PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA PURBA DENGAN MANUSIA MODERN (SEJARAH PEMINATAN)
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA PURBA
DENGAN MANUSIA MODERN
A.
JENIS DAN CIRI-CIRI
MANUSIA PURBA DAN MANUSIA MODERN
1.
Jenis dan Ciri-ciri Fisik dan Non Fisik Manusia Purba di Dunia
danIndonesia
Bukti tentang
keberadaan manusia purba didapatkan melalui suatu penelitian dan penggalian
suatu wilayah yang diperkirakan sebagai tempat hidupmanusia purba. Penggalian
itu bisa menghasilkan temuan yang berupa sisa-sisa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
juga manusia yang sudah membatu yang disebut fosil. Fosil tumbuhan, hewan dan
juga manusia tersebut di temukan di lapisan bumi tertentu. Dengan mengetahui
umur pada lapisan bumi, bisa diketahui umur pada fosil. Fosil yang berada pada lapisan
kulit bumi paling bawah adalah yang tertua, dan semakin ke atas berarti semakin
muda usia fosil.
Berdasarkan penelitian
geologi, diperkirakan bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun silam.
Pembagiannya dapat dilihat berikut ini :
a) Zaman
paling tua adalah Arkhaikum, dimana kulit bumi masih sangat panas danbelum ada
tanda-tanda kehidupan.
b) Paleozoikum,
ditandai dengan mulai munculnya kehidupan, seperti mikroorganisme, ikan,
amfibi, reptil, dan juga binatang-binatang lain yang tidak bertulang punggung.
c) Mesozoikum,
atau pertengahan, hidup jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar (Dinosaurus
dan sejenisnya), setelah itu muncul kehidupan yang lain, yaitu jenis burung dan
binatang menyusui.
d) Neozoikum,
sering disebut juga zaman hidup baru. Zaman ini dapat dibedakan menjadi dua zaman,
yaitu: Tersier, ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti
kera, dan Kuartier ditandai dengan adanyakehidupan manusia. Zaman kuarter
dibagi lagi menjadi zaman Pleistocen dan Holocen. Zaman Pleistocen atau
Dilluvium berlangsung sekita 1,6 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini ditandai
dengan adanya manusia purba. Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung kira-kira
200.000 - 12.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini.
Berikut ini akan
dipaparkan jenis-jenis manusia purba yang ada di dunia(termasuk di Indonesia)
1)
Ardipithecus
Ramidus
Fosil manusia purba ini
ditemukan di Ethiopia, Afrika bagian timur, oleh Yohannes Haile Selassie di tahun
1994 dan sering dipanggil “Ardi”. Bagian tubuhnya yang ditemukan berjumlah 35
bagian, berupa tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki. Berdasarkan
penemuan fosil Ardipithecus ramidus memiliki ciri-ciri;
·
tinggi sekitar 120 cm |
·
kapasitas otak kecil, antara 300 dan 350 cc. |
·
berat rata-rata 50 kg |
·
Otot kaki besar, tapi berjalan lebih tegak |
·
Gigi seri dan taring besar |
|
2)
Australopithecus
Jenis manusia purba
Australopithecus, banyak ditemukan di Afrika dengan penemuan yang berbeda-beda,
sehingga penamaan manusia purbanya juga berbeda-beda. Selain di Afrika, juga ditemukan
di Indonesia. Beberapa jenis fosil Australopitecus adalah :
Ø Australopithecus Africanus
Ditemukan oleh Raymond
Dart di dekat sebuah pertambangan Taung, Tanjung Harapan (Bostwana), pada tahun
1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang
berusia sekitar 5-6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus,
karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia.
Ciri-Ciri
Australopithecus Africanus, yaitu:
·
Memiliki tinggi ± 1,5 m |
·
Bentuk kaki menunjukkan sudah berjalan tegak |
·
Volume otak 450-600 cc |
·
Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran
tubuh 20-40% lebih tinggi, 30-40% lebih berat dari perempuan. |
·
Memiliki tubuh yang ramping |
Ø Australopitecus Robustus
Ditemukan oleh J.T
Robinson dan Robert Broom di Afrika Selatan, yang memiliki badan tegap. Hidup
antara 1,5 juta tahun yang lalu. Tubuhnya mirip dengan Australopithecus
Africanus.
