MAKALAH MENGHITUNG RESIKO USAHA SERABI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Caranya
agar kebudayaan negara Indonesia tidak semakin menipis dalam ingatan bangsa
Indonesia? Sebetulnya banyak cara, tapi yang menentukan berhasil atau tidaknya
dalah strategi yang digunakan. Bisa saja merangsang secara perlahan melalui
musik tradisional yang di mix n match dengan musik modern,
seperti contoh saat ini ada rapper-rapper yang menggunakan bahasa tradisional
dalam membawakan lagunya. Bisa juga dengan kreatifitas melalui pembuatan film
animasi misalnya, seperti kartun si unyil, atau lain kali setiap daerah
mempuyai kartun yang menceritakan kebudayaannya masing-masing. Bisa juga dengan
fashion, seperti halnya hijab yang dapat membuat banyak wanita mau menggunakan
jilbab, jika kita mempunyai jiwa kreatifitas yang tinggi, tentu saja kain khas
Indonesia, yaitu batik, bisa diminati banyak orang, daripada kita menyesal
batik di klaim negara lain, lebih baik kita sendiri yang mengembangkan dan
memajukannya hingga ke kancah dunia, dengan begitu, pasaran batik di Indonesia
pun pasti akan melesat.
Tapi
jika saya perhatikan, strategi yang paling tepat saat ini untuk membuat
kecintaan bangsa Indonesia terhadap budaya bangsa tidak kian luntur, adalah
melalui bisnis makanan. Melihat situasi penduduk bangsa Indonesia yang rata-rata
mempunyai jiwa konsumtif, hal ini mendorong saya untuk membuka usaha “SERABI”.
Bagi masyarakat sunda, SERABI mungkin nama kue ini sudah tidak asing lagi,
walaupun untuk dapat memakan kue soerabi (bisa dibaca surabi, atau serabi) ini,
mungkin agak susah untuk menemukan pedagang yang menjajakan cemilan khas jawa
barat ini.
Malah
benar saja, banyak anak-anak kecil dan remaja yang tidak mengenal kue ini,
padahal kue ini adalah kue khas jawa barat yang tidak diragukan lagi merupakan
hasil daripada kebudayaan tradisonal suku sunda. Ketika dijelaskan cara
pembuatannya, mereka malah mengira bahwa soerabi itu adalah pancake yang
jelas-jelas dari namanya saja pan = penggorengan; cake = kue, sudah pasti
berasal dari bahasa Inggris. Yak! Lagi-lagi modernisasi telah menginfus otak
para penerus bangsa.
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimana
cara atau strategi kita dalam menjalankan bisnis kue serabi, agar keuntungan
usaha kita bisa meningkat dan pelanggan kita puas dengan makanan dan pelayanan
kita.
1.3. Tujuan
Tujuan
yang akan dicapai adalah agar kita agar kita bisa meningkatkan keuntungan dan
memberi kepuasan kepada pelanggan. Dan mengembangkan kembali salah satu
kuliner khas Indonesia serta membantu menghidupkan lagi tradisi dan budaya bangsa
ditengah-tengah abad modern.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Serabi
Serabi
kadang disebut srabi atau surabi merupakan salah satu makanan ringan atau
jajanan pasar yang berasal dari Indonesia. Serabi serupa dengan pancake
(pannekoek atau pannenkoek) namun terbuat dari tepung beras (bukan tepung
terigu) dan diberi kuah cair yang manis (biasanya dari gula kelapa). Kuah ini
bervariasi menurut daerah di Indonesia. Daerah yang terkenal dengan kue
serabinya adalah Jakarta, Bandung, Solo, Pekalongan dan Purwokerto yang
masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Ada juga surabi Arab yang terkenal
karenakeunikannya yang terdapat di kota bogor.
2.2. Cara Memodivikasi Serabi
1. Mengubah tampilan serabi dengan
menawarkan banyak varian rasa namun tidak merubah bahan utamanya, seperti
serabi spaghetti lada hitam, serabi ayam panggang keju, serabi pizza, serabi
donat, serabi es duren, dll. Berikut contoh varian serabi :
- Memberikan
harga yang sewajarnya, sehingga serabi ini dapat dijamah
berbagaikalangan misalnya :
No. |
Jenis
Serabi |
Harga
(Rp) |
1 |
Serabi
spaghetti lada hitam |
10.000 |
2 |
Serabi
ayam panggang keju |
10.000 |
3 |
Serabi
pizza |
9.000 |
4 |
Serabi
donat |
6.000 |
5 |
Serabi
es duren |
7.000 |
( Tabel 1.1 Contoh daftar harga serabi)
- Membuat
tempat makan se-modern mungkin, misalnya berada di tempat yang strategis,
dilengkapi dengan fasilitas wifi, bentuk gedung yang unik, tempat makan
yang bersih dan nyaman, ruangan ber-AC dan Smoking Area, tempat parkir
yang luas, dan dekorasi cantik yang membuat konsumen tidak hanya menikmati
serabi namun juga merasa betah dan ingin berkunjung kembali.
