MAKALAH Pergantian Musim dan Tarik Matahari
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Musim merupakan salah
satu dari peristiwa di bumi dalam jangka waktu tahunan, pada umumnya
berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkan cuaca.
Musim terjadi akibat
rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dan kecondongan sumbu Bumi atau
rotasi. Musim merupakan hasil dari revolusi tahunan bumi mengelilingi matahari
dan kemiringan relatif sumbu bumi terhadap bidang revolusi. Di daerah beriklim
sedang dan kutub., Musim ditandai oleh perubahan intensitas sinar matahari yang
mencapai permukaan bumi.
Selama Mei, Juni dan
Juli, belahan bumi utara terkena lebih banyak sinar matahari langsung karena
belahan wajah matahari. Sama dengan belahan bumi selatan pada bulan November,
Desember dan Januari. Pergantian musim dikarenakan kemiringan Bumi yang
menyebabkan matahari lebih tinggi di langit selama bulan-bulan seperti musim
panas yang meningkatkan fluks matahari. Namun, karena kelambatan musim, Juni,
Juli dan Agustus adalah bulan-bulan terpanas di belahan bumi utara dan
Desember, Januari dan Februari adalah bulan-bulan terpanas di belahan bumi
selatan.
Di daerah beriklim
sedang dan subkutub, umumnya empat musim yaitu : musim semi (vernal), musim
panas (estival), musim gugur (musim gugur) dan musim dingin (berkenaan dgn musim
dingin).
Di beberapa daerah
tropis dan subtropis itu lebih umum untuk berbicara tentang musim (atau basah,
atau monsun) versus hujan musim kemarau, karena jumlah curah hujan dapat
bervariasi lebih dramatis daripada suhu rata-rata. Sebagai contoh, di
Nikaragua, musim kemarau (November-April) disebut 'musim panas' dan musim hujan
(Mei sampai Oktober) disebut 'musim dingin', meskipun itu terletak di belahan
bumi utara.
Di daerah tropis
lainnya terdapat 3 musim yaitu musim panas, hujan, dan dingin juga digunakan.Di
beberapa bagian dunia, khusus "musim" secara luas didefinisikan
berdasarkan peristiwa-peristiwa penting seperti musim musim badai, tornado atau
musim api.
Tata surya yang secara
umum dapat dimanfaatkan umat manusia untuk mengungkap tabir dibalik
kemahakuasaan Allah Swt. Dengan perjalanan semu harian Matahari yang terbit
dari Timur dan terbenam di Barat adalahs ebuah dialog keharmonisan dan
keteraturan pergerakan orbit1 benda langit termasuk Matahari, Bulan dan Bumi.
Hal ini mengisyaratkan umat manusia untuk dinamis melakukan aktifitasnya baik
dalam kehidupan social maupun dalam peribadatan. Eksistensi peredaran semu
Matahari memberikan artiter penting khususnya bagi pengamat ilmu Falak karena Matahari
dapat menjadi salah satu kajian dan objek ilmiah dalam Pelaksanaan ibadah terkait
dengan arah dan waktu. Seperti halnya penentuan Awal waktu shalat, penentuan arah
kiblat dan fenomena gerhana tidak akan Terlepas dari peredaran semu Matahari
yang menjadi bukti kekuasaan Allah
swt.
1.2.Rumusan Masalah
1. Penjelasan
mengenai materi Pergantian Musim ?
2. Penjelasan
Faktor Pergantian Musim ?
3. Penjelasan
mengenai materi Tarik Matahari ?
1.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah
ini adalah agar lebih mengerti dan memehami dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam mengenai pembahasan Pergantian Musim dan Tarik Matahari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pergantian Musim
Pergantian musim di Indonesia menimbulkan adanya bermacam-macam akibat yang terjadi. Contohnya, timbulnya kejadian aneh yaitu wabah ulat bulu yang menyerang beberapa desa di Probolinggo, Jawa Timur. Hal ini terjadi diperkirakan karena adanya pergantian musim yang terjadi…
Dari bulan Oktober sampai Maret, wilayah Indonesia bagian utara
khatulistiwa mengalami musim hujan dan bagian selatan musim kering, dan
sebaliknya dari bulan April sampai September. (Garis khatulistiwa adalah garis
khayal yang membagi Bumi sama bagian antara utara dan selatan. Garis
khatulistiwa berbeda dengan garis edar Matahari.)
