MAKALAH PENGARUH VULKANISME TERHADAP KEHIDUPAN

BAB 1

PENDAHULUAN

         

A.    Latar Belakang

Vulkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang naik ke permukaan bumi.

Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. 

Vulkanisme tidak hanya berdampak pada pembentukan relief muka bumi. Akan tetapi juga berdampak pada kelangsungan hidup makhluk dihadapannya.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan dalam makalah ini yaitu?

1.     Apa yang dimaksud dengan Vulkanisme?

2.     Apa saja macam-macam jenis Vulkanisme?

3.     Bagaimana  gejala (tanda) Vulkanisme?

4.     Bagaimana Proses Terjadinya Vulkanisme?

5.     Apa pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan?

C.    Tujuan Penulisan

Sama halnya dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1.     Untuk mengetahui pengertian dari Vulkanisme.

2.     Untuk mengetahui macam-macam jenis Vulkanisme.

3.     Untuk mengetahui Proses Terjadinya Vulkanisme.

4.     Untuk mengetahui Vulkanisme terhadap Kehidupan.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer (lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Magma yang mampu mencapai permukaan bumi disebut lava. Magma mampu meraih permukaan bumi karena suhu yang tinggi dan adanya sejumlah gas yang mampu mendorong magma untuk bergerak naik. Vulkanisme termasuk salah satu jenis tenaga endogen karena dapat membuat perubahan pada relief permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi.

B.     Klasifikasi Macam - Macam Jenis Vulkanisme

Jenis-jenis vulkanisme dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya. Berdasarkan tempat terjadinya vulkanisme, jenis-jenis vulkanisme terbagi menjadi:

1.      Vulkanisme pada zona divergen

Vulkanisme pada zona ini berupa keluarnya magma bersuhu tinggi secara meleleh tanpa letusan dahsyat.

2.      Vulkanisme pada zona konvergen

Vulkanisme pada zona konvergen berupa letusan dahsyat yang mengeluarkan magma cair kental, magma padat, dan gas.

3.      Vulkanisme pada zona tengah

Vulkanisme pada zona tengah berupa melelehnya magma tanpa letusan dahsyat.

C.    Gejala (Tanda) Vulkanisme

1.      Gejala di Luar Perut Bumi

Gunung api yang sedang mengalami aktivitas magma menimbulka tanda-tanda yang dapat dilihat atau dirasakan manusia. Gejala tersebut diantaranya:

a.       Terjadinya gempa bumi

Gunung berapi yang sedang mengalami aktivitas magma sering menyebabkan gemoa vulkanik yang dapat dirasakan di sekitar gunung api.

b.      Turunnya hewan

Hewan mampu menyadari gelaja vulkanisme. Mereka biasanya akan turun secara berkelompok menghindari puncak gunung api.

c.       Keluarnya awan panas

Awan panas keluar seiring proses vulkanisme. Awan ini sering disertai abu vulkanik yang sangat panas. Awan ini sebaiknya dijauhi karena berbahaya dan beracun.

2.      Gejala di Dalam Perut Bumi

Selain di luar permukaan bumi, terdapat juga gejala di dalam permukaan bumi. Gejala tersebut diantaranya:

a.       Dapur magma terbentuk di lapisan-lapisan kulit bumi.

b.      Terjadi intrusi magma.

Intrusi magma adalah aktivitas magma yang menerobos melalui celah, retakan, atau patahan yang terbentuk di lapisan atas dapur magma namun tidak sampai menembus permukaan bumi. Hasil bentukan dari intrusi magma berupa:

1)      Batolit

Batolit merupakan batuan beku dalam yang membeku di dekat atau di dalam dapur magma.

2)      Lakolit

Lakolit adalah batuan beku dalam yang membeku diantara dua lapisan litosfer. Bentuk alasnya datar dan bagian atasnya cembung.

