CLICK HERE

Thursday, September 28, 2017

IDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

IDENTIFIKASI

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

 

A.   WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755 di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

1.      Memahami Wirausaha

Wirausaha adalah suatu proses untuk menerapkan kemampuan pada diri masing-masing, sehingga manusia yang memiliki kemampuanya dapat berguna bagi orang-orang disekelilingnya, dan suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas. Wirausaha yang artinya bekerja di luar kerja. Bekerja merupakan salah aktifitas yang kita lakukan untuk memperoleh penghasialan,

Jadi untuk memperjelas apa itu wirausaha ada beberapa para ahli yang membuat pernyataan:

 

1)      JOSEPH C. SCHUMPETER

Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.

2)      RAYMOND W.Y. KAO

Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.

3)      RICHARD CANTILLON

Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi

4)      SCHUMPETER

Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu)

5)      SYAMSUDIN SURYANA

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.

6)      PRAWIROKUSUMO

Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup

 

2.      Memahami Kewirausahaan

 

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

 

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.

 

B.     SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

1.      Sikap wirausahawan

a)      Disiplin: Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.

b)      Komitmen Tinggi: Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.

c)      Jujur: Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.

d)     Kreatif dan Inovatif: Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.

e)      Mandiri: Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.

f)       Realistis: Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.

 

2.      Perilaku Wirausahawan

 

Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.

 

Sebagai Wirausaha memiliki sikap-sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin berwirausaha. Bukan karena terpaksa. Ia ingin mandiri dan ingin berhasil. Karena ingin berhasil maka ia bersikap positif. Positif terhadap diri sendiri maupun positif terhadap orang lain. Namun dmikian masih ada kemungkinan untuk gagal, tetapi ia tidak gentar. Karena itu ia mau belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalannya. Yang pasti ia berani mandiri dan memimpin.

 

Bertolak pada adanya sikap dasar tersebut diatas kiranya terbentuknya perilaku wirausaha. Wirausaha memulai usahanya dengan berkomunikasi, dalam rangka mengumpulkan informasi, maupun menjalin relasi. Dalam situasi usaha pasti akan selalu terjadi perubahan. Untuk itu sebagai seorang wirausaha harus memiliki sikap terhadap perubahan, sekalipun Perubahan jarang dapat diterima secara total oleh setiap orang yang terlibat.

 

C.    KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.

Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:

1.      Punya rasa percaya diri dan kemandirian yang tinggi.

2.      Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh.

3.      Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang.

4.      Mau dan mampu bekerja keras dan menekuni bidang usahanya tanpa kenal menyerah.

5.      Mau dan mampu berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal

6.      Mau dan mampu bernegosiasi dengan win-win solution.

7.      Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.

8.      Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan mengelola dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship).

9.      Mau dan mampu melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.

10.  Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kemitraan.

 

D.    KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA.

1.      Keberhasilan wirausaha

Prinsip Dasar Keberhasilan Wirausaha

Keberhasilan wirausaha dipengaruhi oleh 5 hal, antara lain:

§  Percaya dan yakin usahanya dapat dilakukan

§  Menerima gagasan baru dalam dunia usaha

§  Instropeksi diri

§  Mendengar saran orang lain

§  Bersemangat dan bergaul

 

Syarat Keberhasilan Wirausaha

[

Para wirausaha yang berhasil dan ingin berkembang didalam usahanya adalah mereka yang mempunyai persyaratan tertentu, diantara:

Memiliki kepribadian unggul didalam usahanya

§  Mengenal diri sendiri

§  Mengetahua dan memperhatikan hambata-hambatan yang ada serta hambatan yang mungkin terjadi

§  Mempunyai keahlian khusus

§  Memiliki kekayaan mental, spiritual dan material

§  Kemauan dan kesediaan untuk belajar dan bekerja prestatif

 

2.      Kegagalan wirausaha :

§  Kebiasaan menunda waktu

§  Ketekunan dan ketaqwaannya kurang

§  Kepribadian negatif

§  Kebiasaan boros

§  Kebiasaan hati-hati berlebihan

§  Perasaan takut usahanya disaingi orang lain

§  Perasaan diri sendiri menganggap lebih super dari orang lain

§  Kepribadian bersifat negatif

§  Tidak mempunyai keyakinan untuk sukses dalam usahanya

 

E.     PERILAKU WIRAUSAHAWAN

Perilaku wirasuaha adalah langkah-langkah calon pebisnis menentukan arah ke depan yang tertata dan terstruktur dengan baik. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat di bawah ini,

1.      Mendirikan Usaha, orang yang punya minat dan ide untuk mebuat bisnis alangkah bainya dia segera untuk mendirikan bisnis tersebut di tempatnya. Sehingga ide dan keinginan tidak hanya tinggal di pikiran dan angan-angan saja. Dengan mendirikan usaha baik sedniri maupun bersama maka niat berbisnis tersebut sudah terawali.

2.      Mengelola Usaha, setelah bisnis sudah berdiri maka usaha tersebut harus dikelola dengan profesional. Pengelolaan secara profesional menyangkut keuangan: utang-piutang, kepemilikan modal, konsep pemasaran, cara memproduksi yang efektif, tempat beroperasi, dll

3.      Mengembangkan Usaha, bisnis yang sudah dapat dikelola dengan baik alangkah menariknya jika dikembangkan lebih maksimal. Pengembangan tersebut bisa dalam bentuk produk, lini pemasaran, organisasi perusahaan, kemampuan beroperasi yang semakin meningkat, modal, dll

4.      Melembagakan Usaha, semakin berkembang dan maju bisnis yang dimliki alangkah baiknya bila segera dilembagakan dalam bentuk PT, CV, atau UD sehingga dapat membantu dalam peningkatan omset, permodalan dengan pihak kedua (investor dan bank), keamanan produk dari duplikasi dan jiplakan oleh pengusaha lain, dll

 

F.     MANFAAT KEWIRAUSAHAAN

Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa manfaat secara individu (mi­kro dan makro).

1.      Memperoleh kontrol atas kemampuan diri

Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.

2.      Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan

Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha men­coba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan perubah­an.

3.      Memperoleh manfaat finansial tanpa batas

Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata In­dustri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wi­rausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.

4.      Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha

Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan ma­syarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggung­jawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bis­nisnya.

 

No comments:

Post a Comment