MAKALAH SEJARAH PRAMUKA
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat siang sahabat makalah? Tentunya mudah-mudahan baik-baik saja ya.
Sering dapat tugas membuat makalah di sekolah/kampus? Tapi masih bingung dengan cara membuatnya? Atau malah masih belum paham tentang apa itu makalah? Keep Calm!! Di sini, kamu akan mendapatkan informasi dan solusi sekaligus dengan makalah yang sudah jadi dan Gratissssss tentunya, Selain makalah juga, ada berbagai artikel, laporan penelitian, cerpen, dsb. Selengkapnya yuukkkk kita simak..... Mudah-mudahan bisa menjadi tambahan referensi tugas sahabat makalah!
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejarah
gerakan pramuka tidak terlepas dari kisah hidup pendiri gerakan pramuka sedunia
yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Kenapa demikian, hal ini dikarenakan
pengalamannya yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan
remaja inilah yang kemudian berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
Gerakan
Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal
diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar
gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang
karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari -
hari. Ditinjau dari segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan
kepramukaan yang sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk
menanggulangi merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan bersumber
dari Dasa Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka
sebagai salah satu kegiatan ekstra
kurikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa terbukti
dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma.
Dan dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai sejarah pramuka baik di
Indonesia maupun di dunia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis
rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ?
2.
Apa saja tingkatan
dalam gerakan pramuka?
3.
Bagaimana Kode
Kehormatan dalam Pramuka?
4.
Bagaimana lambang
gerakan pramuka ?
5.
Apa saja yang menjadi
prinsip dasar kepramukaan?
C.
Tujuan
Penulisan
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas Kepramukaan di pangkalan SMK Informatika Al-Ihya
Banjarsari, ambalan KH. Abdul Rosyid – Siti Hafsah. Dan selain itu juga makalah
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di
Indonesia, tingkatan dalam gerakan pramuka, kode kehormatan dalam pramuka,
lambang gerakan pramuka, serta prinsip dasar kepramukaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GERAKAN
PRAMUKA DI DUNIA
1.
Sejarah
Pramuka di dunia
Untuk
dapat memahami hakekat kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah berdirinya dan
berkembangnya gerakan pramuka sedunia.kalau kita pelajari sejarah tersebut,kita
tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan sedunia yaitu“ROBERT
STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF GILWELL”.Pengalaman hidup beliau tercetus
untuk mengeluarkan gagasanmengenai pembinaan para remaja di Negeri
Inggris.Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London.nama
sebenarnya adalah ROBERT STEVENSONSMYTH,sedangkan ayah beliau seorang fropesor
geometri di Universitas Oxford yang meninggal ketika Stevenson
masihkecil.pengalaman-pengalaman beliau ditulis dan dibukukan menjadi sebuah
buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada
tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.Tuan
William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggrisminta agar
Baden Powell melatih anggotanya,lalu dipanggil lahsebanyak 21 orang pemuda dari
Boys Brigade diberbagai wilayah negeri Inggris diajak berkemah dan berlatih di
pulau“BROWNSEA” pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.Tahun 1910 Baden powell
minta pensiun dari Tentara dengan pangkat terakhir Letjen.beliau mendapat titel
Lord dari RajaGeorge pada tahun 1929.Baden powell menikah dengan “OLAVEST CLAIR
SOAMES” pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 orang anak yang bernama :
“FITTER’HEATER’BETTY”. Baden powell meninggal pada tanggal 8 January 1941 di
Nyeri,Kenya,Afrika.
Kepramukaan Sedunia
Pada
awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis cerita pengalamanya sabagai bungkus
acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. kumpulan tulisanya itu kemudian
terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS” buku ini cepat tersebar keseluruh
Negeri Inggris. bahkan di Negara-negara lainya dan berdirilah di mana-mana.
organisasi Kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia
Penggalang yang di sebut “BOYS SCOUT”.
Kemudian
disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang di beri nama “GIRL GUIDES”
atas bantuan adik Perempuan nya yang bernama AGNES dan kemudian diteruskan oleh
Nyonya Baden powell.
Tahun
1916 berdiri kelompok pramuka usia Siaga yang disebut “CUB” (anak serigala)
dengan buku “THE JUNGGLEBOOK” berisi cerita tentang “MOWGLI” anak didikan rimba
(anak yang dipelihara dihutan oleh induk serigala) karangan “RUDYARD KIPLING”
sebagai cerita pembungkus CUB tersebut.
Tahun1918
Baden powell membentuk “ROVER SCOUT” pramuka usia Penegak untuk menampung
mereka yang sudah lewat usia 17 tahun,tetapi masih senang giat dibidang
kepramukaan.tahun 1922 Baden powell menerbitkan buku “ROVERING TO SUCCESS”
mengembara menuju bahagia yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam
menghadapi hidupnya,agar mencapai kebahagiaan.
2.
Biografi
Baden Powell
Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London,
Nama sesungguhnya Robert Stephenson Smyth, Ayahnya seorang Profesor Geometry di
Universitas Oxford, bernama Baden Powell, yang meninggal ketika stephenson
masih kecil.
Pengalaman-pengalaman Baden Powell sejak kecil sangat
berpengaruh dengan adanya kegiatan kepramukaan yang ada sekarang ini.
Pengalaman tersebut ditulisnya menjadi sebuah buku berjudul “Aids To Scouting”,
yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat
melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku ini sangat menarik, tidak hanya
bagi pemuda bahkan orang dewasa. Tn. William Smyth sebagai seorang pemimpin
Boys Brigade minta agar BP melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalaman
beliau.
Maka dipanggillah 21 orang pemuda dari Boys Brigade di
berbagai wilayah Negeri Inggris, di ajak berkemah dan berlatih di pulau
Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP minta pensiun
dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Beliau mendapat titel
Lord dari Raja George pada tahun 1929. BP menikah dengan Olave St.Clair Soames
pada tahun 1912, dan di anugerahi tiga orang anak. BP meninggal pada tanggal 8
Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
B.
GERAKAN
PRAMUKA DI INDONESIA
1.
Sejarah
Pramuka di Indonesia
Sebulan
sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul
di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah
organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan
Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres
yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta
dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh
segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan
Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi
kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun
sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada
peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman
gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa
Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang
membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang
diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong
berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu
Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Ipindo
merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo
berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri
terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini
pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam
perjalanan ke Australia.
Dalam
peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan
Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus
1955, Jakarta.
Ipindo
sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan
seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian
hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar
Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan
ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber
1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di
Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk
putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan
perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat.
Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo
mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
2.
Lahirnya
Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan
Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan
kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat
banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan
itu.
Peraturan
yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960,
tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar
pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang
kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan
menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30).
Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme
(Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan
itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah
Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin
gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam
itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,
metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk
panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof.
Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi
dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo
Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah
Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan
seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Panitia inilah yang
kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan
Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
3.
Tingkatan
dalam Gerakan Pramuka
Tingkatan dalam
kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya,
kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk
Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga
Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega
hanya satu tingkatan.
§ Tingkatan
Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
§ Tingkatan
Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
§ Tingkatan
Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada
juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu
tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Kelompok umur adalah
sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi
4 :
§ Kelompok
umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
§ Kelompok
umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
§ Kelompok
umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
§ Kelompok
umur 21 - 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
Ada
juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk
orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka
yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya
adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
4.
Kode
Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan
Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang
disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan
Prinsip Dasar Kepramukaan.
1)
Satya
Satya
adalah :
§ Janji
yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
§ Tindakan
pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
§ Titik
tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi,
intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok
umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya"
Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk
Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
§ menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti
tatakrama keluarga.