3)      Sills

Sills adalah batuan beku dalam yang membeku diantara dua lapisan. Batuan ini berbentuk tipis, pipih dan lebar.

4)      Dikes

Dikes adalah batuan beku dalam yang memotong lapisan litosfer. Batuan ini berbentuk miring atau tegak dan pipih.

5)      Apifosa

Apifosa adalah batuan beku dalam yang terbentuk pada cabang-cabang yang berukuran kecil.

6)      Korok

Batuan beku korok adalah batuan beku yang membeku di pipa kawah.

c.       Terjadi ekstrusi magma.

Ekstrusi magma adalah aktivitas magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi bisa menyebabkan terjadinya erupsi. Erupsi terbagi menjadi:

1)      Erupsi eksplosif

Erupsi eksplosif adalah letusan luar biasa yang diakibatkan tekanan gas yang sangat kuat.

2)      Erupsi epusif

Erupsi epusif adalah letusan karena tekanan gas magmatik yang tidak terlalu kuat sehinga magma kental keluar dari kepundan.

Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan namun juga di lautan. Oleh karena itu, gunung berapi juga terdapat di dalam lautan. Secara umum, ekstrusi magma terbagi menjadi:

a)      Ekstrusi linear

Ekstrusi linear terjadi apabila magma keluar melalui celah-celah retakan atau patahan memanjang sehungga membentuk deretan gunung berapi.

b)      Ekstrusi areal

Ekstrusi areal terjadi apabila magma dekat dengan permukaan bumi sehingga magma keluar dan meleleh di beberapa tempat di area tertentu.

c)      Ekstrusi sentral

Ekstrusi sentral terjadi apabila magma keluar melalui sebuah lubang dan membentuk gunung-gunung yang terpisahkan.

3.      Gejala Pasca Erupsi

Gejala ini terjadi setelah aktivitas vulkanik di dalam gunung api berhenti. Gejala tersebut diantaranya:

a.       Terbentuk sumber air panas

Setelah proses vulkanisme, sering muncul sumber air panas yang keluar dari retakan-retakan panas akibat erupsi dari gunung api. Air dari sumber-sumber ini mengandung banyak sulfur dan belerang.

b.      Terbentuk sumber air mineral

Sumber air mineral sering muncul di sekitar gunung yang telah mengalami erupsi. Air ini banyak mengandung mineral sehingga baik untuk dikonsumsi.

c.       Terbentuk sumber gas

Sumber gas juga muncul di sela-sela tanah hasil erupsi gunung. Sumber-sumber gas tersebut sering mengeluarkan gas uap air (N2) yang disebut dengan fumarole dan sumber gas asam arang (CO2 atau CO) yang disebut dengan mofet.

D.    Proses Terjadinya Vulkanisme

Proses terjadinya vulkanisme dibedakan berdasarkan zona-zona dalam tempat terjadinya. Zona-zona terjadinya vulkanisme yaitu zona divergen, zona konvergen, dan zona tengah.

1.      Vulkanisme pada Zona Divergen

Zona divergen merupakan gunung api yang muncul di jalur rengkahan antar lempeng kerak bumi. Magma berasal dari lapisan astenosfer (lapisan yang terletak di bawah litosfer dan di atas mantel atas bumi) yang cair dan keluar ke permukaan bumi.melalui rengkahan tersebut. Magma sangat cair, bersuhu tinggi dan keluar secara meleleh tanpa letusan dahsyat. Gunung api kemudian terbentuk berupa igir yang memanjang atau dataran lava yang sangat luas. Apabila terjadi di dasar laut, maka terbentulkan igir tengah samudera (mid oceanic ridge). Contohnya seperti di tengah Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik bagian selatan. Contoh yang di daratan seperti deretan gunung api di Afrika Timur dan daratan di Pulau Islandia.