Ciri-ciri Australopithecus Robustus, yaitu:
·
Gigi dan tulang rahang lebih kuat |
·
Berjalan dengan dua kaki,dan tegak seperti manusia |
·
Badan lebih besar dan kekar |
|
·
wajahnya datar tidak memiliki kening |
·
Volume otak sekitar 525 cc |
·
memiliki tulang alis yang besar |
·
Umur sekitar 2,0-1,0 juta tahun |
Ø Australopitecus Afarensis
Fosil ini diperkirakan
hidup sekitar 3,9 dan 3,3 juta tahun yang lalu, ditemukan di wilayah Afrika
Timur. Penemuan fosil yang terkenal adalah fosil berjenis kelamin perempuan
yang ditemukan oleh Donald Carl Johanson pada tahun 1974 di sekitar pulau
Hadar, Ethiopia. Fosil ini terkenal dengan dengan sebutan "Lucy". Ciri-ciri
Australopitecus Afarensis :
·
gigi taring besar dan lapisan email gigi yang
tebal |
·
tubuhnya ramping |
·
tinggi badan laki-laki sekitarr 151 cm dan
perempuan 105 |
·
tangan relatif panjang |
·
tulang jari membengkok dan ibu jarinya pendek |
|
Ø Australopithecus Boisei
Australopithecus Boisei
hidup antara 2,1-1,1 juta tahun yang lalu. Australopithecus Boisei cukup mirip
dengan Australopithecus robustus, tetapi wajahnya lebih besar. Fosil ini ditemukan
di Omo, Ethiopia dan Koobi Fora, Kenya serta di Tanzania Afrika Timur. Ciri-ciri
Australopithecus Boisei, yaitu:
·
Memiliki geraham yang besar yaitu
berukuran 0,9 inci
·
Volume otak sekitar 410-530 cm3
·
muka lebar dan datar
·
bentuk kepala ada yang lonjong, bundar,
dan sedang
·
berhidung sedang dan memiliki mulut yang
menonjol
·
tinggi badan laki-laki sekitar 137 cm
dan perempuan 124 cm.
Ø Australopithecus Anamensis
Fosil pertama spesies
ini ditemukan satu tulang lengan yang
ditemukan di wilayah Kanapoi di Danau Turkana timur oleh tim penelitian Universitas
Harvard tahun 1965. Diperkirakan manusia purba ini hidup sekitar 4,2 – 3,9 juta
tahun yang lalu. Ciri-Ciri Australipithecus Anamensis adalah:
·
memiliki gigi taring yang besar
·
lapisan email gaiginya tebal
·
tinggi badan laki-laki sekitar 151 cm
dan perempuan 105 cm
Ø Meganthropus Palaeojavanicus
Jenis manusia purba
dari golongan Australopitecus ini adalah yang ditemukan di Indonesia.
Meganthropus Palaeojavanicus (Manusia Raksasa dari Pulau Jawa), pertama kali
ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran, Jawa Tengah pada
1941. Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding
fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya. Meganthtopus temuan Von Koeningswald
berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah).
Berikut ciri-ciri
Meganthropus:
·
Berbadan tegap |
·
tonjolan kening yang mencolok |
·
tonjolan tajam di belakang kepala |
·
Tidak memiliki berdagu |
·
Bertulang pipi tebal |
·
Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat |
o
Ciri
-ciri umum manusia Australopitecuss dari aspek non fisik:
·
Bertempat tinggal di tempat terbuka seperti
padang rumput dan berada pada lingkungan semak-semak di hutan kayu
·
Pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan
seperti buah, kacang, biji,dan umbi akar. Berdasarkan analisis dari pola
pemakaian gigi, jenismanusia purba ini memakan buah-buahan dan dedaunan.
·
Pada perkembangannya mulai memakan
daging, sehingga dapatdisimpulkan bahwa Australopithecus merupakan spesises
pertama yangmelakukan perburuan binatang besar. Analisis kimia pada
gigimenunjukkan bahwa mereka mencampurkan daging ke dalam makananyang
dikonsumsi, tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.Australopithecus
diduga mengumpulkan daging hewan daripadamemburu hewan.
·
Spesies ini diperkirakan menggunakan
peralatan sederhana sepertitongkat yang ditemukan di sekitar fosil dan tulang
belulang binatang.Batu-batuan mungkin juga telah digunakan sebagai alat untuk
kehidupansehari-hari. Namun, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa batu-batuini
telah dirubah bentuknya atau dimodifikasi.
