CLICK HERE

Wednesday, October 30, 2019

MAKALAH SEJARAH PRAMUKA

Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat siang sahabat makalah? Tentunya mudah-mudahan baik-baik saja ya.

Sering dapat tugas membuat makalah di sekolah/kampus? Tapi masih bingung dengan cara membuatnya? Atau malah masih belum paham tentang apa itu makalah? Keep Calm!! Di sini, kamu akan mendapatkan informasi dan solusi sekaligus dengan makalah yang sudah jadi dan Gratissssss tentunya, Selain makalah juga, ada berbagai artikel, laporan penelitian, cerpen, dsb. Selengkapnya yuukkkk kita simak..... Mudah-mudahan bisa menjadi tambahan referensi tugas sahabat makalah!

BAB 1

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Sejarah gerakan pramuka tidak terlepas dari kisah hidup pendiri gerakan pramuka sedunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Kenapa demikian, hal ini dikarenakan pengalamannya yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari. Ditinjau dari segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan kepramukaan yang sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk menanggulangi merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan bersumber dari Dasa Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka sebagai  salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma. Dan dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai sejarah pramuka baik di Indonesia maupun di dunia.

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut :

1.      Bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ?

2.      Apa saja tingkatan dalam gerakan pramuka?

3.      Bagaimana Kode Kehormatan dalam Pramuka?

4.      Bagaimana lambang gerakan pramuka ?

5.      Apa saja yang menjadi prinsip dasar kepramukaan?

 

C.    Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Kepramukaan di pangkalan SMK Informatika Al-Ihya Banjarsari, ambalan KH. Abdul Rosyid – Siti Hafsah. Dan selain itu juga makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di Indonesia, tingkatan dalam gerakan pramuka, kode kehormatan dalam pramuka, lambang gerakan pramuka, serta prinsip dasar kepramukaan.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A.    GERAKAN PRAMUKA DI DUNIA

1.      Sejarah Pramuka di dunia

Untuk dapat memahami hakekat kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah berdirinya dan berkembangnya gerakan pramuka sedunia.kalau kita pelajari sejarah tersebut,kita tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan sedunia yaitu“ROBERT STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF GILWELL”.Pengalaman hidup beliau tercetus untuk mengeluarkan gagasanmengenai pembinaan para remaja di Negeri Inggris.Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London.nama sebenarnya adalah ROBERT STEVENSONSMYTH,sedangkan ayah beliau seorang fropesor geometri di Universitas Oxford yang meninggal ketika Stevenson masihkecil.pengalaman-pengalaman beliau ditulis dan dibukukan menjadi sebuah buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.Tuan William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggrisminta agar Baden Powell melatih anggotanya,lalu dipanggil lahsebanyak 21 orang pemuda dari Boys Brigade diberbagai wilayah negeri Inggris diajak berkemah dan berlatih di pulau“BROWNSEA” pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.Tahun 1910 Baden powell minta pensiun dari Tentara dengan pangkat terakhir Letjen.beliau mendapat titel Lord dari RajaGeorge pada tahun 1929.Baden powell menikah dengan “OLAVEST CLAIR SOAMES” pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 orang anak yang bernama : “FITTER’HEATER’BETTY”. Baden powell meninggal pada tanggal 8 January 1941 di Nyeri,Kenya,Afrika.

 

Kepramukaan Sedunia

Pada awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis cerita pengalamanya sabagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. kumpulan tulisanya itu kemudian terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS” buku ini cepat tersebar keseluruh Negeri Inggris. bahkan di Negara-negara lainya dan berdirilah di mana-mana. organisasi Kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia Penggalang yang di sebut “BOYS SCOUT”.

Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang di beri nama “GIRL GUIDES” atas bantuan adik Perempuan nya yang bernama AGNES dan kemudian diteruskan oleh Nyonya Baden powell.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia Siaga yang disebut “CUB” (anak serigala) dengan buku “THE JUNGGLEBOOK” berisi cerita tentang “MOWGLI” anak didikan rimba (anak yang dipelihara dihutan oleh induk serigala) karangan “RUDYARD KIPLING” sebagai cerita pembungkus CUB tersebut.

Tahun1918 Baden powell membentuk “ROVER SCOUT” pramuka usia Penegak untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun,tetapi masih senang giat dibidang kepramukaan.tahun 1922 Baden powell menerbitkan buku “ROVERING TO SUCCESS” mengembara menuju bahagia yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam menghadapi hidupnya,agar mencapai kebahagiaan.

