MAKALAH Pengaruh Globalisasi dalam Pengembangan Pendidikan di Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Globalisasi
yang terjadi di berbagai negara telah merubah berbagai aspek kehidupan manusia
dalam segala bidang misalnya dalam hal komunikasi, perdagangan, sosial budaya,
transportasi dan lain-lain.
Kemajuan
globalisasi ini terutama dipicu salah satunya oleh teknologi informasi yang
berkembang dengan sangat pesat yang memungkinkan akses informasi tanpa batas
ruang dan waktu. Globalisasi memunculkan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dipecahkan.
Proses
globalisasi merupakan suatu rangkaian proses yang mengintegrasikan kehidupan
global melalu internasionalisasi perdagangan, dan internasionalisasi pasar dari
produksi dan keuangan, internasionalisasi dari komoditas budaya yang didukung
oleh sistem telekomunikasi global yang semakin canggih. Sehingga interaksi
global dapat diakses atau dilakukan dengan mudah berkat adanya teknologi
komunikasi yang dalam perkembangannya sudah semakin canggih.
Kebudayaan
dalam hal ini adalah pendidikan khususnya di Indonesia juga tidak lepas dari dampak globalisasi,
dimana pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini
memicu tantangan baru bagi pendidikan Indonesia untuk menghadapi peluang
masuknya lembaga pendidikan dan tenaga
pendidik dari negara luar. Untuk mengghadapi hal ini tentunya Indonesia harus
meningkatkan mutu pendidikan, baik dalam hal perbaikan fasilitas, manajemen
maupun sumber daya manusia bangsa Indonesia itu sendiri sehingga pendidikan
Indonesia mampu bersaing dan tidak tertinggal dengan negara lain. Masuknya
berbagai pengaruh globalisasi terutama menyangkut pendidikan harus ditelaah
lebih mendalam, sejauh mana globalisasi mampu mengarahkan perkembangan
pendidikan di Indonesia, apakah menjadi lebih baik atau sebaliknya.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi
rumusan masalah dalam makalah ini adalah ;
1. Apa
yang dimaksud dengan Globalisasi ?
2. Apa
pengaruh globalisasi terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia ?
3. Bagaimana
kondisi pendidikan di Indonesia saat ini ?
4. Bagaimana
upaya dalam menghadapi tantangan globalisasi dalam pengembangan pendidikan di
Indonesia?
1.3.Tujuan Penulisan
Sebagai
calon/guru pendidik kita dituntut untuk mampu merngetahui segala hal tentang
perkembangan pendidikan di era globalisasi saat ini, maka dari itu tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui
pengertian globalisasi.
2. Mengetahui
pengaruh dari globalisasi terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia.
3. Mengetahui
kondisi pendidikan di Indonesia pada saat ini.
4. Mengetahui
cara atau upaya untuk menghadapai tantangan globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Globalisasi
Arus
globalisasi yang sudah terjadi sejak abad ke 20, memaksa setiap negara
khususnya Indonesia untuk menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap
berbagai aspek kehidupan bangsa. Menurut Princenton N. Lyman, Globalisasi
adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan
antara negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.. Berdasarkan
sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elekrronik dan
disintegrasi negara-negara komunis. Kata “globalisasi” dari kata global yang berarti
universal atau ruang lingkupnya mendunia.
Globalisasi pada dasarnya merupakan proses yang ditimbulkan dari suatu
kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas kebangsaan dan
kenegaraan.
Hamijoyo
dalam Mimbar (1990) menjelaskan ciri-ciri globalisasi, antara lain
:
·
Globalisasi perlu
didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan
komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.
·
Globalisasi telah
melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada
kekuatan teknologi, ekonomi, social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan
yang sebelumnya sulit dipertemukan.
·
Adanya ketergantungan
antar negara.
Pendidikan
merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan
dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama
terjadi (melalui literature, kontak antar pakar dan mahasiswa).
Kebudayaan
sendiri dapat diartikan hasil dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat
yang menyangkut pandangan terhadap berbagai hal. Globalisasi dalam bidang
kebudayaan berkembang secara pesat, hal ini ditandai dengan adanya kemampuan
akses infomasi secara cepat. Hal ini justru akan menjadi masalah penting dalam
globalisasi, pada kenyataannya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini
dikuasai atau didominasi oleh negara-negara maju, bukan negara berkembang. Ini
akan memicu kekhawatiran tersendiri bagi negara berkembang, yaitu kekhawatiran
tertinggal dari negara maju baik dari segi sosial, ekonomi, dan budaya.
Globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga mengubah dunia secara mendasar.
Pendidikan
sebagai bagian dari kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh globalisasi.
Pengaruh perkembangan teknologi turut mengiringi perkembangan pendidikan itu
sendiri. Saat ini pemanfaatan teknologi tidak hanya terbatas untuk industri
atau kepentingan bisnis saja, namun juga pendidikan. Misalnya adalah peran
internet yang dapat digunakan sebagai bahan pengumpul informasi belajar bagi
siswa. Sehingga sumber belajar tidak hanya diperoleh dari buku atau guru, namun
sumber belajar dapat diperoleh dari berbagai belahan dunia. Selain itu
penggunaan multimedia portable seperti laptop semakin sering dijumpai dalam
praktik penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa IPTEK dapat menunjang terselenggaranya pendidikan terutamanya
di Indonesia agar lebih berkualitas dan berkembang. Dari sinilah menunjukkan
bahwa pendidikan merupakan agenda kebangsaan yang sangat penting dan tidak
dapat ditunda-tunda lagi untuk dikembangkan seoptimal mungkin. Tentunya agar
hal tersebut dapat dicapai dibutuhkan kerja sama dari semua elemen pendidikan
yang diimbangi oleh sumber daya manusia yang mumpuni di bidangnya, agar pada
pelaksanaannya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2.2.Pengaruh Globalisasi terhadap
Pengembangan Pendidikan Di Indonesia
Kemajuan
globalisasi terutama ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tentunya sangat berdampak bagi keberadaan aspek kehidupan khususnya
dalam bidang pendidikan, baik itu berupa dampak positif atau negatif. Hal ini
terlihat dengan adanya sekolah-sekolah yang membuka kelas bilingual, dengan
diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai
mata pelajaran wajib. Selain itu sekolah-sekolah menengah hingga perguruan
tinggi sudah banyak yang membuka kelas Internasional. Untuk Indonesia hal ini
tidak lain dimaksudkan agar tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di dunia internasional
dan menjawab berbagai tantangan globalisasi. Dengan dimilikinya tenaga-tenaga
kerja yang berkualitas, tentunya akan membawa dampak positif tersendiri bagi
Indonesia. Indonesia mampu memperbaiki kualitas ekonomi, sehingga mampu masuk
jajaran raksasa ekonomi dunia. Namun hal ini tentu sangat membutuhkan perpaduan
antara kemampuan otak yang mumpuni dan keterampilan dasar yang tinggi. Salah
satu kuncinya adalah dengan globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan
kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya dengan sumber daya manusianya.
Pengaruh
positif globalisasi tehadap pendidikan di Indonesia:
a. Semakin
mudahnya akses informasi.
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan
teknologi telah mempermudah pekerjaan manusia, khususnya dalam hal akses
informasi. Internet kini sudah menjadi kebutuhan tersendiri. Dengan internet,
masyarakat dapat mengakses informasi
dalam waktu yang sangat singkat. Informasi yang diakses tidak terbatas
dalam negeri, melainkan dari seluruh dunia dapat diperoleh melalu internet.
Bagi siswa tentu ini sangat memudahkan bagi mereka untuk memperoleh sumber
belajar lain, disamping dari buku dan penjelasan guru.
b. Globalisasi
dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang profesional dan berstandar
internasional dalam bidang pendidikan.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah
pendidik. Apaila pendidikan dilakukan dilaksanakan secara berkualitas dan
mengikuti perkembangan arus globalisasi maka akan menghasilkan lulusan yang
siap kerja seuai dengan keahliannya, termasuk dihasilkannya tenaga pendidik yang
pofesional dan berstandar internasional. Hal ini tentunya akan membawa
perkembangan positif bagi peserta didik yang diajarnya kelak, yaitu
dihasilkannya lulusan yang berkualitas.
c. Globalisasi
akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara
lain.