3)
Jenis
Homo
Perubahan paling
mendasar pada jenis manusia purba ini adalah kemampuannya berjalan tegak. Fosil
homo diyakini oleh para ahli sebagai peralihan manusia purba ke manusia modern.
a)
Homo
Rudolfensis
Para peneliti menemukan
fosil manusia purba baru di Koobi Fora Afrika Timur danau Rudolf di Kenya, yang
diperkirakan berusia 2,4 juta tahun. Antropologi meyakini Homo Rudolfensis
pernah tinggal jutaan tahun lalu di dekat Lake Turkana yang kini dikenal dengan
Kenya. Pada 1972, peneliti menemukan tengkorak parsial di dekat Lake Turkana. Peneliti
menemukan bahwa fosil ini menunjukkan bentuk wajah yang tidak biasa yaitu
berbentuk datar dan panjang. Hal inilah yang membuat para ilmuwan
mengkategorikannya sebagai spesies baru yang dinamakan Homorudolfensis.
b)
Homo
Erectus (Ergaster)
Jenis manusia purba ini
ditemukan di beberapa tempat di dunia, antara lain di Afrika (disebut Homo
Ergaster), Indonesia (Pithecantropus), di Tiongkok, Cina (Sinantropus
Pekinensis) dan di Eropa (Neanderthalensis).
Di
Indonesia, Homo Erectus dtemukan di Ngandong, Sangiran dan Trinil, yang
dipelopori penggalian oleh Eugene Dubois. Fosil homo Erectus di Indonesia
dikenal dengan nama Pithecanthropus
Erectus. Diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu sampai dua juta tahun
yang lalu. Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda
yaitu Eugene Dubois, di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891.
Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang
kaki, dan tengkorak.Ciri-ciri fisik manusia purba Homo Erectus :
·
Volume otaknya sekitar 750 – 1350 cc |
·
gigi geraham yang besar dengan rahang yang kuat |
·
tinggi badan sekitar 165 – 180 cm. |
·
Memiliki tonjolan kening tebal dan melintang di
dahi. |
·
postur tubuh yang tegap |
·
wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke
belakang |
·
Mempunyai hidung yang tebal. |
·
bagian belakang kepala terlihat menonjol |
Jenis fosil
pithecantropus juga ditemukan di Mojokerto sehingga disebut Pithecanthropus Mojokertensis. Jenis
Pithecanthropus ini ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di
bawah von Koeningswald. Andojomenemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen,
sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur. Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis
meliputi :
·
Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus |
·
Tulang rahang dan geraham kuat |
·
Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter |
·
bagian kening menonjol |
·
Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya
750-1.300 cc |
·
Hidung lebar dan tidak berdagu |
Fosil golongan Homo
Erectus juga ditemukan di Tiongkok, dikenal dengan namaSinanthropus Pekinensis
(biasa pula disebut Peking Man). Fosil ini dtemukan diGua Chou Kuo Tien dekat
Peking oleh ilmuwan Pei Wen Chung, kemudian ditelitioleh Prof. Davidson Black.
Sinanthropus pekinensis dianggap bagian darikelompok pithecanthropus karena
memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip sertahidup di era zaman yang
bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki kapasitasotak sekitar kurang lebih
900-1200 cc.
c.
Homo
Habilis
Ditemukan oleh Louis
Leaky di lembah olduvia,Tanzania Utara dipantaitimur Danau Turnaka, Kenya. Homo
Habilis dari bahasa Latin yang berarti“manusia yang pandai menggunakan
tangannya” adalah sebuah spesies darigenus Homo, yang hidup sekitar 2,5 juta sampai
1,8 juta tahun yang lalu. Homohabilis memiliki tubuh yang pendek dengan lengan yang
lebih panjang dari manusia modern.Ciri-ciri Homo Habilis yaitu:
·
memiliki rahang dan geraham yang besar |
·
tidak memiliki dagu |
·
memiliki tengkorak yang panjang merendah |
·
memiliki tengkorak yang panjang merendah |
d.
Homo
Neanderthalensis
Manusia Homo Neanderthalensis
telah hidup di bumi ini kira-kiradalam 300.000 tahun yang lalu. Kelompok
manusia purba ini ditemukan diEurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan
Utara. DinamakanNeanderthal karena sesuai dengan lokasi tempat pertama kali
ditemukan,yaitu di Jerman, Neandertal, atau Lembah Neander.Ciri-ciri manusia
purba Homo Neanderthalensis adalah :
·
berbentuk dagu tipis dan dahi rendah. |
·
tinggi sekitar 152 sampai 156 cm untuk wanita |
·
volume otak sekitar 1.400 hingga 1.500 cc. |
·
Tinggi sekitar 165sampai 168 cm untuk pria. |
·
kerangka lebih kuat dari pada orang modern. |
·
memiliki rahang menonjol. |
e.
Homo
Soloensis
Jenis fosil ini
dianggap setara dengan Homo Neanderthalensis. HomoSoloensis ditemukan oleh
sejarawan Oppenoort, Ter Harr, dan G.H.R.Koenigswald di wilayah Ngandong,
Blora, Sangiran dan Sambung Macan, Sragen,Jawa Tengah, Indonesia pada tahun
1931-1933. Nama Pithecantropus Soloensis,diberikan oleh Prof.Dr.Teuku Jakob
setelah meneliti 14 jenis fosil dari Ngandongdi Lembah sungai Bengawan Solo.
Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Ciri-cirinya adalah :
·
Berbadan tegap |
·
Hidung lebar dan rongga matanya sangat panjang |
·
Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm |
·
Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang
kuat |
·
Volume otak sekitar 1000-1300 cc. |
·
Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang
di sepanjang pelipis |
·
Tengkoraknya lonjong, tebal dan masif |
Dalam
aspek non fisik, ciri-ciri manusia jenis homo secara umum adalah :
ü Mengkonsumsi
makanan – makanan yang bervariasi, seperti tumbuhan dandaging binatang.
ü diperkirakan
hidup di hutan yang terbuka.
ü mereka
dapat membuat peralatan sederhana dari tulang dan batu (semacamkapak genggam
dari batu) untuk memancing dan berburu.
ü hidup
dengan berburu dan mengumpulkan makanan.
ü kemungkinan
bahwa mereka merupakan manusia purba pertama yangmenggunakan api dan dapat
memasak.
ü hidup
secara nomaden mengikuti hewan buruan.
ü Memiliki
bahasa komunikasi antar individu, meski diperkirakan merekaberbicara belum
memiliki versi kosa kata yang diperlukan.
2.
Jenis dan Ciri-ciri
Manusia Modern
Berdasarkan
sebaran temuan fosil manusia purba, maka ahli berkesimpulan bahwa manusia
modern berasal dari Afrika, karena di wilayah tersebut banyak ditemukan tulang
belulang Homo Sapiens yang tertua. Dari Afrika, manusia Homo Sapiens kemudian
mengembara keluar dari Afrika, dan tersebar ke Asia, Eropa, Amerika dan
Australia.
Hal ini sejalan
dengan teori yang dikembangkan oleh Stringer dan Brauer yakni Teori Out of
Afrika. Teori yang didukung denganbukti-bukti genetika, linguistik dan
arkeologis ini menyatakan bahwa fosil yang ditemukan di dekat Sungai Omo,
Ethiopia (Afrika Timur) adalah fosil Homo Sapiens yang tertua, lebih tua dari
homo Neanderthalensis. Teori ini juga didukung data penelitian DNA mitokondria
(mtDNA), yakni sel tubuh yang berbentuk sebuah molekul kompleks yang memberi
gambaran sistem genetika dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Berdasarkan
catatan DNA fosil yang ditemukan, dan disesuaikan dengan fosil manusia
sekarang, disimpulkan bahwa genetika manusia atau genom 99,9% identik di
seluruh dunia. Studi genetik ini, selanjutnya juga berkesimpulan bahwa sumber
gen mtDNA manusia modern adalah Afrika. Menariknya ialah bahwa dari data DNA
ini, ahli juga menyimpulkan tidak ditemukan pencampuran mtDNAmanusia modern
dengan manusia pra modern di suatu wilayah. Dengan kata lain, Homo Sapiens
dari Afrika, menggantikan dan menghapus populasi manusia sebelumnya(Homo
Erectus, Homo Neanderthalensis) di wilayah yang didatanginya.
Diperkirakan
bahwa makhluk pertama yang muncul sekitar 4 juta tahun yang lalu adalah yang
dikenal dengan manusia purba jenis Ardipitecus dan Australopitecus. Otak
Australopitecus terus berkembang seiring dengan kemampuannya berjalan tegak
dengan dua kakinya. Jenis Autralopitecus ini
terbanyak ditemukan di wilayah Afrika. Dalam perkembangannya, jenis Australopitecus
ini bergeser menjadi marga (genus) yang baru yakni Homo Erectus, jenis manusia
purba yang telah mampu berdiri tegak. Penyebaran fosil ini selain di Afrika,
juga ditemukan di Asia Tenggara (salah satunya adalah yang ada di Indonesia, (yakni
Pithecantropus Erectus),Tiongkok (Sinanthropus Pekinensis) dan Eropa.
Seiring
dengan bentuk fisik yang semakin sempurna, terutama dalam hal kecerdasan, maka
manusia jenis homo ini pun semakin berkembang dan maju kebudayaannya. Homo
Neanderthal menurut penelitian para ahli lebih maju kebudayaannya dibanding
dengan Manusia Erectus sebelumnya, sehingga ada yang mengelompokkan sebagai
manusia homo sapiens awal (purba). Manusia Neanderthal memiliki kapasitas
tengkorak rata-rata 1.350 cm2, mendekati kapasitas tengkorak manusia modern. Fosil
manusia yang benar-benar dianggap sebagai awal manusia modern (Homo Sapiens
Sapiens) adalah jenis Cro Magnon.
Di Indonesia, fosil yang dikategorikan sebagai Homo Sapens adalah Homo
Wajakensis dan Homo Floresensis.
a.
Cro Magnom
Fosil ini
dikenal pula dengan nama Homo Sapiens Cro-Magnonensis ditemukan di
Eyzies-de-Tayac, Dordogne, Perancis Selatan dengan sisa kepurbaan sekitar
40.000 tahun. Aspek Cro-Magnon terkesan sangat modern. Tengkoraknya tinggi
dengan atapnya membundar, tonjolan tulang kening telah hilang, dahinya vertical,
dan volume otak mencapai 1.400 cc. bentuk muka datar tanpa ada penonjolan pada
bagian mulut, karena rahang dan gigi geliginya telah menyusut ukurannya.
Penemuan
fosil Cro Magnom telah menandai munculnya manusia dengan anatomi modern: Homo
sapiens sapiens, sebagai produk terakhir dari proses evolusi manusia, pada
sekitar 40.000 tahun lalu. Pada masa ini, manusia modern muncul secara sporadik
di seluruh dunia, hingga mendiami Dunia Baru termasuk benua Australia dan
Amerika. Kemunculan Homo sapiens sapiens di muka bumi terkesan serempak,
dengan aspek fisik yang jauh berbeda dengan para pendahulunya, baik Homo
erectus dari Afrika, Asia, dan Eropa, maupun Homoneanderthalensis dari
Eropa dan Asia Tengah.
b.
Homo Wajakensis
Fosil ini
ditemukan tahun 1889 di Wilayah Wajak Tulungagung di lembah Sungai Brantas,
Jawa Timur, Indonesia, oleh Van Riestchoten, fosil ini kemudian diteliti oleh
Eugene Dubois. Hasil penemuan berupa tulang paha, rahang atas dan bawah, tulang
kering dan fragmen tengkorak yang mempunyai volume sekitar 1.600 cc. Dalam
penelitian diperkirakan manusia purba jenis ini sudah dapatmembuat peralatan
yang terbuat dari batu dan tulang. Serta sudah mengerti caranya untuk memasak.
Dari segi fisik, ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis, adalah :
·
memiliki muka datar dan lebar |
·
tinggi badan sekitar 130 -210 cm. |
·
berat badan sekitar 30 – 150 kg |
·
memiliki hidung lebar dan bagian mulut
menonjol |
·
Otaknya lebih berkembang |
|
Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak
penduduk asli Aborogin di Australia, sehingga E.Dubois memperkirakan bahwa Homo
Wajakensis diketegorikan manusia modern, yakni masuk dalam ras
Australoide.
c.
Homo Floresensis
Jenis manusia purba ini ditemukan pada tahun 2004, ditemukan saat
penggalian di Liang Bua, di Pulau Flores oleh tim arkeolog gabungan yang
terdiri dari Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity of New
England. Pada saat ditemukan, kerangka manusia purba ini belum membatu atau
belum menjadi fosil. Penemuan berupa kerangka manusiapurba berjenis kelamin
wanita dan beberapa kerangka lainnya. Berikut ini ciri-ciri fisik manusia purba
Homo Floresiensis :
·
Ukuran bentuk otak yang sangat kecil |
·
Kepala dan badan memliki ukuran yang
kecil. |
·
Volume otak 380 cc. |
·
Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06
m. ·
Mempunyai rahang yang menonjol atau
berdahi sempit. |
·
Berat badan sekitar 25 kg. |
Ciri-ciri non fisik manusia modern awal
ini adalah :
§ Bertahan hidup dengan cara berburu, beternak dan bercocok tanam
§ Berburu memakai peralatan dari batu, tulang dan kayu yang udah diruncingkan
(di Indonesia perlatan berupa alat-alat tulang dari Ngandong, serta alat kapak
dari Pacitan; kapak genggam, penetak, dan
perimbas).
