MAKALAH HARI PAHLAWAN (Versi 2)

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.  Latar Belakang

Hari Pahlawan, 10 November. Ya. Mungkin diantara kita telah banyak yang melupakan hari sakral tersebut. Bahkan kita pun cenderung alpa untuk memperingatinya. Di sekolah - sekolah sekalipun, seakan tidak tergugah untuk memberi reward kepada pahlawan tanpa tanda jasa atau hanya sekedar mengingatkan kembali makna pahlawan yang sesungguhnya kepada para murid. Upacara peringatan Hari Pahlawan pun, telah semakin jarang dijumpai. Masyarakat bahkan tidak sempat memberikan penghormatan kepada Hari Pahlawan, walau hanya sekedar mengibarkan bendera Merah - Putih di depan rumah mereka.

Murid - murid sekolah zaman sekarang justru lebih mengenal wajah Justin Bieber dan Syahrini ketimbang wajah - wajah pahlawan seperti Ki Hajar Dewantara dan R.A. Kartini. Kita tak menyadari, bahwa kehidupan kita saat ini dibuat dari tetesan darah dan keringat para pahlawan. Sungguh ironis.

 

1.2.  Tujuan

  1. Mengetahui arti pahlawan yang sesungguhnya
  2. Mengenal sosok - sosok pahlawan masa kini

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

Bangsa yang besar menghargai para pahlawannya. Bangsa Indonesia pernah dipandang besar oleh bangsa lain di dunia, terutama oleh rakyat-rakyat di Asia, Afrika dan Amerika Latin, berkat perjuangannya melawan kolonialisme dan imperialisme ( mohon dicatat antara lain : revolusi 45, Konferensi Bandung, Konferensi Pengarang Asia-Afrika, Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Ganefo, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Aaing).

Sekarang ini, negeri kita Indonesia sedang terpuruk citranya di dunia. Sekali lagi, bukan negeri yang macam beginilah yang dicita-citakan oleh ratusan ribu (bahkan mungkin jutaan) pahlawan kita, yang dalam barisan panjang dan berliku-liku telah berbondong-bondong bersedia mengorbankan diri, demi kita semua dan demi anak-cucu kita.

Dengan tekad bersama untuk menjunjung tinggi-tinggi semangat revolusioner dalam mengabdi kepada kepentingan rakyat, marilah kita sambut peringatan Hari Pahlawan !

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

2.1. Pengertian

Berbicara masalah pahlawan, tentu tak bisa dilepaskan dari pengertian tentang pahlawan itu sendiri. Selama ini, kita sering salah dalam menetapkan siapakah yang pantas disebut pahlawan di negeri ini. Kita hanya memandang bahwa pahlawan adalah orang-orang yang pernah berjuang membebaskan negeri ini dari cengkraman kaum penjajah. Bahkan, jika kita bertanya perihal pahlawan kepada anak kecil, mereka akan menyebutkan jajaran superhero. “ Superman, Batman, Spiderman, Ironman.

 

2.2. Pembahasan

Tak sekedar itu, sesungguhnya pengertian pahlawan sangatlah luas. Pahlawan tidak hanya ada di zaman penjajahan saja, sekarang pun di masa pembangunan, banyak pula pahlawan di tanah air ini. Dan lebih tepatnya, pahlawan adalah semua orang yang rela dan mau membantu atau berbuat baik kepada orang lain, bangsa ataupun negara tanpa adanya rasa pamrih.

Kita masih menganggap, bahwa pahlawan hanyalah ada pada tempo silam, yang berjuang demi kemerdekaan bangsa. Sudah saatnyalah kita mengubah anggapan tersebut. Karena, banyak sosok pahlawan masa kini yang dapat kita temukan. Siapa sajakah mereka?

Bermula dari lingkup masyarakat terkecil, keluarga. Ayah, kita sering melupakannya, padahal ia adalah sosok pahlawan besar bagi keluarganya. Yang menafkahi keluarga dan membuat kita, anak—anaknya dapat duduk di kelas ini. Semua itu, karena peluh dan kerja kerasnya. Beranjak ke lingkup yang lebih luas, sekolah. Kita semua tahu, di sekolah, terdapat pahlawan luar biasa, pahlawan tanpa tanda jasa, guru. Yang tak pernah pelit membagi ilmunya, senantiasa membimbing muridnya, sekalipun muridnya tak pernah menghargainya, akan bersedih jika murid tak dapat belajar dengan baik, dan turut tersenyum kala sang murid telah mencapai sukses. Dan tanpa sadar, semua usahanya untuk membuat kita menjadi manusia cerdas, dengan mudahnya kita lupakan. Kita sering mengatakan, “Dahulu, itu guru saya”, atau, “Itu guru saya sewaktu SMP”. Padahal, guru tak pernah memiliki masa jabatan bagi seorang murid, karena toh, ilmunya masih kita gunakan dalam kehidupan kita, sekalipun guru tersebut tidak lagi mengajar kita.

Sebatas itu, kita biasanya mengenal pahlawan masa kini. Tetapi, masih banyak lagi pahlawan masa kini, sebagai contoh, Bambang Pamungkas (bidang olahraga), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (politik), Abdullah Gymnastiar (bidang agama).

Tapi, kembali lagi ke pengertian awal, bahwa pahlawan adalah semua orang yang rela dan mau membantu atau berbuat baik kepada orang lain, bangsa ataupun negara tanpa adanya rasa pamrih, maka, kita semuapun dapat menjadi pahlawan.

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1.      Kesimpulan

Makna Pahlawan yang sesungguhnya adalah semua orang yang rela dan mau membantu atau berbuat baik kepada orang lain, bangsa ataupun negara tanpa adanya rasa pamrih. Dan kita juga harus mengetahui pahlawan masa kini, bukan hanya pahlawan yang berperang pada zaman penjajahan saja. Bahkan, kita juga dapat turut menjadi pahlawan.

 

3.2.      Pesan

Hari Pahlawan harus sama-sama kita kembalikan kepada peran (dan pesannya) yang semestinya. Ini adalah tugas utama bangsa kita, termasuk dari kalangan pendidikan dan sejarawan. Angkatan muda harus dididik untuk menghayati benar-benar semangat pengabdian kepada rakyat dan pengorbanan diri demi kepentingan nusa dan bangsa. Kalangan sejarawan (dan pendidikan) perlu sekali meninjau kembali buku-buku sejarah dalam sekolah-sekolah, sehingga generasi muda kita mengenal sejarah bangsa secara benar (ingat : pemalsuan yang memblingerkan : serangan 1 Maret dan pendudukan 6 jam di Jogya oleh Suharto dan pemalsuan-pemalsuan sejarah lainnya).

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://rahfariz.blogspot.com/2013/04/makalah-singkat-tentang-pahlawan.html

http://pandidikan.blogspot.com/2010/02/memperingati-hari-pahlawan-10-november.html

Comments

Popular posts from this blog

RESENSI NOVEL BAHASA SUNDA "LEMBUR SINGKUR"

MAKALAH Usaha Kecil KERIPIK PISANG (Kewirausahaan)

MAKALAH PEMBUATAN PIRING LIDI