Daerah di sekitar khatulistiwa (23,5 LU – 23,5 LS) disebut daerah tropis,
iklimnya disebut iklim tropis yaitu memiliki dua musim dengan kelembapan udara
paling cocok untuk banyak jenis makhluk hidup. Wilayah yang jauh dari garis
khatulistiwa memiliki musim lebih banyak.
Benua Eropa, Amerika Utara, dan Selatan, dan Australia misalnya memiliki empat
musim, yakni panas (summer), gugur (autumn), dingin (winter), dan semi
(spring). Ini menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan wilayah di Bumi pada
waktu yang bersamaan memiliki musim berbeda tergantung lokasinya?
Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi karena orbit Bumi mengelilingi
Matahari yang berbentuk elips: saat posisi terjauh, maka Bumi dingin, dan
sebaliknya. Contoh ekstremnya adalah planet Merkurius yang panas dan planet
Pluto yang dingin. Atau kita akan merasakan hangat saat dekat dengan api unggun
dan dingin saat jauh. Teori ini logis jika hanya menjelaskan hangat dan dingin,
tapi tidak menjelaskan kenapa ada dua musim berbeda (misalnya bagian utara
khatulistiwa musim dingin dan selatan musim panas) pada saat yang bersamaan?
Sebenarnya,
jarak Bumi dan Matahari tidaklah menentukan musim di Bumi, karena perbedaannya
jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan. Perbandingannya seperti kita
berdiri satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira dua cm, tentu kita
tidak bisa membedakan perbedaan panas yang kita rasakan.Ternyata kemiringan
poros Bumi-lah yang membuat terjadinya pergantian.musim.
Perhatikan
juga kutub utara dan selatan Bumi. Walau Bumi sudah berotasi penuh (24 jam),
kutub utara tidak akan menerima sinar Matahari sehingga selalu malam, sedangkan
kutub selatan menerima sinar Matahari terus sehingga selalu siang.. Kondisi ini
akan berlaku sampai enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan Matahari.
Inilah penjelasan kenapa di kutub pergantian siang dan malam adalah sekali
dalam enam bulan.
Ini juga menjelaskan bagaimana pada musim panas siang hari lebih lama daripada malam hari (atau sebaliknya pada musim dingin). Lebih detail lagi, pada tanggal 21 Juni bagian utara mengalami siang hari terpanjang (sebaliknya bagian selatan siang hari terpendek); 21 Maret dan 22 September Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga lama siang hari benar-benar sama dengan lama malam hari di semua wilayah Bumi; dan 21 Desember bagian utara mengalami siang hari terpendek (sebaliknya bagian selatan siang hari terpanjang). Keempat hari itu adalah terkait dengan empat musim yang ada di Bumi.
Sungguh menakjubkan akibat kemiringan poros Bumi ini. Tentu saja ini tidak terjadi secara kebetulan, sesungguhnya ini adalah salah satu bentuk kekuasaan Yang Maha Kuasa.
2.2.Faktor Penyebab
Terjadinya Perubahan Musim Di Indonesia
Secara astronomis wilayah Indonesia terletak antara 6° LU -
11° LS dan 95° BT - 141° BT. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap iklim
Indonesia secara keseluruhan, yaitu beriklim tropis atau merupakan tempat
peredaran semu matahari tahunan. Artinya, tempat yang selalu dilalui oleh pergeseran
semu matahari dari garis balik utara ke garis balik selatan, atau
sebaliknya. Posisi yang demikian itu menyebabkan banyaknya sinar matahari yang
datang selalu besar (sering), yaitu sekitar 55%. Dengan sendirinya temperatur
suhu udara di Indonesia selalu panas dengan suhu rata-rata harian adalah 27° C
dengan dua musim, yaitu panas dan hujan.