- Pelayanan
modern, seperti tempat makan lain yang sudah modern (pizza hut, McD, KFC,
Dunkin Donuts) saya juga akan membuat layanan pesan antar, ini akan
memudahkan konsumen jika merasa malas untuk keluar rumah namun tetap ingin
menikmati serabi. Serta layanan online, akan ada website tentang tempat
makan serabi ini, sehingga konsumen dapat menemukan outlet-outlet terdekat
dengan mudah dan bisa mengetahui price-list dan menu terbaru apa saja yang
sedang recommended, didalam website juga akan terdapat contact person
untuk konsumen yang mau booked (pesan meja untuk acara besar, seperti
perayaan ulang tahun, buka puasa bersama, atau acara lainnya).
Hipotesa penelitian : Jika strategi diatas dijalankan dengan
baik, maka akan membuat tingkat penjualan serabi dan kepuasan pelanggan pun
meningkat.Hipotesa Nol (H0) =Tidak terdapat peningkatan penjualan
Soerabi dan kepuasanP pelanggan. Hipotesa Alte rnatif
(H1) =Terdapat peningkatan penjualan Soerabi dan
kepuasan pelanggan.
- Uji Hipotesa
Berikut adalah data untuk mengetahui hubungan antara
strategi penjualan dengan tingkat penjualan dan kepuasan pelanggan :
Strategi Penjualan |
Tingkat Penjualan |
Kepuasan Pelanggan |
Total |
||
Dijalankan < 25% |
13 |
a) 10,78 |
4 |
b) 6,22 |
17 |
Dijalankan >= 50 % |
40 |
38,06 |
20 |
21,94 |
60 |
Dijalankan >= 75% |
70 |
66,6 |
35 |
38,4 |
105 |
Dijalankan = 100% |
99 |
106,56 |
69 |
61,44 |
168 |
Total |
222 |
128 |
350 |
Dengan menggunakan uji Chi-Square :
α = 50%
Dk = (2-1) (4-1) = 3
Frekuensi harapan :
a) 222 *
17 = 10,78
350
b) 128 *
17 = 6,22
350
X² Tabel = 2,366
X² hitung = (oij –eij)²
Eij
Strategi Penjualan |
Tingkat Penjualan |
Kepuasan Pelanggan |
Dijalankan < 25% |
(13-10,78)² /
10,78 = 0,46 |
(4-6,22)² /
6,22 =
0,79 |
Dijalankan >= 50 % |
(40-38,06)² /
38,06 = 0,1 |
(20-21,94)² /
21,94 = 0,17 |
Dijalankan >= 75% |
(70-66,6)² /
66,6 = 0,17 |
(35-38,4)² /
38,4 = 0,3 |
Dijalankan = 100% |
(99-106,56)² / 106,56 =
0,54 |
(69-61,44)² /
61,44 = 0,93 |
Total |
1,27 |
2,19 |
Jadi, 1,27 + 2,19 = 3,46
X² Hitung > X² Tabel =
Ha/H1 DITERIMA
2.3. Gambaran Produk
1.
Produk
Serabi
ternyata tidak hanya digemari masyarakat dari daerah asalnya. Adanya usaha
makanan di kota-kota besar, seperti jakarta, bogor dan depok membuktikan
makanan ini disukai banyak orang. Saat ini, jenis serabi yang di buat sangat variatif,
ada serabi original yang hanya di lengkapi gula merah, serabi keju, serabi
cokelat,serabi telur,serabi nanas,serabi strobery,serabi sosis,serabi oncom,dan
serabi abon. Selain itu, bisa juga dibuat dengan mengombinasikan beberapa bahan
tambahan, seperti serabi pisang keju cokelat atau serabi jamur.
Bahan
baku membuat serabi sangat mudah diperoleh. Beras, kelapa, dan garam bisa
dibeli di warung sekitar rumah atau pasar tradisional. Begitu juga dengan bahan
tambahannya, seperti keju,cokelat,abon,sosis dan lainnya bisa dibeli di pasar
tradisional. Pembelian bahan baku juga bisa dilakukan dengan cara berlangganan
pada satu orang pedagang. Biasanya dengan berlangganan kita bisa mendapatkan
harga khusus.
