MAKALAH SEJARAH PRAMUKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Gerakan
Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal
diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar
gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang
karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari -
hari.
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting,
yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis
rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ?
2.
Apa fungsi gerakan
pramuka di Indonesia?
3.
Apa saja yang menjadi
prinsip gerakan pramuka?
4.
Apa saja tingkatan
dalam gerakan pramuka?
5.
Bagaimana lambang
gerakan pramuka ?
C.
Tujuan
Penulisan
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas Kepramukaan di pangkalan SMK Informatika
Al-Ihya Banjarsari, ambalan KH. Abdul Rosyid – Siti Hafsah. Dan selain itu juga
makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di
Indonesia, fungsi gerakan pramuka, prinsip gerakan pramuka, tingkatan gerakan
pramuka, serta untuk mengetahui tentang lambang gerakan pramuka.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GERAKAN
PRAMUKA DI DUNIA
1.
Sejarah
Pramuka di dunia
Untuk
dapat memahami hakekat kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah berdirinya
dan berkembangnya gerakan pramuka sedunia.kalau kita pelajari sejarah
tersebut,kita tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan sedunia
yaitu“ROBERT STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF GILWELL”.Pengalaman hidup
beliau tercetus untuk mengeluarkan gagasanmengenai pembinaan para remaja di
Negeri Inggris.Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London.nama
sebenarnya adalah ROBERT STEVENSONSMYTH,sedangkan ayah beliau seorang fropesor geometri
di Universitas Oxford yang meninggal ketika Stevenson
masihkecil.pengalaman-pengalaman beliau ditulis dan dibukukan menjadi sebuah
buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada
tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.Tuan
William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggrisminta agar
Baden Powell melatih anggotanya,lalu dipanggil lahsebanyak 21 orang pemuda dari
Boys Brigade diberbagai wilayah negeri Inggris diajak berkemah dan berlatih di
pulau“BROWNSEA” pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.Tahun 1910 Baden powell
minta pensiun dari Tentara dengan pangkat terakhir Letjen.beliau mendapat titel
Lord dari RajaGeorge pada tahun 1929.Baden powell menikah dengan “OLAVEST CLAIR
SOAMES” pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 orang anak yang bernama :
“FITTER’HEATER’BETTY”. Baden powell meninggal pada tanggal 8 January 1941 di
Nyeri,Kenya,Afrika.
Kepramukaan Sedunia
Pada
awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis cerita pengalamanya sabagai bungkus
acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. kumpulan tulisanya itu kemudian
terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS” buku ini cepat tersebar keseluruh
Negeri Inggris. bahkan di Negara-negara lainya dan berdirilah di mana-mana.
organisasi Kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia
Penggalang yang di sebut “BOYS SCOUT”.
Kemudian
disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang di beri nama “GIRL GUIDES”
atas bantuan adik Perempuan nya yang bernama AGNES dan kemudian diteruskan oleh
Nyonya Baden powell.
Tahun
1916 berdiri kelompok pramuka usia Siaga yang disebut “CUB” (anak serigala)
dengan buku “THE JUNGGLEBOOK” berisi cerita tentang “MOWGLI” anak didikan rimba
(anak yang dipelihara dihutan oleh induk serigala) karangan “RUDYARD KIPLING”
sebagai cerita pembungkus CUB tersebut.
Tahun1918
Baden powell membentuk “ROVER SCOUT” pramuka usia Penegak untuk menampung
mereka yang sudah lewat usia 17 tahun,tetapi masih senang giat dibidang
kepramukaan.tahun 1922 Baden powell menerbitkan buku “ROVERING TO SUCCESS”
mengembara menuju bahagia yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam
menghadapi hidupnya,agar mencapai kebahagiaan.
2.
Biografi
Baden Powell
Pendiri
Gerakan kepanduan, yaitu Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell,
adalah seorang tentara Inggis yang merupakan lulusan Charterhous Scool.
Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888
sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanti.
Sebelum dan masa perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan
kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika
Selatan, dan letnan kolonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragon Guards,
1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan kota
Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor
jendral.
Baden-powell
kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral.
Dianugrahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian menjadi pensiunan dari dinas
militer pada tahun berikutnya. Bp membentuk The Boys Scouts di tahun 1908, dan
dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan The Girl Guides, organisasi serupa
untuk para anak-anak dan remaja putri.
B.
GERAKAN
PRAMUKA DI INDONESIA
1.
Sejarah
Pramuka di Indonesia
Sebulan
sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan
berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan
Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu
wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera
mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres
yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta
dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh
segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan
Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi
kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun
sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada
peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman
gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa
Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang
membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang
diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong
berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu
Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Ipindo
merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo
berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri
terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini
pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam
perjalanan ke Australia.