2.      Vulkanisme pada Zona Konvergen

Zona konvergen adalah gunung-gunung api yang muncul di jalur pertemuan dua lempeng kerak bumi. Magma terbentuk dari hasil pencairan endapan laut yang berasal dari darat ketika subduksi (menyusup) ke bawah lempeng daratan atau benua. Endapan yang mencair bertambah volumenya sehingga mendesak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya. Di zona konvergen ini, terjadilah letusan dahsyat yang menyemburkan campuran magma cair kental (efusiva), magma padat (eflata), dan gas (ekshalasi). Gunung api yang dibentuk umumnya kerucut dan berlapis-lapis atau strato. Contohnya seperti Gunung Kelud, Gunung Gamalama, Gunung Krakatau 1883, Gunung Merapi, Gunung Visuvius, Gunung St. Helena dan Gunung Fuji.

3.      Vulkanisme pada Zona Tengah

Zona tengah adalah gunung api yang muncul di tengah lempeng kerak bumi tanpa ada retakan. Magma berasal dari mencairnya astenosfer dan kerak bumi di bagian bawah karena penumpukan mineral radioaktif. Pencairan tersebut menyebabkan kerak bumi tipis dan mudah ditembusi oleh magma yang terbentuk. Magma yang terbentuk meleleh tanpa adanya letusan yang dahsyat. Gunung api yang dihasilkan biasanya berbentuk perisai dengan lunang kawah yang terbuka lebar. Contohnya adalah gunung-gunung api Manuaola di Kepulauan Hawaii (lempeng Samudera Pasifik).

E.     Pengaruh Vulkanisme Terhadap Kehidupan

Vulkanisme tidak hanya berpengaruh pada pembentukan relief muka bumi. Akan tetapi juga berdampak dan berpengaruh pada kelangsungan hidup makhluk dihadapannya. Seperti pada dampak tektonisme, vulkanisme juga memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan

1.      Dampak Positif Vulkanisme Bagi Manusia

Vulkanisme adalah salah satu gejala alam yang ada di bumi. Akan tetapi, dampak vulkanisme banyak di manfaatkan oleh manusia, demi membantu kehidupan manusia. Dampak positif dari vulkanisme adalah:

a.       Tanah yang dimuntahkan oleh gunung apa adalah tanah yang sangat subur, sehingga cocok dijadikan sebagai tempat perkebunan maupun pertanian.

b.      Gunung api juga memuntahkan batuan, yang banyak digunakan sebagai fondasi sebuah bangunan. Batuan yang dimuntahkan gunung api, juga sering dijadikan hiasan dinding, maupun alat rumah tangga seperti cobek.

c.       Tenaga panas bumi, mulai dipakai sebagai pembangkit litrik. Sehingga untuk pembangkit listrik, tidak hanya mengandalkan air maupun angin. Panas bumi juga bisa menjadi pembangkit listrik.

d.      Sumber air yang mengandung mineral, dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Terutama pada penyakit kulit. Sehingga pada jaman dahulu, raja- raja memiliki pemandian air panas pribadi untuk mengobati penyakitnya.

e.       Panorama yang dihasilkan oleh gunung api sangat indah. Sehingga sering dijadikan sebagai tempat wisata alam. Selain itu, karakter gunung api yang unik, lelalu dijadikan sebagai wadah penelitian bagi ilmuwan.

f.       Abu vulkanik yang dikeluarkan bcrsifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya. Hal itu berarti meningkatkan produksi pertanian daerah di sekitarnya.

2.      Dampak Negatif Vulkanisme Bagi Manusia

Selain dampak positif, vulkanisme juga memberikan dampak negatif pada kehidupan manusia. Dampak negatif dari vulkanisme adalah:

Setiap daerah yang dialiri oleh lava maupun awan panas akan mati. Hal ini karena panas yang dihasilkan oleh lava dan awan panas, mampu memanggang apapun yang dilewatinya.

