Lombok Island native tribal language) which means small island.

Actually there are several Gili / dykes around the island of Lombok, yet there are three dykes that are known by tourists, namely Gili Trawangan, Gili Air and Gili Meno.


Among the three dykes, the Gili Trawangan is the largest, well-known and the most complete amenities.

 Gili Trawangan is located in the northwest of the island of Lombok. Administratively, Gili Trawangan includes in the territory of the village of Gili Indah, West Lombok, West Nusa Tenggara province.


Gili Trawangan has several beaches with very beautiful views. Most beaches have blue tosca and clear sea water.

 The sand there is also soft with white color. On the west side of the island, you can get the beach atmosphere which is quiet and calm enough.

But there, the sand is slightly coarser than the sand of the beach which is in the southeast of the island.

Even though, this island looks pretty green with many pine trees, acacia, and coconut trees that beautify the shoreline.