Dalam
peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan
Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus
1955, Jakarta.
Ipindo
sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan
seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian
hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar
Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan
ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber
1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di
Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk
putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan
perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat.
Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo
mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
2.
Lahirnya
Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan
Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan
kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat
banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan
itu.
Peraturan
yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960,
tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar
pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang
kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan
menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30).
Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme
(Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan
itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah
Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin
gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam
itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,
metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk
panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof.
Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi
dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo
Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah
Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan
seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Panitia inilah yang
kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan
Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
3.
Fungsi
Gerakan Pramuka di Indonesia
Dengan landasan
uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Kegiatan
menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan
menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung
pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan,
jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat
kita sebut saja kegiatan menarik.
2) Pengabdian
bagi orang dewasa
Bagi
orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai
kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian
tujuan organisasi.
3) Alat
bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk
mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai
latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan
pendidikannya.
4.
Prinsip
Dasar Kepramukaan
1)
Prinsip Dasar
Kepramukaan adalah:
a) Iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
c) Peduli
terhadap diri pribadi.
d) Taat
kepada Kode Kehormatan Pramuka.
2)
Prinsip dasar
kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh
dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan
pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
3)
Pada hakekatnya anggota
Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
a) Menaati
perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai
tata cara dari agama yang dipeluknya.
b) Memiliki
kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh
persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
c) Memerlukan
lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan
kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka
wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan kondisi yang lebih baik.
d) Mengakui
bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip
peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan,
khususnya dengan sesama manusia.
e) Memahami
prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa
depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5.
Tingkatan
dalam Gerakan Pramuka
Tingkatan dalam
kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya,
kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk
Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga
Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega
hanya satu tingkatan.
§ Tingkatan
Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
§ Tingkatan
Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
§ Tingkatan
Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada
juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu
tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Kelompok umur adalah
sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi
4 :
§ Kelompok
umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
§ Kelompok
umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
§ Kelompok
umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
§ Kelompok
umur 21 - 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
Ada
juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk
orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka
yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya
adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
6.
Lambang
Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka
adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan
Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang
pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian
digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk
dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan
pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka
:
a. Buah
nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di
Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
b. Buah
nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang
itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
c. Nyiur
dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan
diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
d. Nyiur
tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi
diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai
cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap
tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
e. Akar
nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad
dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan
yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya
untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
f. Nyiur
adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan
diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara
RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.
Kiasan
Dasar
1) Penggunaan
Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkan
untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangannya yang
mendorong kreativitas dan keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik,
menantang, dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan,
situasi dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
2) Kiasan
Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan
dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses Metode Kepramukaan
yang bersifat tidak memberatkan anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi
memperkaya pengalaman
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kelahiran Gerakan
Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang
Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith,
pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan
Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika
Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika
Selatan, dari serangan tentara Boer.
Kalau
kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari
riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of
Gilwell.
Hal ini disebabkan
pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris.
Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B.
Saran
Makalah
ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah
dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka.
Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa
menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogkudera.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html
http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html
http://rizkihidayat09.wordpress.com/pramuka/biografi-2/biografi-baden-powell/
http://wahyu-pramuka262.blogspot.com/2012/10/sejarah-gerakan-pramuka-dunia.html
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNyalah, makalah yang berjudul dan bertemakan “SEJARAH PRAMUKA” ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya.
Harapan penulis dengan adanya
makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat mengambil manfaatnya dan
menjadikan motivasi untuk lebih mengetahui dan mempelajarinya lagi.
Demikian yang dapat penulis
sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya saya
pribadi sebagai penyusun.
Sebagai manusia, penulis pun
menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah yang akan datang.
.
Banjarsari, Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A.
Gerakan
Pramuka Di Dunia ................................................................. 2
1.
Sejarah Pramuka Di Dunia ............................................................ 2
2.
Biografi Baden Powell .................................................................. 3
B.
Gerakan Pramuka Di Indonesia ........................................................... 3
1.
Sejarah Pramuka Di Indonesia ..................................................... 3
2.
Lahirnya Gerakan Pramuka Di Indonesia .................................... 4
3.
Fungsi Gerakan Pramuka Di Indonesia ........................................ 5
4.
Prinsip Dasar Kepramukaan ......................................................... 6
5.
Tingkatan dalam Gerakan Pramuka .............................................. 6
6.
Lambang Gerakan Pramuka ......................................................... 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9
A.
Kesimpulan ........................................................................................ 9
B.
Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
Terimakasih atas kunjungannya,,,,
ReplyDelete