 

2.      Biografi Baden Powell

Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Nama sesungguhnya Robert Stephenson Smyth, Ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford, bernama Baden Powell, yang meninggal ketika stephenson masih kecil.

Pengalaman-pengalaman Baden Powell sejak kecil sangat berpengaruh dengan adanya kegiatan kepramukaan yang ada sekarang ini. Pengalaman tersebut ditulisnya menjadi sebuah buku berjudul “Aids To Scouting”, yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku ini sangat menarik, tidak hanya bagi pemuda bahkan orang dewasa. Tn. William Smyth sebagai seorang pemimpin Boys Brigade minta agar BP melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalaman beliau.

Maka dipanggillah 21 orang pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Negeri Inggris, di ajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929. BP menikah dengan Olave St.Clair Soames pada tahun 1912, dan di anugerahi tiga orang anak. BP meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

 

B.     GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA

1.      Sejarah Pramuka di Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

 

2.      Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

 

3.      Tingkatan dalam Gerakan Pramuka

Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.

§  Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.

§  Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap

§  Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.

Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.

Kelompok dibagi menjadi 4 :

§  Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga

§  Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang

§  Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak

§  Kelompok umur 21 - 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

 

4.      Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.

1)      Satya

Satya adalah :

§  Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;

§  Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;

§  Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya"

 

Dwisatya

Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

§  menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.

§  setiap hari berbuat kebajikan. ”

 

Trisatya

Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.

Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.

Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.

a.       Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

§  menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

§  menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat

§  menepati Dasadharma.

b.      Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

§  menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

§  menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat

§  menepati Dasadarma.

 

2)      Dharma

Dharma adalah :

§  Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.

§  Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.

§  Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;

§  Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.

Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma"

 

Dwidharma

Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Dwidarma Pramuka Siaga

§  Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

§  Siaga berani dan tidak putus asa.

 

Dasadharma

Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Dasadharma

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

5. Rela menolong dan tabah.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

8. Disiplin, berani, dan setia.

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

 

5.      Lambang Gerakan Pramuka

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

 

Bentuk dan Arti Kiasan

Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

a.       Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.

b.      Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.

c.       Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

d.      Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

e.       Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

f.       Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.

 

6.      Prinsip Dasar Kepramukaan

1)      Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:

a)      Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b)      Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.

c)      Peduli terhadap diri pribadi.

d)     Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

2)      Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.

3)      Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:

a)      Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.

b)      Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

c)      Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.

d)     Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.

e)      Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan  pendidikan keprmukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhineka.

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka sPandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.

Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

 

B.     Saran

Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :

a.       Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.

b.      Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.

c.       Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://blogkudera.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html

http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html

http://sakabhayangkarapolressragen.blogspot.com/2010/08/sejarah-singkat-baden-powell.html

http://scoutadonara.blogspot.com/2012/10/sejarah-singkat-gerakan-pramuka-sedunia.html

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah  saya dapat menyusun makalah ini yang berjudul “SEJARAH  PRAMUKA”.  Saya ucapkan banyak terima kasih juga kepada teman-teman serta  kedua orang tua saya yang telah memberikan dorongannya dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan saya dengan adanya makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat mengambil manfaatnya dan menjadikan motivasi untuk lebih mengetahui dan mempelajarinya lagi.

Demikian dari saya semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya saya sendiri sebagai penyusun.

Sebagai manusia sayapun menyadari, bahwa makalah tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya sangat  mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah yang akan datang.

.

 

Banjarsari,   Februari 2014

Penulis

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR ..................................................................................    i

DAFTAR ISI..................................................................................................    ii

 

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................    1

A.    Latar Belakang ....................................................................................    1

B.     Rumusan Masalah  ...............................................................................    1

C.     Tujuan Penulisan...................................................................................    1

 

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................    2

A.    Gerakan Pramuka Di Dunia .................................................................    2

1.      Sejarah Pramuka Di Dunia ............................................................    2

2.      Biografi Baden Powell ..................................................................    3

B.     Gerakan Pramuka Di Indonesia ...........................................................    3

1.        Sejarah Pramuka Di Indonesia .....................................................    3

2.        Lahirnya Gerakan Pramuka Di Indonesia ....................................    4

3.        Tingkatan dalam Gerakan Pramuka ..............................................    5

4.        Kode Kehormatan Pramuka .........................................................    6

5.        Lambang Gerakan Pramuka .........................................................    8

6.        Prinsip Dasar Kepramukaan .........................................................    9

 

BAB III PENUTUP ......................................................................................   10

A.    Kesimpulan ........................................................................................   10

B.     Saran ..................................................................................................   10

 

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................   11

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment