CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL, KOLONIAL DAN MODERN
CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL,
KOLONIAL DAN MODERN
1. Pengertian dan
Perkembangan Historiografi
a. Pengertian Historiografi
1) Pengertian
historiografi menurut etimologi (Bahasa)
Dalam bahasa Sansekerta, historiografi
merupakan gabungan dua kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi
yang berarti deskripsi atau penulisan. Jadi historiografi berarti deskripsi
(penulisan) sejarah.
Dalam bahasa Yunani, historiografi
terdiri atas historia yang artinya penyelidikan tentang gejala alam
fisik, dan grafein yang bermakna sebuah gambaran, tulisan atau uraian.
2) Pengertian
historiografi menurut terminologi (istilah)
Beberapa ahli yang memberikan pendapatnya tentang pengertian historiografi
antara lain adalah :
• Louis Gottschalk; historiografi
merupakan suatu bentuk publikasi, baik itu dalam bentuk lisan maupun juga
tulisan mengenai peristiwa kejadian atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa
lampau.
• Kuntowijoyo; historiografi adalah tahap
menuliskan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai sebuah bentuk catatan
sejarah.
• Prof. Dr. Ismaun, M.Pd:
Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang
terjadi pada masalalu yang disebut sejarah.
• Soejatmoko; Historiografi atau
penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak dari kegiatan penelitian
oleh sejarawan. Dalam metodologi sejarah, historiografi merupakan bagian
terakhirnya. Langkah terakhir, tetapi langkah tersebut adalah langkah terberat.
• Abdurahaman Hamid dan Muhammad Saleh
Majid; Historiogarafi adalah berbagai peryataan mengenai masa silam yang
telah disintesiskan selanjutnya ditulis dalam kisah sejarah.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa historiografi adalah cara untuk merekontruksi suatu gambaran
masa lampau berdasarkan data yang telah diperoleh yang didahului dengan
penelitian . Historiografi adalah sebuah tahapan terakhir dalam sebuah
metodologi penelitian sejarah yang dilakukan
oleh seorang sejarawan. Hasil penelitiannya menghasilkan sebuah karya sejarah dapat
berupa buku, film, diorama, dan lainnya. Karya sejarah inilah yang disebut Historiografi.
b. Perkembangan
Historiografi
·
Tulisan yang dianggap
sebagai tonggak awal penulisan sejarah adalah karya Herodotus (484–425 SM) yang
berjudul Historia yang ditulis pada tahun 440 SM. Historia isinya
berupa catatan tradisi kuno, politik, kewilayahan, dan bentrokan antar kelompok
masyarakat di negera seputar Asia Barat, Afrika Utara, dan Yunani.
·
Historiografi di Indonesia
diawali dari masa aksara, yakni ketika Indonesia telah mengenal tulisan. Karya
–karya awal historiografi Indonesia berupa prasasti.
·
Historiografi Indonesia
dalam bentuk tulisan dimulai oleh Mpu Prapanca yang menulis kitab Negarakertagama.
Macam-macam
historiografi:
1)
Historiografi
Tradisional
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari
zaman Hindu-Budha sampai masuk dan berkembangnya islam di Indonesia.
Ciri-ciri historiografi tradisional adalah :
a)
Istana sentris, artinya
karya sejarah hanya dipusatkan pada kehidupan raja atau keluarga raja (keluarga
istana), dan tidak mengangkat kehidupan masyarakat jelata (masyarakat umum).
b)
Religius magis, artinya
dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib. Seorang raja dianggap
sebagai wujud penjelmaan Dewa atau Tuhan, sehingga dianggap memiliki kekuatan
magis atau gaib. Hal ini dimaksudkan agar rakyat menjadi patuh, takut dan taat
pada segala perintah raja.
c)
Bersifat
feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalahkehidupan kaum
bangsawan feodal,tidak ada sifat kerakyatannya dan tidak memuat riwayat
kehidupan rakyat, tidakmembicarakan segi sosial dan ekonomi dari kehidupan
rakyat.
d) Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata.
e)
Bersifat regio-sentris atau
kedaerahan (enocentrisme), artinya historiografi tradisional banyak menekankan
pada budaya dan suku bangsa di kerajaan tersebut.
f)
Dalam penguraiannya banyak
terjadi kesalahan-kesalahan, misalnya berkaitan waktu dan kaitannya dengan fakta
sejarah, penggunaan kosa kata penggunaan nama dll.
·
Karya historiografi tradisional
umumnya berupa prasasti, dan naskah-naskah kuno (babad dan hikayat), yang bertujuan supaya generasi penerus dapat
mengetahui peristiwa dimasa lalu terutama di zaman kerajaan saat seorang raja
memerintah suatu kerajaan. Prasasti biasanya berkaitan dengan ritual di suatu
kerajaan, atau sebagai tanda peringatan sebuah momen peristiwa pada suatu
kerajaan. Contohnya adalah Prasasti Yupa, Prasasti Ciareteun, Prasasti Kedukan
Bukit, dll.
·
Babad merupakan nama yang
digunakan di buku cerita sejarah atau kronik dalam tradisi penulisan sejarah
suku bangsa. Biasanya penulis babad merupakan seorang pujangga keraton. Babad
berisi unsur irasional, cerita bercampur mitos yang kadang-kadang dipenuhi
dengan kiasan dan isyarat. Babad banyak menceritakan tentang sejarah kerajaan-kerajaan,
pahlawan-pahlawan atau kejadian-kejadian tertentu. Babad berkembang pada masa
Hindu-Budha dan Islam.
·
Contoh karya tulisan historiografi masa Hindu-Budha adalah Babad Tanah Jawa, Babad Parahiangan, Kitab Pararaton,
Babad Tanah Pasundan, Babad Sriwijaya, Kitab Negarakertagama, Babad Galuh,
Kitab Ramayana, Mahabharata, dll.
·
Hikayat merupakan kesusastraan
Melayu yang keseluruhan ceritanya didominasi oleh karya-karya yang bernuansa
Islam. Hikayat memiliki dua arti dalam sastra Indonesia. Hikayat berarti cerita
rekaan yang berbentuk prosa cerita yang panjang. Sedangkan dalamsastra Melayu,
hikayat berarti sifat dari sastra lama yang sebagian besar mengisahkan mengenai
kehebatan serta kepahlawanan tokoh tokoh besar.
·
Contoh karya historiografi masa Islam adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak, dan
Babad Giyanti.
Ø Kelebihan historiografi tradisional:
• Penulisan bertujuan untuk meninggikan dan menghormati kedudukan
raja, sehingga raja tetap dihormati, dipatuhi, dan dijunjung tinggi oleh
rakyatnya.
• Raja dianggap sebagai keturunan dewa dan penjelmaan dewa, sehingga memunculkan
anggapan bahwa setiap perkataan raja adalah benar (sabda), sehingga segala
perintah raja ditaati dan dituruti oleh rakyat.
Ø Kekurangan historiografi tradisional:
• Dari isi penulisannya, raja dianggap memiliki kekuatan gaib (sakti).
• Penulisan selalu dihubungkan dengan hal-hal gaib dan kepercayaan.
• Penulisan hanya membahas tentang kehidupan bangsawan, sementara kehidupan
rakyat sama sekali tidak dibahas.
2)
Historiografi Kolonial
Historiografi
kolonial adalah tulisan sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial
Belanda di Nusantara, yaitu
sejak zaman VOC (tahun 1600) sampai masa
pemerintah Belanda berakhir ketika Jepang datang ke Indonesia (1941.)Fokus
utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda di Indonesia, maka
tulisan sejarah disusun menurut penafsiran dan pandangan Belanda. Banyak penulisan
tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda berlawanan dengan
kenyataan yang sebenarnya. Contohnya tentang Pangeran Diponegoro, yang dalam
Sejarah Indonesia dikenal sebagai tokoh pahlawan dan perlawanannya terhadap
Belanda adalah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran serta dilandasi rasa
cinta tanah air. Tapi dalam tulisan Belanda, Pangeran Diponegoro adalah seorang
yang kejam dan pemberontak karena menentang pemerintah Belanda.
Ciri-ciri
Historiografi Kolonial
a)
Merupakan sejarah orang Belanda
di Hindia Timur (Indonesia).
b)
Sumber yang digunakan yaitu
sumber dari pemerintah Belanda .
c)
Bersifat diskriminatif
(membedakan), artinya bangsa Belanda yang serba mulia dan terhormat,
orang-orang pribumi (Indonesia) diabaikan dan hanya dianggap sebagai alat untuk
kepentingan Belanda.
d) Bersifat Eropa-sentris dan fokusnya ke Belanda-sentris, artinya
yang diuraikan atau dibentangkan secara panjang lebar adalah aktivitas bangsa Eropa
(terutama orang-orang Belanda).
e)
Bentuk tulisan yaitu berupa
laporan-laporan, yakni memori tulisan serah jabatan atau laporan khusus kepada
pemerintah pusat di Batavia mengenai kekuasaan dan peluasan wilayah pejabat
yang bersangkutan. Biasanya dilengkapi dengan data statistik dan pemetaan
gambaran suatu daerah.
f)
Historiografi kolonial
ditulis oleh sejarawan orang-orang kolonial Belanda.
Ø Kelebihan Historiografi Kolonial
·
Historiografi kolonial
memberikan penguatan proses naturalisasi historiografi Indonesia.
·
Kita mendapatkan gambaran
fakta dan kejadian-kejadian di Indonesia masa Hindia Belanda, meskipun yang
dominan adalah kepentingan Belanda.
·
Indonesia diperkaya dengan
literatur historoigrafi yang dihasilkan kolonial Belanda.
Ø Kelemahan Historiogfai Kolonial
·
Hanya membahas aktivitas
kolonial Belanda, sangat sedkit membahas kaum pribumi (orang Indonesia)
·
Umumnya isi karya
historiografi menyesuaikan dengan penafsiran pihak Belanda, sehingga semua yang
mereka lakukan semasa penjajahan Belanda adalah hal benar menurut Belanda.
·
Sangat sedikit membahas
tentang proses jatuhnya kekuasaan Belanda
ü Karya Historiografi
Kolonial
Beberapa contoh karya historiografi kolonial antara lain :
a) Reizen (Catatan Perjalanan) yang ditulis mulai tahun 1600-an oleh
Nicholaus de Graff
b) Geschiedenis van Nederlands-Indie (Sejarah Hindia Belanda), terdiri
dari 6 jilid yang diterbitkan secara bertahap pada tahun 1938, 1939, dan 1940. Editor
utama dari buku ini adalah Dr. F.W. Stapel
c) Geschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah kepulauan Hindia)
karya B.H.M. Vlekke
d) Geschiedenis van Indonesie (Sejarah Indonesia) karya H. J. de Graaf.
e) History of Java (Sejarah Jawa (1817) karya Thomas S. Raffles
3)
Historiografi Nasional
(Modern)
Penulisan sejarah pada masa ini ditandai
dengan adanya peranan Indonesia sebagai pemeran dan pelaku utama dalam Historiografi
(Indonesia-sentris). Artinya, sejarah Indonesia ditulis berdasarkan pengalaman
dan sudut pandang orang Indonesia sendiri, bukan lagi berdasarkan pandangan
kolonial atau penguasa.
Penulisan karya historiografi modern ditandai dengan metode kritis serta kaidah-kaidah
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri Historiografi Modern
a)
Sudut pandang Indonesia
sentris, yakni berpusat pada kehidupan masyarakat Indonesia.
b)
Bersifat kritis analitis
dengan menggunakan pendekatan multidimensional.
c)
Hasil penulisan merupakan
perbandingan dari sumber kolonial maupun sumber lokal.
d) Penulisnya adalah orang-orang akademisi/kritis dalam bidang
bahasa, kesusastrraan dan kepurbakalaan.
e)
Tidak hanya mengangkat
sejarah orang-orang besar dan negara saja, tetapi lebih pada kemanusiaannya,
yaitu kebudayaan.
f)
Cara pandang yang digunakan
dalam melihat peristiwa tidak lagi dari satu sisi melainkan memandang suatu
peristiwa dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya subjektifitas dalam menuliskan sejarah
g)
Menonjolkan peran bangsa
Indonesia.
h)
Mengungkapkan dinamika
masyarakat dari setiap aspek kehidupan yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian
untuk memperkaya penulisan tentang sejarah Indonesia.
Ø Kelebihan historiografi modern
·
Mengubah pandangan religiomagis
dan kosmologis (keperccayaan pada hal-hal yang berkaitan mistis/gaib) menjadi
pandangan yang bersifat ilmiah.
·
Memakai penulisan sejarah
kritis
·
Memakai pendekatan
multidimensi
·
Memakai dinamika masyarakat
Indonesia dan seluruh aspek kehidupan
Ø Kekurangan historiografi modern:
·
Belum bisa menjelaskan
sejarah dengan maksimal.
·
Cenderung kurang fleksibel
karena terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah.
·
Belum tentu bertujuan untuk
peningkatan rasa nasionalisme, kadangkadang hanya berfokus untuk tujuan akademis.
ü Karya Historiografi Modern
a)
Sekitar Perang Kemerdekaan
Indonesia, Jilid I sampai dengan XI, karya A.H. Nasution
b)
Sejarah
Perlawanan-Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Inperialisme (editor: Sartono
Kartodirdjo).
c)
Sejarah Nasional Indonesia,
Jilid I sampai dengan VI (editor: Sartono Kartodirdjo).
d) Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R.
Moh. Ali.
e)
Pemberontakan Petani Banten
1888 karya Sartono Kartodirdjo
f)
Revolusi Pemuda karya
Benedict Anderson
Comments
Post a Comment