§ setiap
hari berbuat kebajikan. ”
Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang
digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir
utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan
yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan
upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka
merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang,
penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan
Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
a. Trisatya
untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
§ menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
§ menolong
sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
§ menepati
Dasadharma.
b. Trisatya
untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai
berikut :
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
§ menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
§ menolong
sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
§ menepati
Dasadarma.
2)
Dharma
Dharma
adalah :
§ Alat
proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.
§ Upaya
memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati,
mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota.
§ Landasan
gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang
kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
§ Kode
Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan
ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok
umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma"
Dwidharma
Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwidarma Pramuka Siaga
§ Siaga
berbakti kepada ayah bundanya.
§ Siaga
berani dan tidak putus asa.
Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasadharma
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
5.
Lambang
Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka
adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan
Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang
pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan
kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk
dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan
pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka
:
a. Buah
nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di
Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
b. Buah
nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang
itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
c. Nyiur
dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun
juga.
d. Nyiur
tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi
diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai
cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap
tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
e. Akar
nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad
dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan
landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan
yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
f. Nyiur
adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan
diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara
RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.
6.
Prinsip
Dasar Kepramukaan
1)
Prinsip Dasar
Kepramukaan adalah:
a) Iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
c) Peduli
terhadap diri pribadi.
d) Taat
kepada Kode Kehormatan Pramuka.
2)
Prinsip dasar
kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh
dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan
pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
3)
Pada hakekatnya anggota
Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
a) Menaati
perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai
tata cara dari agama yang dipeluknya.
b) Memiliki
kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh
persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
c) Memerlukan
lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan
kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka
wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan kondisi yang lebih baik.
d) Mengakui
bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip
peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan,
khususnya dengan sesama manusia.
e) Memahami
prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa
depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sejarah
menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan
perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan
kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan keprmukaan itu tampak adanya
dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi
yang Bhineka.
Satuan
Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka sPandega atau para pemuda usia
antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa
krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap
Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan
KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung
dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan
Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti
Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka,
sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka
yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka.
Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing
Satuan Karya.
Pada
dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.
B.
Saran
Saran yang dapat
diambil dari pembahasan ini adalah :
a. Selalu
mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat
pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
b. Seharusnya
untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.
c. Pengajar
atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta meciptakan
suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogkudera.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html
http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html
http://sakabhayangkarapolressragen.blogspot.com/2010/08/sejarah-singkat-baden-powell.html
http://scoutadonara.blogspot.com/2012/10/sejarah-singkat-gerakan-pramuka-sedunia.html
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nyalah saya dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “SEJARAH
PRAMUKA”. Saya ucapkan
banyak terima kasih juga kepada teman-teman serta kedua orang tua saya yang telah memberikan
dorongannya dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan
saya dengan adanya makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat mengambil
manfaatnya dan menjadikan motivasi untuk lebih mengetahui dan mempelajarinya
lagi.
Demikian
dari saya semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya saya
sendiri sebagai penyusun.
Sebagai
manusia sayapun menyadari, bahwa makalah tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, maka dari itu saya sangat
mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan makalah yang akan datang.
.
Banjarsari, Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A.
Gerakan
Pramuka Di Dunia ................................................................. 2
1.
Sejarah Pramuka Di Dunia ............................................................ 2
2.
Biografi Baden Powell .................................................................. 3
B.
Gerakan Pramuka Di Indonesia ........................................................... 3
1.
Sejarah Pramuka Di Indonesia ..................................................... 3
2.
Lahirnya Gerakan Pramuka Di Indonesia .................................... 4
3.
Tingkatan dalam Gerakan Pramuka .............................................. 5
4.
Kode Kehormatan Pramuka ......................................................... 6
5.
Lambang Gerakan Pramuka ......................................................... 8
6.
Prinsip Dasar Kepramukaan ......................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 10
A.
Kesimpulan ........................................................................................ 10
B.
Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11
Comments
Post a Comment