§ Mereka mulai mengasah batu jadi semakin halus dan udah mengenal teknik
membuat gerabah memakai meja bundar Hidup mulai menetap dan gak berpindah –
pindah tempat.
§ Kalupun mereka mengembara, tapi mereka pandai atau cerdas dalam beradaptasi
dengan lingkungan yang dijumpai.
§ memakan makanan yang telah dimasak.
§ Udah mulai memakai pelindung tubuh atau baju yang terbuat dari
kulit hewan buruan.
§ Diperkirakan telah mengenal kepercayaan dan penguburan
Manusia Homo Sapiens awal diyakini para ahli berasal dari Afrika
yang kemudian menyebar ke seluruh dunia dan berkembang menjadi kelompok rasras
dan etnik di berbagai wilayah. Masing-masing ras memiliki bentuk dan ciri-ciri
fisik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Ras-ras manusia yang yang berkembang di dunia adalah sebagai berikut :
o Ras Australoid
Ras
Austroloid merupakan ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Srilanka,
Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia juga nama sukunya
adalah Aborigin, Veddah dan Negrito. Jejak awal dari ras ini diperkirakan adalah
fosil Homo Wajakensis yang ditemukan tahun 1889 di Wilayah Wajak Tulungagung di
lembah Sungai Brantas, Jawa Timur oleh Van Riestchoten, fosil ini kemudian
diteliti oleh Eugene Dubois. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak
persamaan dengan tengkorak penduduk asli Aborogin di Australia, serta manusia
Niah di Sarawak (Malaysia) dan manusia Tabon di Palawan (Filipina). ciri-ciri
ras australoid adalah :
·
Warna mata gelap. |
·
Memiliki warna kulit cokelat
kehitaman. |
·
Memiliki tulang alis menonjol. |
·
Rambut bergelombang sampai keriting. ·
Bentuk muka dolichocephalic (lonjong
atau oval). |
·
Memiliki rahang yang besar dan tebal. |
o Ras Mongoloid
Ras ini tersebar di Asia Timur, Tanggara, Tengah, dan Asia Timur Laut
bahkan hingga ke wilayah Amerika Utara dan Selatan. Ciri-ciri ras mongoloid
adalah :
·
memiliki sedikit bulu badan. |
·
memiliki rambut lurus berwarna hitam. |
·
memiliki tubuh yang kecil. |
·
kelopak mata yang dimilikinya sipit. ·
memiliki bola mata berwarna kecoklatan. |
·
bentuk wajah relatif rata. |
|
·
memiliki hidung pesek. |
·
berkulit putih cenderung kuning dan
sawo matang |
o Ras Negroid
Ras Negroid merupakan ras manusia yang sebagian besar menghuni benua
Afrika serta turunannya banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa,
dan Timur Tengah.Ciri-ciri ras negroid adalah :
·
Memiliki kulit hitam. |
·
Memiliki gigi besar dan kuat. |
·
Rambut keriting dan kasar. |
·
Bentuk orbit mata persegi atau persegi
panjang. ·
Tidak memiliki bendungan atau sengau
hidung. |
·
Rongga hidung luas dan bulat. |
|
·
Bibir tebal. |
·
Wajah yang menonjol di bagian rahang
dan mulut. |
o Ras Kaukasoid
Ras
Kaukasoid merupakan ras manusia yang diperkirakan berasal dari pegunungan
Kaukasus di Eropa serta banyak mendiami bagian Eropa, Afrika Utara, Timur
Tengah, Pakistan, dan India Utara.
Ciri-ciri ras kaukasoid adalah :
·
Hidung mancung. |
·
Sudut wajah antara 100° sampai 90°. |
·
Memiliki mulut kecil. |
·
Memiliki rambut berwarna cokelat
hingga pirang. ·
Memiliki kulit putih dan dermis paling
sedikit dari ras lainnya (kecuali di India). |
·
kelopak mata yang lurus. |
|
·
Memiliki wajah lonjong dan pirus. |
o Ras khusus
Adalah ras
yang tidak termasuk dalam kelompok ras-ras yang ada di atas. Kelompok ras ini
tidak mengalami penyebaran yang luas karena hambatan berupa isolasi geografis.
Mereka adalah orang Bushman (penduduk asli gurun Kalahari di Afrika
Selatan), orang Weddoid (penduduk asli daerah pedalaman Sri Lanka),
orang Ainu (penduduk asli Karafuro dan Hokaido Jepang). Di Indonesia,
orang Weddoid masih dapat ditemukan di wilayah pedalaman Sulawesi Selatan.
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA PURBA DENGANMANUSIA MODERN DALAM
ASPEK FISIK DAN NON FISIK
1.
Persamaan Manusia Purba
dengan Manusia Modern
a.
Persamaan dalam aspek fisik
o Bentuk badan
Secara umum, manusia purba dan manusia modern sama-sama memiliki
bentuk badan yang tegak. Sejak manusia purba awal (manusia tertua), fosil-fosil
yang ditemukan telah menunjukkan bentuk badan dan kaki yang menunjukkan sudah berjalan
tegak. Bentuk badan ini semakin berkembang sesuai dengan perkembangan manusia
purba tersebut. Dibanding manusia jenis Australopitecus, manusia jenis Homo
Erectus jauh lebih sempurna bentuk badannya dibanding dengan manusia sebelumnya.
Demikian pula jenis manusia Homo Neanderthalensis dan Homo Sapiens, postur
tubuhnya lebih tegap dibanding manusia pendahulunya.
o Berjalan dengan dua
kaki
Dari Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan, meski tidak lengkap
tapi telah menunjukkan bahwa manusia purba sejak awal keberadaannya telah
menggunakan kaki untuk menopang tubuhnya. Hal ini pula yang membedakan manusia
dengan kera dan simpanse/gorila yang masih banyakmenggunakan tangan (selain
kaki) utnuk menopang tubuhnya). Dengan kemampuan berdiri tegak dengan kedua
kaki, maka beban tangan untuk menunjang gerakan badan berkurang, dan karena itu
tangan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan lain seperti membuat dan menggunakan
alat, mempertahankan diri serta mencari dan mengolah makanan.
o Tinggi badan
Tinggi badan manusia purba dan manusia modern relatif sama, yakni
berkisar antara 110 -200 cm. Manusia purba yang paling mirip ukuran manusia
modern sekarang ini adalah jenis Homo Erectus yang manusia dewasa rata-rata
memiliki tinggi badan 165 – 185 cm.
o Warna kulit, warna
rambut, dan warna mata
Meski warna
kulit manusia purba diperkirakan lebih gelap dibanding manusia modern, tapi
secara umum sama, yakni ada yang gelap,kuning, sawo matang dan putih. Demikian
pula dalam hal warna rambut
antara manusia purba dan manusia modern hampir tidak ada perbedaan, yakni ada
yang hitam, pirang, cokelat, putih dan kekuningan. Untuk Warna mata, manusia
modern dengan manusia purba tidak terlalu jauh perbedaan secara umum ada yang
hitam, cokelat, hijau, abu-abu, dan biru. Demikian pula dalam hal Bentuk
rambut, ada yang lurus (leiotris), bergelombang (cymotris), seperti wol
(ulotris).
o Bentuk hidung
Bentuk hidung manusia purba dan manusia modern relatif sama dari
segi bentuk, ada yang tinggi ada juga yang pesek. Ada yang hidungnya besar ada
pula yang relatif berhidung kecil.
o Kedua mata sama-sama
menghadap ke arah depan
o Tungkai jari dapat
digerakkan dengan mudah ke segala arah
b.
Persamaan dalam aspek non fisik
·
Manusia purba dan manusia
modern sama-sama pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan.
·
Manusia purba dan manusia
modern sama-sama telah mengenal bahasa.
·
Manusia purba dan manusia
modern telah menggunakan api untuk memasak.
·
Manusia purba dan manuisa
modern telah membuat dan menggunakan peralatan hidup.
·
Manusia purba senang
berburu, demikian pula manusia modern sampai hari ini masih ada yang berburu.
2.
Perbedaan Manusia Purba
dengan Manusia Modern
a.