Globalisasi pendidikanterjadi secara mengglobal atau
mendunia, segala perubahan-perubahan aspek pendidikan terjadi di berbagai
negara termasuk Indonesia. Apabila perkembangan globalisasi dapat diikuti dan
disesuaikan dengan tepat, maka akan membuat kualitas pendidikan Indonesia
memiliki standar yang sama atau lebih bagus dari negara-negara lain. Sehingga
pendidikan di Indonesia dapat disejajarkan atau mampu bersaing dengan
negara-negara lain.
d. Globalisasi
akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.
Seperti yang telah dijelaskan diatas,
apabila pendidikan dilaksanakan secara berkualitas dan mengikuti kebutuhan dan
perkembangan globalisasi, maka akan menciptakan tenaga kerja yang terampil dan
siap bersaing di dunia Internasional.
e. Adanya
perubahan struktur dan sistem pendidikan yang meningkatkan tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Demi terselenggarakannya pendidikan
yang lebih bermutu dan berkualitas, tidak mungkin mempertahankan struktur dan
metode pendidikan yang sudah ada. Semua harus menyesuaikan dengan perkembangan
dan kebutuhan saat ini. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi berupa media
pembelajaran berbasis komputer, internet atau sejenisnya. Selain itu diperlukan
juga evaluasi terhadap kurikulum yang sudah ada sehingga dapat dilakukan
pembenahan pada rancangan kurikulum selanjutnya. Pemanfaatan teknologi baru, seperti komputer
dan internet, telah membawa perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan
dan sudah menjadi pemandangan biasa dalam praktik pembelajaran di sekolah di
Indonesia. Selain itu akibat kemajuan teknologi, pola pengajaran pada dunia
pendidikan pun juga turut berubah. Apabila dulu, guru hanya menulis dengan
sebatang kapur untuk menulis, menggambar sederhana serta menggunakan
media-media elajar sederhana, kini dengan komputer, tulisan, gambar, suara,
film dan lain-lain dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi materi
belajar.
Pengaruh
negatif globalisasi tehadap pendidikan di Indonesia:
a. Dunia
pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh pemilik modal.
Artinya, sekolah-sekolah dapat dijadikan
objek komersil seiring dengan berkembangan neoliberalisme yang melanda dunia.
Globalisasi bisa memaksa lliberalisasi menjadi sektor yang dulunya non-komersil
menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
adanya sekolah-sekolah yang masih memungut anggaran dari orang tua murid dengan
label uang komite atau uang sumbangan pembangunan. Maka rakyat dari kelas-kelas
menengah keatas dan mampu membayar lah yang dapat menikmati bangku pendidikan,
meskipun pemerintah sudah menyediakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
namun persebarannya belum merata. Belum lagi BOS yang tidak sampai ke tempat
karena dikorupsi. Selain itu tak sedikit kampus-kampus yang menawarkan
pembelian Gelar dengan murah tanpa harus kuliah.
b. Dunia
pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak munculnya
“tardisi serba instan”.
Dengan memanfaatkan internet sebagai media
pencari informasi, bisa didapat banyak keuntungan diantaranya adalah
mendapatkan informasi yang lengkap dan dalam waktu singkat. Namun hal ini
justru memicu dampak negatif tersendiri bagi penggunanya terutama bagi pelajar.
Terlalu bergantung pada internet cenderung membuat mereka menjadi semakin malas
karena tinggal akses internet mereka mendapat informasi yang mereka mau, tanpa
perlu bersusah payah observasi secara langsung.
c. Globalisasi
akan melahirkan suatu golongan-golongan di dalam dunia pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan
seharusnya harus dilaksanakan selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat
ini. Masih banyak dijumpai masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis
kemiskinan. Sehingga untuk menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik
memerlukan dana yan cukup besar. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program
kelas internasional di perguruan terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih
dari 50 juta, jauh lebih mahal jika dibandingkan denngan kelas biasa atau
reguler. Dengan demikian hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas
yang mapan. Dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan
tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang dan dapat menyeret mereka
ke dalam kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anak-anaknya ke
sekolah-sekolah mewah sementara saat masyarakat dari golongan ekonomi lemah
harus bersusah payah bahkan untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah biasa.
Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang dapat mengakibatkan konflok
sosial.
d. Akan
semakin terkikisnya kebudayaan bangsa akibat masuknya budaya dari luar.
