RESENSI BUKU/NOVEL "Sepatu Dahlan"
TUGAS
BAHASA INDONESIA
MERESENSI
BUKU
“SEPATU
DAHLAN”
1.
JUDUL
BUKU
“Sepatu
Dahlan”
2.
IDENTITAS
BUKU
Pengarang : Khrisna
Pabichara
Penerbit : Noura
Books
Tahun
terbit :
Mei 2012
Panjang : 21 cm
Cetakan
ke :
VIII, September 2012
Jumlah
Hlm :
392
3.
SINOPSIS
Sepatu Dahlan,
merupakan sebuah buku biografi yang berkisah tentang kehidupan masa kecil Dahlan Iskan
dengan segala tawa dan tangis
kemiskinan di desa. Buku ini ditulis oleh Khrisna Pabichara,
seorang penulis handal dari Makassar, Sulawesi
Selatan.
Dilatarbelakangi
oleh kenangan Dahlan yang terpaut jelas ketika ia menjalani operasi tranplantasi di China. Kenangan-kenangan kecil yang menjadi
sebuah mimpi lampau dalam tidur
Dahlan, tidur yang dipaksa oleh obat
dan alat operasi.
Masa
kecil Dahlan amatlah susah.
Ia memiliki
3 saudara, dengan 2 kakak perempuan dan 1 adik. Ia lulus dari Sekolah Rakyat Bukur dengan harapan bisa melanjutkan di SMP Magetan, sekolah menengah favorit di daerahnya.
Tetapi, harapan itu sirna
ketika ayah Dahlan yang berwatak tegas melarangnya untuk bersekolah disana. Dengan alasan biaya yang mahal dan jarak
tempuhnya yang jauh.
Keputusannya, berat hati ia harus
merelakan harapan itu untuk bersekolah
di Madrasah Tsanawiyah,
sekolah dengan biaya terjangkau.
Selama
di MTs, ia
selalu bermimpi untuk memiliki sebuah sepatu, sepatu yang membuatnya merasa nyaman dan
gagah. Ia
berusaha untuk mengumpulkan uang untuk membeli sepasang
sepatu sederhana. Namun, hasil kerjanya mengangon domba, dan mencabut rumput
disawah tidak pernah cukup. Bapaknya yang bekerja sebagai petani dan ibunya
sebagai pembatik, tak selalu mujur
mendapatkan uang, yang kala itu sedang
panas oleh situasi Politik. Sebuah rantai kemiskinan yang entah kapan putusnya.
Keinginan
Dahlan untuk membeli sepatu, menjadi-jadi ketika ia mengikuti
pertandingan bola voli antar sekolah. Untung saja, sahabatnya yang baik hati, berpatungan
untuk membeli sepatu bekas. Sebuah sepatu pertama
bagi Dahlan.
Sahabat-sahabat sejati, selalu menemani sedih dan tangis
bersama.
Kehangatan ksaih sayang dalam menghadapi
sebuah belenggu kemiskinan adalah hiburan jiwa yang tak tergantikan.
Jika
kita berusaha, niscaya tuhan akan mengabulkan do'a kita. Walaupun
sepatu sederhana, ia berhasil
membelinya dengan keringat dan jerih
payah. Ia
mendapatkan pekerjaan untuk menjadi pelatih
bola voli di sekolah dasar, sekolah bagi anak
orang kaya. Dan hasilnya, ia
belikan untuk membeli 2 pasang sepatu untuk ia
dan adiknya. Mimpinya yang kedua adalah membeli sepeda, ia
sukses menggapainya dengan uang sisa
kerjanya jadi pelatih tadi.
Sebuah pelajaran berharga bagi semua
orang.
Tentang mimpi, kesabaran, ketekunan, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai rintangan hidup ini.
4.
KEKURANGAN
DAN KELEBIHAN
Kelebihan
Kelebihan
buku ini terdapat pada gaya bahasanya yang sederhana, tidak bebelit-belit sehingga mudah dimengerti. Beberapa kutipan percakapan juga diselipi dengan
kata-kata dari bahasa Jawa namun
tidak menyulitkan pembaca dan tetap
mudah dimengerti.
Kekurangan
Kekurangan buku ini terdapat pada
penggunaan alur.
Penulis menggunakan alur maju di
setiap babnya, namun alur antar
bab tidak
menentu (maju-mundur) ada yang tidak tidak berkesinambungan. Seperti pada bab kelima sampai bab ketujuh,
yang berturut-turut berjudul
“Berhenti Merawat Luka”, “Riwayat Sumur Tua”,
dan “Senyum Ibu”. Bab kelima
dan ketujuh menceritakan tentang keadaan keluarganya namun pada bab keenam menceritakan tentang sejarah yang tidak ada hubungannya sama sekali, hal
ini bisa saja dapat membingungkan
pembaca.
5.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Buku ini cocok untuk dibaca
oleh kalangan remaja hingga orang
tua. Isinya sederhana dan penuh
motivasi. Motivasi untuk
berjuang mewujudkan mimpi-mimpi walau di atas segala
keterbatasan dan juga bersyukur pada Tuhan atas
segala nikmat-Nya.
Comments
Post a Comment