Adanya gempa vulkanik. Setiap gunung api yang meletus, akan didampingi oleh gempa vulkanik. Gempa yang berkekuatan besar, dapat menghancurkan bangunan. Sedangkan gempa vulkanik di laut, dapat menyebabkan tsunami (Baca: Penyebab Tsunami dan Akibatnya). Salah satu gempa vulkanik serta letusan gunung api terparah yang pernah dirasakan oleh Indonesia adalah letusan gunung krakatau. Konon. Letusan ini sangat besar, hingga menggetarkan hingga negara India. Letusan gunung api di laut, lebih berbahaya dari pada letusan gunung api di darat.

Adanya hujan abu akibat muntahan materi dari dalam gunung api. Hujan abu ini bisa sangat berbahaya, apalagi jika sampai terhirup. Selain itu, hujan abu yang parah, dapat membuat jarak pandang menjadi sangat pendek, sehingga membahayakan pengguna jalan.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Vulkanisme adalah semua gejala yang berhubungan dengan gunung api sebagai akibat dari adanya aktivitas magma di dalam bumi. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.

Vulkanisme adalah fenomena umum di bumi dan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup mahluk hidup. Ada ribuan gunung api di bumi ini dan semuanya berkontribusi terhadap pembentukkan struktur bentang alam dan sistem kehidupan disekitarnya. Indonesia ada di jalur pertemuan 3 lempeng aktif sehingga munculnya deretan cincin api di selatan sampai dengan Maluku dan Sulawesi Utara.

Kegiatan vulkanisme berawal dari penerobosan magma ke luar permukaan bumi sehingga menghasilkan beberapa macam fenomena. Fenomena paling utama adalah erupsi gunung api yang sering terjadi di beberap gunung api aktif di Indonesia seperti Sinabung, Merapi, Kelud dan Agung.

B.     Saran

Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan manusia, dapat menguntungkan tetapi dapat juga merugikan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

§  http://n2sejati.blogspot.com/p/vulkanisme.html

§  http://www.zimbio.com/member/fetriyan/articles/ZHxtOJFji0C/Pengertian+Vulkanisme

§  http://herugio1.blogspot.com/2010/01/bentuk-muka-bumi-definisi-bumi-yang.html

§  https://geograph88.blogspot.com/2017/02/pengaruh-vulkanisme-terhadap-kehidupan.html

§  http://juraganpekok.blogspot.com/2017/02/pengaruh-vulkanisme-terhadap-kehidupan.html

§  https://ilmugeografi.com/bencana-alam/dampak-vulkanisme

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR...................................................................................    i

DAFTAR ISI .................................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................    1

A.    Latar Belakang ....................................................................................    1

B.     Rumusan Masalah ................................................................................    1

C.     Tujuan Penulisan ..................................................................................    1

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................    2

A.    Pengertian Vulkanisme ........................................................................    2

B.     Klasifikasi Macam-macam Jenis Vulkanisme ......................................    2

C.     Gejala (Tanda) Vulkanisme..................................................................    2

D.    Proses Terjadinya Vulkanisme .............................................................    5

E.     Pengaruh Vulkanisme Terhadap Kehidupan .......................................    6

BAB III PENUTUP ......................................................................................    9

A.    Kesimpulan ..........................................................................................    9

B.     Saran ....................................................................................................    9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................   10

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan segala kerendahan dan  keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah yang berjudul Pengaruh Vulkanisme Terhadap Kehidupan ini dapat  terselesaikan.

Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yakni baginda Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya, dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.

Makalah ini berisi  ulasan-ulasan yang membahas tentang pengertian vulkanisme serta pengaruhnya terhadap kehidupan .

Setitik harapan dari kami sebagai penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah berikutnya.

 

 

Banjarsari,   Oktober 2019

 

Penyusun

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

RESENSI NOVEL BAHASA SUNDA "LEMBUR SINGKUR"

MAKALAH Usaha Kecil KERIPIK PISANG (Kewirausahaan)

MAKALAH PEMBUATAN PIRING LIDI