MAKALAH TENTANG BANJIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Mengingat
musim hujan telah tiba, patutlah kita waspada terhadap bahaya Banjir yang
melanda daerah kita. Selain menggangu aktivitas kita, banjir juga menganggu
pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan Bakteri itu disebit dengan Eschercia
coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh wilayah DKI Jakarta,
rata-rata mencapai 41 persen.
Banjir
adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat
melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada
pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air
sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu
meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah
hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan
manusia.
Sebagai
proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari
siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat
kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir,
terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam
jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di
daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen
itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah
persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa
mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
Melihat
dari keadaan diatas, dalam diskusi kali
ini kami akan membahas penyebab banjir, dampak yang ditimbulkan, dan cara
penanggulangannya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari Banjir?
2. Faktor
apa saja yang menyebabkan terjadinya banjir?
3. Bagaimana
dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya banjir?
4. Bagaimana
cara menanggulangi banjir?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian banjir.
2. Untuk
mengetahui factor penyebab terjadinya banjir.
3. Untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya banjir.
4. Untuk
mengetahui cara menanggulangi banjir.
5. Sebagai
tugas mata pelajaran Pendidkan Lingkungan Hidup (PLH).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Banjir
Berdasar
SK SNI M-18-1989-F (1989) dalam Suparta 2004, banjir adalah aliran air yang relatif
tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran. Kemudian dalam Buku
Geografi kelas XI yang ditulis oleh Nurmala Dewi tahun 2007, banjir adalah
peristiwa tergenangnya suatu wilayah oleh air, baik air hujan, air sungai,
maupun air pasang. Berdasar dua pengertian tersebut, kami menyimpulkan bahwa
banjir adalah aliran air sungai atau selokan yang meluap karena sungai atau
selokan tersebut tidak mampu menahan aliran air.
2.2.Penyebab Terjadinya
Banjir
Faktor pertama
kerusakan lingkungan, ditandai peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi (pemanasan global). Kondisi bumi yang memanas menyebabkan
perubahan iklim semakin tidak stabil.
Dampak perubahan iklim bagi Indonesia dapat dirasakan dengan semakin keringnya
musim kemarau dan intensitas air hujan yang semakin tinggi di musim penghujan.
Naiknya permukaan air laut disebabkan dataran es di kutub mencair serta merta
membuat abrasi pantai semakin cepat. Kedua fenomena alam tersebut membuat
terbenamnya daratan yang biasanya kering dan dapat ditinggali olehmanusia atau
biasa kita kenal dengan istilah banjir.
Faktor kedua
adalah sistem pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan semakin
berpengaruh terhadap kehadiran bencana banjir, seiring dengan kecenderungan
semakin meningkatnya wilayah perkotaan. Semakin padatnya jumlah penduduk
terutama di wilayah perkotaan, berdampak pada peningkatan kebutuhan. Meluasnya
wilayah pemukiman memiliki pengaruh langsung terhadap berkurangnya daerah
resapan air, karena hampir seluruh permukaan tanah berganti dengan aspal atau
beton. Kondisi tersebut diperparah dengan penataan bangunan dan wilayah yang
kurang memperhatikan sistem pembuangan air. Kekurang ketersediaan pepohonan
yang dapat berfungsisebagai peresapan air merupakan kombinasi yang semakin sempurna
untuk mendatangkan bencana banjir.
Faktor ketiga
yang lebih penting dari kedua faktor diatas adalah manusia.Perbedaan antara
desa dengan kota selain dilihat dari tingkat kepadatannya adalah pola hidup.
Orang di desa lebih mampu bersahabat dengan alam sekitarnya sedangkan di kota
seringkali tidak menghiraukan aspek lingkungan. Buktinya adalah di kota-kota
besar, gedung bertingkat dan jalanan beton menggusur tanah- tanah resapan air,
memperbanyak mall daripada membangun sungai-sungai.
Sebagai proses
alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga
melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit
air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Banjir juga
dapat terjadi karena kesalahan manusia dengan membuang sampah disungai-sungai
dan saluran-saluran air lainnya,pengelolaan daerah hulu sungai yang buruk, dan
pengelolaan drainase yang buruk. Dalam siklus hidrologi, daerah hulu sebenarnya
adalah daerah resapan air. Pengelolaan daerah hulu yang buruk menyebabkan air
banyak mengalir sebagai air permukaan yang dapat menyebabkan banjir.
Pengelolaan drainase yang buruk terjadi berkaitan dengan pengembangan daerah
pemukiman atau aktivitas lainnya. Akibat buruknya drainase, air permukaan tidak
dapat mengalir dengan baik sehingga menggenang menjadi banjir. , sungai-sungai
menjadi tempat pembuangan sampah sehingga terhambatnya aliran air tersebut.
Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi.
Banjir yang pada hakekatnya proses
alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan
menyebabkan kerugian jiwa maupun materi.bukan banjir yang datang, justru
manusia yang mendatangi banjir.
Selain
hal di atas Banjir bisa terjadi juga
karena beberapa faktor berikut:
1. Penyumbatan
aliran sungai ataupun selokan
Penyumbatan ini terjadi karena
masyarakat terbiasa membuang sampah di sungai. Mereka beranggapan bahwa apabila
sampah dibakar, maka akan menimbulkan polusi udara dan bau tidak sedap.
Sehingga mereka mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya.
Penyumbatan ini juga terjadi karena
sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di hilir sungai. Pengendapan ini
mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air.