Perbedaan dalam bentuk fisik
o Bentuk badan
Manusia modern memiliki rangka yang lebih ramping dibanding
manusia purba, karena manusia modern lebih bergantung kepada teknologi daripada
kekuatan fisik untuk menghadapi tantangan alam. Berbeda dengan manusia purba,
yang lebih mengandalkan kekuatan fisik, sehingga bentuk badan
manusia purba lebih kokoh dan kekar. Tinggi badan manusia memiliki manusia
purba dan modern relatif hampir sama, yakni di kisaran 110 – 200 cm.
o Bentuk kepala
Ruang tengkorak manusia modern lebih bear di banding dengan
manusia purba. Volume otak manusia purba secara umum kurang dari 1000 cc, sedangkan
manusia modern lebih dari 1000 cc. Manusia purba juga memiliki bentuk tengkorak
kepala atas datar dan bagian belakang lancip, sementara manusia modern memiliki
tengkorak kepala atas bulat.
o Bentuk air muka dan tulang rahang bawah.
·
Manusia modern umumnya
memiliki dahi vertikal, sedangkan manusia purba memiliki dahi yang miring ke
belakang.
·
Tulang kening manusia purba
juga lebih menonjol dibanding manusia modern.
·
Manusia purba memiliki
bubung alis (tonolan lapisan tulang di atas rongga mata) sedangkan bubung alis
manusia modern secara signifikan berkurang.
·
Tulang rahang bawah manusia
purba lurus ke depan sehingga tak berdagu, sementara menusia modern berdagu.
·
Tulang rahang dan gigi
manusia purba lebih besar dan kuat dibanding dengan manusia modern.
o Bentuk hidung
Manusia purba rata-rata memiliki hidung yang besar dan lebar dibanding manusia
modern. Hal ini menurut para ahli selain karena manusia purba mengandalkan gigi
untuk menguncah makanan keras, membawa makanan, juga untuk menghirup udara yang
lebih banyak di saat cuaca yang dingin.
o Warna kulit, warna rambut, dan warna mata
·
Warna kulit manusia purba
diperkirakan lebih gelap dibanding manusia modern. Selain itu, manusia modern
lebih beragam karena masing-masing ras juga dicirikan dengan warna kulit eperti
putih pada ras Nordic, kuning pada orang Tionghoa, sawo matang pada orang
Dravida, kuning cokelat
pada orang Polynesia, dan cokelat hitam pada orang Negro.
·
Warna rambut ada yang hitam,
pirang, cokelat, putih dan kekuningan.
·
Untuk Warna mata, manusia
modern dengan manusia purba tidak terlalu jauh perbedaan secara umum ada yang
hitam, cokelat, hijau, abu-abu, dan biru. Demikian pula dalam hal Bentuk
rambut, ada yang lurus (leiotris), bergelombang (cymotris), seperti wol (ulotris).
b.
Perbedaan dalam aspek
non fisik
o Manusia purba belum mengenal kepercayaan pada kehidupan setelah kematian,
sedangkan manusia modern telah mengenal kepercayaan dan penguburan pada jenazah
yang sudah meninggal.
o Alat-alat yang dipergunakan oleh manusia purba masih sangat
sederhana dan dibuat dengan cara-cara sederhana, misalnya dengan membenturkan atau
menggosok peralatan dengan batu. Sementara manusia modern dengan kecerdasan dan
kreatifitasnya mampu membuat alat-alat dan teknologi yang beraneka ragam.
o Manusia purba belum mengenal perhiasan, sementara manusia modern mengenal
berbagai jenis perhiasan, seperti manik-manik, kalung, dan gelang.
o Manusia modern mengenal bahasa yang masih sederhana, sedangkan manusia
modern sudah mengenal bahasa yang lebih kompleks.
o Menusia purba belum mengenal pakaian, sedangkan manusia modern telah
mengenal pakaian, yang diawali dari kulit kayu dan kulit binatang, hingga dalam
bentuk dan bahan yang kompleks sekarang ini.
o Manusia purba hidup secara nomaden dalam kelompok-kelompok kecil. Sedangkan
manusia modern telah hidup menetap dan dalam kelompok yang besar.
o Manusia purba hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan, sedangkan
manusia modern sudah mampu bercocok tanam, beternak hingga dalam bentuk aneka
pekerjaan sekarang ini. Dalam hal sikap, manusia modern juga memiliki ciri-ciri
berikut ini yang kurang atau mungkin tidak dimiliki oleh manusia purba :
·
Berpikir terbuka |
·
berpikir positif |
·
Dialogis |
·
Bertanggung jawab ·
Mudah diajak kerja sama ·
Konstruktif dalam berpikir |
·
Mudah bersahabat |
|
·
Kreatif ·
Bisa menahan marah |
Comments
Post a Comment