Penyebab Perubahan Musim di
Indonesia
Mengapa terjadi perubahan musim di
Indonesia? Perubahan musim di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: :
1.
Pergeseran semu matahari tahunan
Pada saat bumi berevolusi, sumbu
bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi condong ke 66.5°, hal
ini mengakibatkan posisi bumi terhadap matahari mengalami perbedaan. Pada 23
September sampai dengan 21 Maret kedudukan matahari berada di belahan bumi
selatan dan kedudukan bumi posisinya lebih dekat ke matahari. Sehingga
menyebabkan di belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas dan siang hari
lebih lama daripada malam hari. Sedangkan, pada tanggal yang sama di belahan
bumi bagian utara, seolah-olah berada pada posisi jauh dari matahari sehingga
dengan sendirinya di utara mengalami musim dingin dan malam hari lebih panjang
daripada siang hari.
2.
Letak lintang
Secara astronomis, Indonesia berada
pada posisi garis lintang 6° LU - 11° LS. Karena berada pada posisi derajat
seperti itu Indonesia berada di daerah tropis yang dilalui oleh garis
khatulistiwa. Akibatnya, sudut
datang sinar matahari selalu tinggi
dengan titik kulminasi matahari terendah 54.5°, hal ini berakibat suhu udara
rata-rata tinggi dengan tekanan udara rendah. Sehingga berhembuslah angin pasat
dari daerah subtropika menuju daerah minimum equator. Di wilayah Indonesia
bagian selatan ekuator berhembus angin pasat tenggara, sedangkan utara ekuator
berhembus angin pasat timur laut yang bersifat basah karena banyak mengandung
uap air.
3.
Rotasi bumi
Bumi dari arah barat ke timur dengan
cepat sehingga ber-pengaruh pada udara yang membelok ke kiri di belahan bumi
bagian selatan dan ke kanan di belahan bumi bagian utara. Karena Indonesia berada
di belahan bumi bagian utara dan di selatan gerakan angin yang diterima
berbeda, angin yang berasal dari tenggara belahan bumi selatan akan berubah
menjadi angin barat daya di belahan bumi utara, sedangkan yang berasal dari
timur laut belahan bumi utara akan berubah menjadi angin pasat laut di belahan
bumi selatan. Angin tenggara bersifat basah, dan angin barat bersifat kering.
4.
Daerah bertekanan rendah dan tinggi
Secara geografis Indonesia terletak
antara dua benua dan dua samudera. Terjadinya perbedaan tekanan udara di kedua
benua, yaitu Benua Australia dan Asia yang terjadi setiap enam bulan sekali
menyebabkan terjadinya gerakan udara bolak-balik yang berlawanan arah antara
kedua benua tersebut. Karena terjadinya enam bulan sekali, maka angin tersebut
disebut dengan angin muson.
5.
Laut dan benua
Wilayah Indonesia terdiri atas
daratan dan lautan. Apabila kita membandingkan wilayah Indonesia antara daratan
dan lautan, ternyata lautan lebih luas daripada daratan, dengan perbandingan 1
daratan 3 lautan (1 : 3). Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kondisi
udara di Indonesia, yaitu kondisi udara yang lembap. Kelembapan udara tersebut
akan berpengaruh terhadap amplitudo (perbedaan suhu udara) bulanan dan tahunan
sangat kecil, yaitu antara 2° C sampai dengan 3° C, serta sebagian besar
wilayah Indonesia memiliki banyak curah hujan dalam setiap tahunnya.
2.3.Tarikh Matahari
Revolusi bumi terhadap matahari
mengakibatkan adanya perhitungan tarikh matahari(syamsiyah, solar kalendar).
Periode satu tahun pada Tarikh Matahari ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik disebut
Tahun Tropik. Satu Tahun Tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari
titik aries sampai titik itu lagi. Karena presisi bumi, Aries selalu bergeser dengan
arah positif pada ekliptika. Padahal matahari menjalani peredaran semu tahunan pada
ekliptika berarah negatif. Akibat kedua hal ini, periode yang di perlukan matahari
untuk bertemu dengan aries lebih pendek dari pada satu tahun siderik.