2. Penggundulan
Hutan
Sikap manusia yang tidak berfikir jauh
sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak secara sewenang-wenang
terhadap lingkungan. Tindakan ini dapat berupa penebangan hutan yang tidak
menggunakan sistem tebang pilih. Akibat yang ditimbulkan adalah tidak adanya
pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali
3. Curah
hujan tinggi
Curah hujan yang relatif tinggi,
menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampung volume air yang melampaui
kapasitas.
4. Sedikitnya
daerah serap
Di zaman modern kali ini, daerah serapan
sangat jarang ditemukan. Terutama di daerah perkotaan yang pada dasarnya sangat
rentan terhadap banjir, mengingat kondisi kota berada di dataran rendah. Daerah
serap justru banyak tertutup dengan aspal ataupun pembetonan sehingga air tidak
dapat meresap ke dalam lapisan tanah.
5. Pendirian
rumah di sepanjang sungai
Masyarakat yang mendirikan rumah di
pinggir sungai, cenderung mengurangi lebar sungai. Dengan berkurangnya lebar
sungai, menyebabkan air tidak mengalir secara optimal.
2.3.Dampak Yang Ditimbulkan
Adanya Banjir
Sedangkan
dampak atau akibat banjir antara lain sebagai berikut:
1. Merugikan
secara umum
Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir baik secara
langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.
Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah
atau lingkungannya terkena air banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat
merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu.
Segala aktivitas tidak nyaman dan
lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air bersih dan
berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.
2. Rusaknya
sarana dan prasarana
Air yang menggenang memasuki partikel
pada dinding bangunan, apabila dinding tidak mampu menahan kandungan air maka
dinding akan mengalami retak dan akhirnya jebol.
3. Hilangnya
harta benda
Banjir dalam aliran skala besar mampu
menyeret apapun yang dilaluinya termasuk harta benda. Seperti kursi, kasur,
meja, pakaian, dan lain sebagainya.
4. Menimbulkan
korban jiwa
Hal ini disebabkan karena arus air
terlalu deras sehingga banyak penduduk yang hanyut terbawa arus.
5. Menimbulkan
bibit penyakit
Penyakit yang dapat ditimbulkan misalnya
gatal-gatal. Air banjir banyak membawa kuman sehingga penyebaran penyakit
sangat besar.
6. Rusaknya
areal pertanian
Banjir mampu menenggelamkan areal
sawah. Tentu saja hal ini sangat merugikan para petani dan kondisi perekonomian
negara menjadi terganggu.
2.4.Cara Penanggulangan
Banjir
Untuk
menanggulangi terjadinya banjir, maka dibutuhkan cara penanggulangan sebagai
berikut:
1. Pengoptimalan
sungai ataupun selokan
Sungai ataupun selokan sebaiknya
dipelihara dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Sungai ataupun selokan tidak
untuk tempat pembuangan sampah. Kebersihan air dan deras arusnya harus di
pantau setiap saat sekedar untuk mengamati jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
2. Larangan
pembuatan rumah penduduk di sepanjang sungai
Tanah di pinggiran sungai tidak
seharusnya digunakan sebagai areal pemukiman penduduk. Selain menyebabkan
banjir, juga tatanan pola masyarakat menjadi tidak teratur.
3. Melaksanakan
program tebang pilih dan reboisasi
Pohon yang telah ditebang seharusnya ada
penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu kemudian tanam kembali tunas
pohon yang baru. Ini bertujuan untuk regenerasi hutan agar tidak gundul.
4. Mempergunakan
alat pendeteksi banjir sederhana
Untuk memantau tanda-tanda
terjadinya banjir, dibutuhkan suatu alat pendeteksi banjir. Alat pendeteksi ini
dibuat secara sederhana agar masyarakat mampu untuk membuatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Banjir
yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila
proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa, materi maupun
kerusakan lingkungan. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya.
Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah
merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang
mendatangi banjir.
Apabila
hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia
sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam.
Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami.
Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak
mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui
daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat
dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di
lembah-lembah sungai.
3.2.Saran
Setelah
ditarik kesimpulan, maka saran kami adalah:
1. Manusia
hendaknya berfikir dahulu sebelum bertindak agar tindakan tersebut tidak
mengganggu keseimbangan lingkungan.
2. Sebelum
banjir melanda negeri, kita sebaiknya melakukan langkah-langkah pencegahannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eryandeunge.blogspot.com/2012/01/kerusakan-lingkungan-akibat-banjir.html
http://liameirani.blogspot.com/2012/02/penyebab-terjadinya-banjir.html
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya.
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan
Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Mangunjaya tahun ajaran 2014/2015, dengan
judul “Bencana Banjir”.
Dalam
penyelesaian makalah ini, kami diharapkan mampu memahami materi tentang bencana
banjir, sampai kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh terjadinya banjir.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Walaupun
makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, dengan masih banyaknya
kekurangan dalam makalah ini, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca, dengan harapan kami kedepan supaya makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.
Mangunjaya
, Agustus 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3.
Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1.
Pengertian
Banjir................................................................................ 3
2.2.
Penyebab Terjadinya Banjir .............................................................. 3
2.3.
Dampak yang Ditimbulkan adanya Banjir ........................................ 5
2.4.
Cara Penanggulangan Banjir ............................................................. 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
3.1.
Kesimpulan ........................................................................................ 8
3.2.
Saran .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9
Comments
Post a Comment