CLICK HERE

Sunday, March 12, 2017

MAKALAH Pergantian Musim dan Tarik Matahari

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.Latar Belakang Masalah

Musim merupakan salah satu dari peristiwa di bumi dalam jangka waktu tahunan, pada umumnya berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkan cuaca.

Musim terjadi akibat rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dan kecondongan sumbu Bumi atau rotasi. Musim merupakan hasil dari revolusi tahunan bumi mengelilingi matahari dan kemiringan relatif sumbu bumi terhadap bidang revolusi. Di daerah beriklim sedang dan kutub., Musim ditandai oleh perubahan intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan bumi.

Selama Mei, Juni dan Juli, belahan bumi utara terkena lebih banyak sinar matahari langsung karena belahan wajah matahari. Sama dengan belahan bumi selatan pada bulan November, Desember dan Januari. Pergantian musim dikarenakan kemiringan Bumi yang menyebabkan matahari lebih tinggi di langit selama bulan-bulan seperti musim panas yang meningkatkan fluks matahari. Namun, karena kelambatan musim, Juni, Juli dan Agustus adalah bulan-bulan terpanas di belahan bumi utara dan Desember, Januari dan Februari adalah bulan-bulan terpanas di belahan bumi selatan.

Di daerah beriklim sedang dan subkutub, umumnya empat musim yaitu : musim semi (vernal), musim panas (estival), musim gugur (musim gugur) dan musim dingin (berkenaan dgn musim dingin).

Di beberapa daerah tropis dan subtropis itu lebih umum untuk berbicara tentang musim (atau basah, atau monsun) versus hujan musim kemarau, karena jumlah curah hujan dapat bervariasi lebih dramatis daripada suhu rata-rata. Sebagai contoh, di Nikaragua, musim kemarau (November-April) disebut 'musim panas' dan musim hujan (Mei sampai Oktober) disebut 'musim dingin', meskipun itu terletak di belahan bumi utara.

Di daerah tropis lainnya terdapat 3 musim yaitu musim panas, hujan, dan dingin juga digunakan.Di beberapa bagian dunia, khusus "musim" secara luas didefinisikan berdasarkan peristiwa-peristiwa penting seperti musim musim badai, tornado atau musim api.

Tata surya yang secara umum dapat dimanfaatkan umat manusia untuk mengungkap tabir dibalik kemahakuasaan Allah Swt. Dengan perjalanan semu harian Matahari yang terbit dari Timur dan terbenam di Barat adalahs ebuah dialog keharmonisan dan keteraturan pergerakan orbit1 benda langit termasuk Matahari, Bulan dan Bumi. Hal ini mengisyaratkan umat manusia untuk dinamis melakukan aktifitasnya baik dalam kehidupan social maupun dalam peribadatan. Eksistensi peredaran semu Matahari memberikan artiter penting khususnya bagi pengamat ilmu Falak karena Matahari dapat menjadi salah satu kajian dan objek ilmiah dalam Pelaksanaan ibadah terkait dengan arah dan waktu. Seperti halnya penentuan Awal waktu shalat, penentuan arah kiblat dan fenomena gerhana tidak akan Terlepas dari peredaran semu Matahari yang menjadi bukti kekuasaan Allah

swt.

 

1.2.Rumusan Masalah

1.      Penjelasan mengenai materi Pergantian Musim ?

2.      Penjelasan Faktor Pergantian Musim ?

3.      Penjelasan mengenai materi Tarik Matahari ?

 

1.3.Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar lebih mengerti dan memehami dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mengenai pembahasan Pergantian Musim dan Tarik Matahari.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1.Pergantian Musim

            Pergantian musim di Indonesia menimbulkan adanya bermacam-macam akibat yang terjadi. Contohnya, timbulnya kejadian aneh yaitu wabah ulat bulu yang menyerang beberapa desa di Probolinggo, Jawa Timur. Hal ini terjadi diperkirakan karena adanya pergantian musim yang terjadi…

Dari bulan Oktober sampai Maret, wilayah Indonesia bagian utara khatulistiwa mengalami musim hujan dan bagian selatan musim kering, dan sebaliknya dari bulan April sampai September. (Garis khatulistiwa adalah garis khayal yang membagi Bumi sama bagian antara utara dan selatan. Garis khatulistiwa berbeda dengan garis edar Matahari.)
Daerah di sekitar khatulistiwa (23,5 LU – 23,5 LS) disebut daerah tropis, iklimnya disebut iklim tropis yaitu memiliki dua musim dengan kelembapan udara paling cocok untuk banyak jenis makhluk hidup. Wilayah yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki musim lebih banyak.
Benua Eropa, Amerika Utara, dan Selatan, dan Australia misalnya memiliki empat musim, yakni panas (summer), gugur (autumn), dingin (winter), dan semi (spring). Ini menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan wilayah di Bumi pada waktu yang bersamaan memiliki musim berbeda tergantung lokasinya?
Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi karena orbit Bumi mengelilingi Matahari yang berbentuk elips: saat posisi terjauh, maka Bumi dingin, dan sebaliknya. Contoh ekstremnya adalah planet Merkurius yang panas dan planet Pluto yang dingin. Atau kita akan merasakan hangat saat dekat dengan api unggun dan dingin saat jauh. Teori ini logis jika hanya menjelaskan hangat dan dingin, tapi tidak menjelaskan kenapa ada dua musim berbeda (misalnya bagian utara khatulistiwa musim dingin dan selatan musim panas) pada saat yang bersamaan?
            Sebenarnya, jarak Bumi dan Matahari tidaklah menentukan musim di Bumi, karena perbedaannya jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan. Perbandingannya seperti kita berdiri satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira dua cm, tentu kita tidak bisa membedakan perbedaan panas yang kita rasakan.Ternyata kemiringan poros Bumi-lah yang membuat terjadinya pergantian.musim.
            Perhatikan juga kutub utara dan selatan Bumi. Walau Bumi sudah berotasi penuh (24 jam), kutub utara tidak akan menerima sinar Matahari sehingga selalu malam, sedangkan kutub selatan menerima sinar Matahari terus sehingga selalu siang.. Kondisi ini akan berlaku sampai enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan Matahari. Inilah penjelasan kenapa di kutub pergantian siang dan malam adalah sekali dalam enam bulan.

Ini juga menjelaskan bagaimana pada musim panas siang hari lebih lama daripada malam hari (atau sebaliknya pada musim dingin). Lebih detail lagi, pada tanggal 21 Juni bagian utara mengalami siang hari terpanjang (sebaliknya bagian selatan siang hari terpendek); 21 Maret dan 22 September Matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga lama siang hari benar-benar sama dengan lama malam hari di semua wilayah Bumi; dan 21 Desember bagian utara mengalami siang hari terpendek (sebaliknya bagian selatan siang hari terpanjang). Keempat hari itu adalah terkait dengan empat musim yang ada di Bumi.

Sungguh menakjubkan akibat kemiringan poros Bumi ini. Tentu saja ini tidak terjadi secara kebetulan, sesungguhnya ini adalah salah satu bentuk kekuasaan Yang Maha Kuasa.

2.2.Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Musim Di Indonesia

            Secara astronomis wilayah Indonesia terletak antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap iklim Indonesia secara keseluruhan, yaitu beriklim tropis atau merupakan tempat peredaran semu matahari tahunan. Artinya, tempat yang selalu dilalui oleh pergeseran semu matahari dari garis balik utara ke garis balik selatan, atau sebaliknya. Posisi yang demikian itu menyebabkan banyaknya sinar matahari yang datang selalu besar (sering), yaitu sekitar 55%. Dengan sendirinya temperatur suhu udara di Indonesia selalu panas dengan suhu rata-rata harian adalah 27° C dengan dua musim, yaitu panas dan hujan.