Beras
yang digunakan sebaiknya yang bermutu agar serabi yang dihasilkan juga
berkualitas. Semua bahab yang digunakan harus dalam kondisi baik sehingga tidak
mengecewakan konsumen. Proses memenggang pun harus benar-benar diperhatikan,
jangan sampai gosong. Rasa yang dihasilkan pun harus benar-benar enak, jangan
sampai terjadi “kesalahan” rasa, seperti terlalu asin, kurang gurih, atau malah
terlalu gurih.
- Tempat
Usaha
Seperti untuk tempat
usaha lainnya, faktor lokasi sangat menentukan kelangsungan usaha ini. Lokasi
yang bisa dipilih untuk usaha ini diantaranya di pinggir jalan raya, apalagi
dekat dengan sekolah,kampus,perkantoran atau pusat perbelanjaan. Tempat usaha
biasanya di sewa dengan harga Rp. 500.000-Rp.1.000.000 per bulan, tergantung
pada tingkat keramaian tempat tersebut. Menyewa tempat dengan harga lebih
tinggi tidak masalah, asalkan lokasinya ramai dan bagus untuk dijadikan tempat
usaha.
Salah
satu faktor yang harus diperhatikan adalah keberadaan ruang atau tempat khusus
untuk meletakkan alat pemanggang. Tempat memenggang serabi sebaiknya diletakkan
dibagian depan tempat usaha karena bisa menarik konsumen.
b. Perlengkapan Usaha dan Karyawan
Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk usaha ini adalah alat pemanggang yang terbuat dari besi atau
alumunium. Alat ini tersedia dengan berbagai pilihan, ada yang berkapasitas
enam tungku dan sembilan tungku. Harga alat yang berkapasitas sembilan tungku
lebih mahal.
Peralatan lain
yang dibutuhkan adalah tungku tanah liat untuk memanggang serabi. Tungku ini
biasanya berdiameter 20 cm. Harganya relatif murah, Rp. 8000 per buah. Menurut
seorang penjual serabi di daerah Depok, tungku yang kualitasnya baik biasanya
didatangkan dari daerah cirebon. Selain itu dibutuhkan perlengkapan makan dan
minum untuk pembeli yang inggin menikmati serabi di tempat.
Jika kita tidak terjun
langsung dalam usaha ini, maka karyawan yang dibutuhkan paling sedikit dua
orang. Satu orang bertugas membuat serabi dan yang lainnya bertugas melayani
pembeli. Karyawan yang bertugas membuat serabi harus memiliki keterampilan
dalam membuat serabi. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah menentukan
jumlah adonan yang dituangkan ke dalam tungku, mengetahui lama pemanggangan,
dan mengetahui keadaan serabi yang sudah matang. Selain itu, juga harus terampil
mengangkat serabi yang sudah matang sehingga bentuk serabi yang dihasilkan
tidak rusak. Karyawan biasanya digaji Rp. 700.000 per bulan.
c. Promosi
Promosi yang bisa dilakukan
adalah memasang spanduk dibuat dengan penampilan yang menarik, seperti menampilkan
serabi dengan warna yang enak dilihat dan bisa menari perhatian konsumen.
Selain itu, bisa dengan cara membagikan brosur ke sekolah,kampus,perumahan,atau
perkantoran yang ada di sekitar tempat usaha kita.
Jika ada
program khusus, seperti pemberian diskon atau mendapatkan gratis beberapa porsi
jika membeli dalam jumlah banyak sebaiknya dicantumkan dalam brosur. Dengan
cara ini calon pembeli menjadi tertarik untuk datang ke warung kita. Brosur
bisa disebarkan dalam jangka waktu satu atau dua bulan sekali, terutama jika
ada menu atau program promosi baru.
2.4. Resiko
Resiko
yang bisa terjadi pada usaha ini adalah kegagalan dalam membuat serabi, seperti
terlalu gosong, tidak mengembang (karena bara api terlalu kecil atau kurang
panas). Resiko ini bisa diatasi dengan mempersiapkan pembakaran (bara api)
dengan baik dan menyerahkan tugas membuat serabi kepada karyawan yang
benar-benar sudah paham seluk-beluk pembuatannya.
Resiko
lain yang mungkin terjadi adalah berkurangnya pelanggan karena semakin banyak
jenis usaha makanan lain yang bermunculan. Resiko ini dapat kita atasi dengan
selalu menjaga kualitas serabi yang kita buat. Selain itu resiko ini bisa
diatasi dengan memberi pelayanan yang baik kepada pelanggan agar mereka
terkesan dan tetap menjadikan tempat kita sebagai pilihan tempat makannya.