Globalisasi dapat menyebabkan
masuknya budaya atau percampuran budaya asing (akulturasi kebudayaan) dengan
budaya asli Indonesia. Jika bangsa Indonesia tidak siap menerima perubahan
globalisasi, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan cenderung mengarah ke
memudarnya nilai-nilai kelestarian budaya. Salah satunya pemanfaatan dari
internet yang membawa dampak negatif, salah satunya adalah situs pornografi
yang dapat diakses oleh semua orang termasuk para siswa. Hal itulah merupakan
awal dari pergeseran budaya yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang
condong ke adat ke-timuran yang menjunjung nilai-nilai moral dan kesopanan.
2.3.Kondisi Pendidikan di
Indonesia Saat Ini
Seperti
dilansir oleh Kompas.com tanggal 28 Oktober 2009 menyebutkan bahwa tiga hasil
studi internasional menyatakan, kemampuan siswa Indonesia untuk semua bidang
yang diukur secara signifikan, Indonesia berada dibawah rata-rata skor
internasional yang sebesar 500. Jika dibandingkan dengan siswa Internasional,
Indonesia hanya mampu menjawab soal dengan kategori rendah dan sangat sedikit,
atau bahkan tidak ada yang mampu menjawab soal dengan kategori pemikiran
tingkat tinggi.
Untuk
Indonesia, pendidikan tak terjangkau oleh rakyat kecil, karena mahalnya biaya
pendidikan itu sendiri. Lembaga pendidikan di Indonesia seolah telah dijadikan
ladang bisnis dan dikomersialkan. Kebijakan ini memang sangat disayangkan,
karena dapat mengubur impian masyarakat kelas sosial kebawah untuk menikmati
pendidikan setinggi-tingginya. Salah satu implikasinya adalah, kualitas mahasiswa pun jadi dipertanyakan.
Bukan tidak mungkin uang yang berbicara, siapa yang lebih banyak ia yang akan
menang. Bisa jadi mereka memiliki kemampuan intelektual yang pas-pasan.
Sementara mereka yang memiliki kemampuan lebih tidak bisa mengenyam perguruan
tinggi karena terkendala oleh faktor finansial yang tidak mencukupi.
Meskipun
saat ini banyak bantuan-bantuan dari pemerintah dalam hal pendidikan seperti
BOS, dan lainnya, namun banyak penyelewengan-penyelewengan anggaran pendidikan
yang dilakukan oleh aparat dinas pendidikan baik di daerah maupun sekolah.
Penyelewengan dana pendidikan itu terutama dalam alokasi untuk rehabilitasi dan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Akibatnya adalah dana BOS yang dapat
dinikmati oleh siswa jumlahnya berkurang atau bahkan tidak sampai ke tangan
mereka. Seperti yang telah dipaparkan
oleh Febri Hendri, Peneliti Senior Indonesia Corruption Watch (ICW) saat
menyoal Evaluasi Kinerja Departemen Pendidikan Nasional Periode 2004 – 2009 di
Jakarta, Rabu (9/9). Menurut Febri, selama kurun waktu 2004-2009, sedikitnya
terungkap 142 kasus korupsi di sektor pendidikan. Kerugian negara mencapai Rp
243,3 miliar. (Kompas.com tanggal 9 September 2009).
Akibat
dari mahalnya pendidikan yang hanya bisa dinikmati oleh kelas sosial atas
adalah ketidak merataan pendidikan di Indonesia, dimana mereka yang memiliki
kecerdasan intelektual tinggi dan seharusnya dibina di sekolah, justru tidak
dapat bersekolah dikarenakan mahalnya biaya pendidikan. Bagi Indonesia sendiri
adalah menurunnya kualitas SDM dan pendidikan bangsa, sehingga bangsa Indonesia
akan mengalami kemunduran. Diketahui bahwa pendidikan adalah pilar utama
terselenggaranya negara yang maju dan berkualitas. Jjika dalam dunia pendidikan
saja banyak masalah-masalah seperti sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak
karena faktor lemahnya finansial, maka akas sulit bagi Indonesia untuk dapat bersanding dengan
negara-negara lain.
2.4.Upaya menghadapi
tantangan Globalisasi dalam Pengembangan Pendidikan di Indonesia
Dalam
kompetisi menghadapi era globalisasi, Sumber Daya manusia mempunyai peranan
yang sangat penting. Jika mereka ridak siap, maka akan tergilas oleh arus
globalisasi, sebaliknya jika mereka siap maka akan menjadi pemenang. Telah
diketahui bersama bahwa globalisasi mempunyai dampak positif yang bisa membawa
perubahan yang lebih baik, dan dampak negatif yang dapat menjadi boomerang
khususnya bai dunia pendidikan di Indonesia.
Di
dalam pendidikan seperti yang telah dibahas, maka tidak akan pernah luput dari
komponen-komponen yang saling memiliki keterkaitan yaitu pendidik (guru),
peserta didik (murid), orang tua (keluarga), dan lingkungan. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh semua komponen tersebut dalam menghadapi globalisasi
di dunia pendidikan diantaranya adalah :
1.
Pendidik
(Guru)
Menurut
undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah ditegaskan bahwa
yang dimaksud Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam hal globalisasi, posisi guru disini adalah sebagai tenaga pendidik
profesional, yang mampu meningkatkan martabat, mampu melaksanakan dan
mewujudkan pendidikan nasional. Tujuan akhirnya tidak lain adalah
mengembangkanpotensi peserta didik agar tidak hanya menjadi individu yang
terampil dan cerdas, namun juga beriman dn bertakwa.
Guru
adalah orang yang bertanggung jawab atas peningkatan moral pelajar dan
kemerosotannya. Oleh karena itu tugas guru tidak terbatas pada kegiatan
mengajar, tapi yang terpenting adalah mencetak karakter murid. Selain itu
dengan berkembangnya bidang teknologi informasi, guru harus memiliki kemampuan
untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin gunan menunjang aktifitas mengajarnya
di kelas.
2.
Peserta
didik (siswa)
Tugas
utama seorang siswa adalah belajar. Selain itu, dalam era globalisasi seperti
ini, siswa harus mampu memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.
Terlebih lagi mereka yang dalam masa-masa labil, masa-masa dimana selalu ingin
tahu dan mencoba hal-hal baru. Disinilah siswa harus benar-benar memilih
pilihan yang tepat. Akses internet memang sangat bermanfaat jika digunakan
untuk keperluan yang bermanfaat misalnya untuk bahan belajar, namun jika internet
digunakan untuk hal-hal negatif seperti akses video porno, hal ini justru akan
berdampak buruk bagi perkembangan siswa.
3.
Orang
Tua (Keluarga)
Orang
tua atau keluarga sebagai tempat pendidikan awal bagi anak sebelum mereka
dikenalkan denga dunia luar harus
memberikan dasar-dasar pendidikan kepada anak yang nantinya akan
menentukan pertumbuhan serta perkembangan anak di masa mendatang. Selain itu
orang tua juga wajib melakukan kontrol terhadap kegiatan anak, karena apabila
tidak diawasi akan mengarahkan anak menjadi suatu pribadi dan perilaku yang tak
terkontrol.. Mencari kegiatan anak tidak harus mlakukan pengawasan setiap
detik, namun dapat dilakukan dengan menanyakan siapa teman bermai, menanyakan
keadaan anak pada guru di sekolah dan lain sebagainya.
4.
Lingkungan.
Lingkungan
dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kepribadian seseorang, karena
disinilah segala pengaruh timbul, baik dari teman sebaya ataupun orang lain.
Untuk itu pemilihan lingkungan sangat penting dalam mengahadapi arus
globalisasi yang akan berdampak pada dunia pendidikan. Karena kewajiban
terpenting kita adalah berinteraksi dengannya.
Disamping
komponen-komponen pendidikan, pemerintah sebagai pengatur aktifitas negara
termasuk pendidikan juga harus segera mencari pemecahan dari permasalahan yang
dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pendidikan. Pendidikan yang mahal
masih menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai hendaknya pemerintah
menjadikan pendidikan di Indonesia semakin murah atau bahkan gratis tapi bukan
pendidikan yang murahan. Memang di berbagai daerah sudah banyak sekolah
unggulan yang berkualitas dan bebas biaya. Namun hal tersebut baru merupakan
kebijakan regional di daerah tertentu. Alangkah baiknya jika pemerintah pusat
menerapkan kebijakan tersebut di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali.
Untuk mewujudkannya, yang pertama dilakukan adalah pembenahan dalam sektor
birokrasinya. Korupsi harus segera diberantas, karena korupsilah aliran dana
yang seharusnya digunakan untuk pembenahan dunia pendidikan jadi tersendat atau
tidak sampai ditempat.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Globalisasi
telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan khususnya dalam dunia
pendidikan. Globalisasi dapat memberikan dampak postitif dan negatif di dunia pendidikan.
Berdampak positif jika membuat perubahan yang membawa pendidikan Indonesia ke
arah yang lebih maju, dan berdampak negatif jika menurunkan kualitas pendidikan
itu sendiri.
Pemanfaatan
teknologi baru, seperti komputer dan internet, telah membawa perubahan yang
luar biasa dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi pemandangan biasa dalam
praktik pembelajaran di sekolah di Indonesia. Maka sudah sepantasnya hal
tersebut lebih dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin guna
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Evaluasi
pendidikan juga perlu dilakukan, hendaknya struktur dan sistem pendidikan
diubah menhyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, terutama dalam
era globalisasi ini. Cenderung mempertahankan struktur dan sistem yang sudah
ada justru akan membuat dunia pendidikan di Indonesia menjadi tertinggal dari
negara lain.
Untuk
menghadapi pengaruh kuat globalisasi diperlukan kerja sama yang padu antar
semua komponen pendidikan seperti pendidik, peserta didik, keluarga, dan
lingkungan. Selain itu pemerintah juga berperan sebagai penjamin
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata di Indonesia seharusnya
memberikan pendidikan yang murah. Sehingga tidak ada alasan lagi anak tidak
dapt sekolah karena alasan biaya mahal.
3.2.Saran
Arus
globalisasi memang sudah sangat kuat mempengaruhi bangsa ini. Dan perubahan
yang signifikan dapat kita lihat pada prilaku remaja yang akhir-akhir ini
seperti berubah mengikuti perkembangan zaman. Jika hal tersebut memberi efek
baik bagi mereka tentu itu takkan jadi masalah. Tapi terkadang, sesuatu takkan
bernilai baik apabila terletak di tangan yang salah.
Oleh
sebab itu, untuk menanggapi dan mengantisipasi dampak buruk yang dapat dibawa
oleh globalisasi perlu ditanamkan sikap berikut :
1. Selektif
dalam memilih style atau budaya baru yang masuk ke negara ini. jangan semuanya
diikuti, karena tak seluruh budaya asing itu sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia.
2. Dibutuhkan
pengawan dari berbagai pihak dalam menanggulangi efek buruk yang akan timbul
pada remaja. Misalnya saja orang tua, orang yang berpengaruh baik dimasyarakat,
maupun negara, pemerintah, pers bahkan petinggi negara. Karena ini masa depan
bangsa berada ditangan generasi muda.
DAFTAR PUSTAKA
http://anggaradian.wordpress.com/2011/12/30/pengaruh-globalisasi-terhadap-pendidikan-di-indonesia/
http://selsiusgroup.blogspot.com/2013/07/dampak-globalisasi-bagi-peserta-didik.html
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya.
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
di STKIP Sebelas April Sumedang, dengan judul makalah “Pengaruh Globalisasi dalam
Pengembangan Pendidikan di Indonesia”.
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis diharapkan mampu memahami mengenai materi
tentang pengaruh globalisasi saat ini terhadap pengembangan pendidikan di
Indonesia. Walaupun dalam penulisannya masih banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Walaupun
makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna, dengan masih banyaknya
kekurangan dalam makalah ini, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca, dengan harapan kedepan supaya makalah ini dapatlebih sempurna dan berguna bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3. Tujuan
Penulisan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1.
Globalisasi
......................................................................................... 3
2.2.
Pengaruh Globalisasi terhadap Pengembangan Pendidikan
di Indonesia ....................................................................................... 4
2.3.
Kondisi Pendidikan di Indonesia Saat Ini ........................................ 8
2.4.
Upaya Menghadapi tantangan Globalisasi dalam
Pengembangan Pendidikan di Indonesia .......................................... 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 13
3.1.Kesimpulan ........................................................................................ 13
3.2.Saran .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14
Comments
Post a Comment