 

Penyebab Perubahan Musim di Indonesia

Mengapa terjadi perubahan musim di Indonesia? Perubahan musim di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: :

1.      Pergeseran semu matahari tahunan

Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi condong ke 66.5°, hal ini mengakibatkan posisi bumi terhadap matahari mengalami perbedaan. Pada 23 September sampai dengan 21 Maret kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan dan kedudukan bumi posisinya lebih dekat ke matahari. Sehingga menyebabkan di belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas dan siang hari lebih lama daripada malam hari. Sedangkan, pada tanggal yang sama di belahan bumi bagian utara, seolah-olah berada pada posisi jauh dari matahari sehingga dengan sendirinya di utara mengalami musim dingin dan malam hari lebih panjang daripada siang hari.

 

2.      Letak lintang

Secara astronomis, Indonesia berada pada posisi garis lintang 6° LU - 11° LS. Karena berada pada posisi derajat seperti itu Indonesia berada di daerah tropis yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Akibatnya, sudut

datang sinar matahari selalu tinggi dengan titik kulminasi matahari terendah 54.5°, hal ini berakibat suhu udara rata-rata tinggi dengan tekanan udara rendah. Sehingga berhembuslah angin pasat dari daerah subtropika menuju daerah minimum equator. Di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator berhembus angin pasat tenggara, sedangkan utara ekuator berhembus angin pasat timur laut yang bersifat basah karena banyak mengandung uap air.

 

3.      Rotasi bumi

Bumi dari arah barat ke timur dengan cepat sehingga ber-pengaruh pada udara yang membelok ke kiri di belahan bumi bagian selatan dan ke kanan di belahan bumi bagian utara. Karena Indonesia berada di belahan bumi bagian utara dan di selatan gerakan angin yang diterima berbeda, angin yang berasal dari tenggara belahan bumi selatan akan berubah menjadi angin barat daya di belahan bumi utara, sedangkan yang berasal dari timur laut belahan bumi utara akan berubah menjadi angin pasat laut di belahan bumi selatan. Angin tenggara bersifat basah, dan angin barat bersifat kering.

 

4.      Daerah bertekanan rendah dan tinggi

Secara geografis Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Terjadinya perbedaan tekanan udara di kedua benua, yaitu Benua Australia dan Asia yang terjadi setiap enam bulan sekali menyebabkan terjadinya gerakan udara bolak-balik yang berlawanan arah antara kedua benua tersebut. Karena terjadinya enam bulan sekali, maka angin tersebut disebut dengan angin muson.

 

5.      Laut dan benua

Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Apabila kita membandingkan wilayah Indonesia antara daratan dan lautan, ternyata lautan lebih luas daripada daratan, dengan perbandingan 1 daratan 3 lautan (1 : 3). Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kondisi udara di Indonesia, yaitu kondisi udara yang lembap. Kelembapan udara tersebut akan berpengaruh terhadap amplitudo (perbedaan suhu udara) bulanan dan tahunan sangat kecil, yaitu antara 2° C sampai dengan 3° C, serta sebagian besar wilayah Indonesia memiliki banyak curah hujan dalam setiap tahunnya.

 

2.3.Tarikh Matahari

Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan adanya perhitungan tarikh matahari(syamsiyah, solar kalendar). Periode satu tahun pada Tarikh Matahari ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik disebut Tahun Tropik. Satu Tahun Tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai titik itu lagi. Karena presisi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif pada ekliptika. Padahal matahari menjalani peredaran semu tahunan pada ekliptika berarah negatif. Akibat kedua hal ini, periode yang di perlukan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek dari pada satu tahun siderik.

Sementara itu Aries menjalani ekliptika berarah positif. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek daripada satu tahun siderik dimana 1 tahun siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan satu tahun matahari menjadi 365 hari 6 jam atau 365,25hari.