2.5 Analisis Usaha
Serabi
Dalam
analisis ini menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut,
- masa
pakai alat pemanggang 3 tahun
- masa
pakai peralatan masak 2 tahun
- masa
pakai peralatan makan 1 tahun
- masa
pakai meja dan kursi 3 tahun
- masa
pakai tungku tanah liat 1 tahun
- masa
pakai peralatan lain, seperti tempat tisu 1 tahun
1. Biaya Investasi
Alat pemanggang kapasitas 9 tungku
Sebanyak 2 buah @
Rp.1.000.000
Rp.2.000.000
Peralatan memasak (baskom dan
pengaduk
adonan) Rp.100.000
Perlengkapan makan (piring dan
gelas) Rp.500.000
Meja dan
kursi
Rp.1.500.000
Tungku tanah liat 36 buah @
Rp.8.000 Rp.288.000
Peralatan
lain Rp.100.000
Total biaya investasi Rp.4.488.000
2. Biaya Operasional Per Bulan
- Biaya Tetap
Penyusutan alat pemanggang 1/36 x
Rp.2000.000 Rp.55.600
Penyusutan peralatan masak 1/24 x
Rp.100.000 Rp.4.200
Penyusutan peralatan makan 1/12 x
Rp.500.000 Rp.41.700
Penyusutan meja dan kursi 1/36 x
Rp.1.500.000 Rp.41.700
Penyusutan tungku tanah liat 1/12 x
Rp.288.000 Rp.24.000
Penyusutan peralatan lain 1/12 x
Rp.100.000 Rp.8.400
Sewa
tempat
Rp.1000.000
Gaji karyawan 2 orang @
700.000 Rp.1.400.000
Total Rp.2.575.600
- Biaya Variabel
Beras 20 liter x 30 hari @
Rp.4000 Rp.2.400.000
Biaya menggiling beras Rp.1000/liter
x 30 hari x 20
liter Rp.600.000
Bahan pelengkap (pisang,cokelat,keju
dan sosis)
Rp.100.000/hari x 30
hari Rp.3.000.000
Bahan lain (santan dan gula merah)
Rp.30.000 x 30
hari
Rp.900.000
Arang kayu Rp.20.000/hari x 30
hari Rp.600.000
Transportasi Rp.10.000/hari x 30
hari Rp.300.000
Listrik Rp.50.000
Kebersihan Rp.20.000
Total biaya
variabel Rp.7.870.000
Total biaya
operasional
Rp.10.445.600
3. Penerimaan per Bulan
Penjualan serabi 200 buah x Rp.3000
x 30
hari Rp.
18.000.000
4. Keuntungan per Bulan
Keuntungan =
Total Penerimaan – total biaya operasional
= Rp.18.000.000 – Rp.10.445.600
= Rp.7.554.400
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil uji hipotesa dengan menggunakan Chi-Square, dapat disimpulkan
Ha/H1 diterima, yang artinya, jika strategi penjualan dijalankan dengan baik,
maka akan terjadi peningkatan penjualan dan peningkatan kepuasan pelanggan.
Jadi,
simpulan dari karangan ilmiah ini adalah usaha “Serabi” merupakan bidang usaha
makanan yang akan memberikan peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan bila
wirausahawan mengetahui strategi penjualan yang baik. Selain itu, dengan
membuka usaha Serabi ini berarti kita semua telah bersama-sama mengembangkan
kembali salah satu kuliner khas Indonesia serta membantu menghidupkan lagi
tradisi dan budaya bangsa ditengah-tengah abad modern.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, “Panduan Usaha
Makanan”,Kontan, Oktober 2006
Bagus harianto,Tinton dwi putra,dan
Lavitri azlyn siregar, Februari 2007. 20 Peluang
Bisnis makanan.penerbit : PT Agromedia pustaka.
http://sesesey.blogspot.com/2012/12/ pengaruh-strategi-penjualan-terhadap.html.
http://wirausahakita.blogspot.com
KATA PENGANTAR
Puji
serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami
juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman mau
pun islam.
Dengan
nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
merupakan tugas mata pelajaran Kewirausahhan. kami sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada guru mata pelajaran Kewirausahaan, Nina Hayati, S.Pd .
kami menyadari dalam makalah ini
masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari
isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian
semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususny
abagi kami sendiri.
Banjarsari , ………….. 2016
Penyusun
Comments
Post a Comment