Sementara itu Aries
menjalani ekliptika berarah positif. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan matahari untuk
bertemu dengan aries lebih pendek daripada satu tahun siderik dimana 1 tahun siderik
= 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan
satu tahun matahari menjadi 365 hari 6 jam atau 365,25hari.
Saat ini berlaku ketentuan
yang kemudian dinamakan Tarikh Julian, yaitu satu tahun biasa 365 hari dan satu
tahun kabisat 366 hari. Tahun kabisat terjadi empat tahun sekali agar jatuhnya musim
kembali pada waktunya atau ketidak cocokan waktu dapat di perbaiki. Ketidak cocokanTarikh
Julian dengan tahun matahari dalam setahun sebesar 11 menit 14 detik atau dalam
100 tahun sebesar 18 jam 43 menit
Ketidak cocokan tarikh
Julian dengan tahun matahari :1 tahun Julian = 365 hari 6 jam.1 tahun matahari
= 365 hari 5 jam 48 detik 46 detik. Sehingga terdapat selisih dalam 1 tahun yaitu
11 menit 14 detik. Selisih waktu dalam 100 tahun 1.100 menit 1.400 detik atau
18 jam 43 menit. Dalam 128 tahun selisih itu menjadi 23,96 jam atau 1 hari
(terlambat 1 hari).
Usaha
perbaikan :
1. Pada
tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari, angka tiga berdasarkan
perhitungan dari 46 SM sampai 325 hari.371/128 = 2,8 dibulatkan menjadi 3 hari.
2. Tahun1582
dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius 13 sebanyak 10 hari. Yang 10 hari
itu berasal dari (1582-325) : 128 = 9,8Pada tanggal 4 oktober 1582 diumumkan bahwa
esok harinya bukan tanggal 5 oktober melainkan tanggal 15 Oktober.Sejak saat
itu berlaku ketentuan tambahan dalam menentukan tahun kabisatya itu untuk tahun
abad menjadi tahun kabisa tjika angka abadnya habis dibagi 4.
Contoh
:
1600:16
dapatdibagi 4:tahunkabisat
1700:17
tidakdapatdibagi 4:bukantahunkabisat.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pelajaran
yang telah diberikan oleh Bapak / Ibu Guru, buku-buku yang kami dapat baca dan pahami
,sehingga kami dapat mengambil pelajaran sekaligus pengalaman baru mengenai makalah
Ilmu Pengetahuan Alam(IPA).
Dalam penulisan makalah mengenai “Peredaran Semu Harian
Matahari dan Tarikh Matahari” ini, kami mendapatkan beberapa hal, yaitu:
3.1.Kesimpulan
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas. Biasanya satu
tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau
Jadi kesimpulan Tarik
Matahari adalah disebabkan oleh rotasi bumi (gerak putar bumi
pada sumbu putarnya). kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4.1
detik.Gerak semu harian matahari mengakibatkan perubahan posisi matahari
setiap harinya. matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat.
padahal gerak semu ini teramati karena bumi kita yang ber-rotasi dengan
arah sebaliknya, dari barat ke timur. sehingga akan muncul tampak kesan
semu bahwa dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah
yang bergerak mengelilingi.
3.2.Saran
Mungkin
inilah yang dapat kami berikan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan
ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih
banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah
tempat salah dan dosa. Dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(IPA).
Yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan
untuk negara dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/44129183/TARIKH-MATAHAR1
http://rpp-smp.blogspot.com/2013/12/faktor-penyebab-terjadinya-perubahan.html
KATA
PENGANTAR
Dengan
memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkan keagungan
cinta-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Pergantian Musim dan Tarik Matahari” dengan
lancar, singkat dan insya Allah berisi.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Banjarsari,
25 april 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3. Tujuan
............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pergantian
Musim .............................................................................. 3
2.2. Faktor
Penyebab Terjadinya Perubahan Musim Di Indonesia .......... 5
2.3. Tarikh
Matahari ................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
....................................................................................... 9
3.2. Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
Comments
Post a Comment