Saat ini berlaku ketentuan yang kemudian dinamakan Tarikh Julian, yaitu satu tahun biasa 365 hari dan satu tahun kabisat 366 hari. Tahun kabisat terjadi empat tahun sekali agar jatuhnya musim kembali pada waktunya atau ketidak cocokan waktu dapat di perbaiki. Ketidak cocokanTarikh Julian dengan tahun matahari dalam setahun sebesar 11 menit 14 detik atau dalam 100 tahun sebesar 18 jam 43 menit

Ketidak cocokan tarikh Julian dengan tahun matahari :1 tahun Julian = 365 hari 6 jam.1 tahun matahari = 365 hari 5 jam 48 detik 46 detik. Sehingga terdapat selisih dalam 1 tahun yaitu 11 menit 14 detik. Selisih waktu dalam 100 tahun 1.100 menit 1.400 detik atau 18 jam 43 menit. Dalam 128 tahun selisih itu menjadi 23,96 jam atau 1 hari (terlambat 1 hari).

Usaha perbaikan :

1.      Pada tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari, angka tiga berdasarkan perhitungan dari 46 SM sampai 325 hari.371/128 = 2,8 dibulatkan menjadi 3 hari.

2.      Tahun1582 dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius 13 sebanyak 10 hari. Yang 10 hari itu berasal dari (1582-325) : 128 = 9,8Pada tanggal 4 oktober 1582 diumumkan bahwa esok harinya bukan tanggal 5 oktober melainkan tanggal 15 Oktober.Sejak saat itu berlaku ketentuan tambahan dalam menentukan tahun kabisatya itu untuk tahun abad menjadi tahun kabisa tjika angka abadnya habis dibagi 4.

Contoh :

1600:16 dapatdibagi 4:tahunkabisat

1700:17 tidakdapatdibagi 4:bukantahunkabisat.

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

Berdasarkan pelajaran yang telah diberikan oleh Bapak / Ibu Guru, buku-buku yang kami dapat baca dan pahami ,sehingga kami dapat mengambil pelajaran sekaligus pengalaman baru mengenai makalah Ilmu Pengetahuan Alam(IPA).

Dalam penulisan makalah mengenai “Peredaran Semu Harian Matahari dan Tarikh Matahari” ini, kami mendapatkan beberapa hal, yaitu:

 

3.1.Kesimpulan

Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau

Jadi kesimpulan Tarik Matahari adalah disebabkan oleh rotasi bumi (gerak putar bumi pada sumbu putarnya). kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4.1 detik.Gerak semu harian matahari mengakibatkan perubahan posisi matahari setiap harinya. matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. padahal gerak semu ini teramati karena bumi kita yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah yang bergerak mengelilingi.

 

3.2.Saran

            Mungkin inilah yang dapat kami berikan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa. Dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(IPA). Yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://id.scribd.com/doc/44129183/TARIKH-MATAHAR1

https://www.google.com/search?q=gambar+tarik+matahari&rlz=1C1CHMO_idID580ID583&oq=gambar+tarik+matahari&aqs=chrome..69i57.9050j0j7&sourceid=chrome&es_sm=93&ie=UTF-8#q=gambar+tarik+matahari&start=20

http://rpp-smp.blogspot.com/2013/12/faktor-penyebab-terjadinya-perubahan.html

https://www.google.com/search?q=makalah+pergantian+musim&oq=makalah+pergantian+musim&aqs=chrome..69i57j0l3.26837j0j7&sourceid=chrome&espv=2&es_sm=93&ie=UTF-8#q=materi+pergantian+musim

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkan keagungan cinta-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Pergantian Musim dan Tarik Matahari” dengan lancar, singkat dan insya Allah berisi.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                                        Banjarsari, 25 april 2014

                                                                                                                                    Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Hal

KATA PENGANTAR ..................................................................................     i

DAFTAR ISI .................................................................................................     ii

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah.....................................................................     1

1.2.  Rumusan Masalah...............................................................................     2

1.3.  Tujuan  ...............................................................................................     2

 

BAB II PEMBAHASAN

2.1.     Pergantian Musim ..............................................................................    3

2.2.     Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Musim Di Indonesia ..........    5

2.3.     Tarikh Matahari .................................................................................    7

 

BAB III PENUTUP 

3.1.  Kesimpulan  .......................................................................................    9

3.2.  Saran ..................................................................................................    9

 

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................   10

 

 

No comments:

Post a Comment