RESENSI BUKU "Kubu Di Atas Bukit"
1.
JUDUL
RESENSI
Kubu Di Atas Bukit
2.
DATA/
IDENTITAS BUKU
Hak cipta yang dilindungi UUD Pada : Pengarang
Hak Penerbitan pada : Azka
Press
Pencetak : Ganeca Exact
Desain Cover : Marna Sumarna
Ilustrasi dalam :
Taufik
Lay Out :
Budi Prihatin
Cetakan Pertama :
Tahun 1987
Cetakan Kedua :
Tahun 1991
Cetakan Ketiga :
Tahun 1992
ISBN :
979-414-183-6
Diterbitkan oleh :
Azka Press
3.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN BUKU
Kelebihan
1. Sebuah bacaan menarik yang sangat inspiratif
2. Kata-katanya mudah dipahami
3. Pewatakan tokoh mudah dipahami dan digambarkan secara jelas
4. Alur cerita mudah dipahami meski alur maju
mundur, dan alur tersebutlah yang membuat kita menjadi
semakin penasaran.
Kekurangan
1. Halaman novel cukup tebal
2.
Ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan
sedikit membosankan karena intinya sama saja.
4.
TANGGAPAN
TERHADAP ISI BUKU
Buku ini memiliki isi
atau pesan yang sangat inspiratif, oleh karena itu
buku ini sangat diperlukan bagi kalangan masyarakat,
siswa-siswi dan semua pembaca umumnya.
5.
SINOPSIS
NOVEL
Tojeng adalah seorang anak Makasar. Sejak kecil sudah ditinggal
mati ayahnya. Dia ikut pamannya ke
gunung, kubu tentara bajeng yang melawan penjajah Belanda. Suatu kali tojeng disuruh
mengambil bendera merah putih yang di jahit emak
dan neneknya. Itulah bendera yang dikibarkan pada peringatna kemerdekaan, 17 agustus 1946.
Kibaran bendera itu mengharukan
Tojeng.
Tojeng bersama dengan Bote. Pemuda ini ramah dan pandai. Dari Bote, tojeng banyak
mendapatkan pengetahuan, misalnya tentang ilmu bumi dan
sejarah.
Tojeng meneemukan serdadu Belanda yang terluka sehabis pertempuran. Ia kasihan
melihatnya. Serdadu itu ditutupinya
dengan daun-daun jati kering. Tojeng melaporkannya kepada tentara bajeng di kubu dengan
harapan agar dapat dirawat dengan baik.
Bote dan beberapa temannya
lalu bergerilya di dalam kota Makasar (dulu bernama ujung
pandang). Dia tertangkap. Dari
rumah tahanan dia berhasil melarikan
diri. Lalu dia ditangkap lagi, untuk kemudian
dijatuhi hukuman mati. Tojeng baru tahu belakangan bahwa Daeng Bote ashabatnya
itu adalah Robert Wolter Monginsidi, salah satu pahlawan
yang terkenal.
Comments
Post a Comment