MAKALAH TENTANG BAHAYA KOSMETIK
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya yang telah
dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah
diberikan sehingga penyusunan makalah tentang “Bahaya Kosmetik” ini
dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi
terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yakni baginda Muhammad SAW,
keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya
selalu menyertai kehidupan ini.
Setitik harapan dari kami sebagai penulis,
semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna.
Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.
Banjarsari, Agustus
2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan di segala bidang, kemajuan
di bidang teknologi, perkembangan sosial budaya, telah membawa perubahan dalam
sikap hidup seseorang. Kemajuan peradaban dan taraf kehidupan manusia, telah
membawa manusia kearah pemenuhan kebutuhan, baik bersifat primer maupun
bersifat sekunder.Tidak hanya kebutuhan akan sandang, papan, pangan, pendidikan
dan kesehatan saja. Kebutuhan akan mempercantik diri pun kini menjadi prioritas
utama dalam menunjang penampilan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah
penampilan atau mempercantik diri yaitu dengan menggunakan kosmetika.
Keinginan untuk mempercantik diri secara berlebihan,
salah pengertian akan kegunaan kosmetik, menyebabkan seseorang berbuat
kesalahan dalam memilih dan menggunakan kosmetik tanpa memperhatikan kondisi
kulit dan pengaruh lingkungan. Hasil yang didapatkan tidak membuat kulit
menjadi sehat dan cantik, tetapi malah terjadi berbagai kelainan kulit yang
disebabkan oleh penggunaan kosmetika tersebut. Gaya hidup yang kini terjadi
pada masyarakat baik masyarakat kota maupun desa, tidak hanya dikalangan anak
remaja tetapi juga dikalangan orang dewasa. Hal tersebut membuat para produsen
kosmetik berlomba-lomba mempromosikan produknya, salah satunya melalui iklan.
Berdasarkan pengamatan sekilas, sekarang ini ibu-ibu
cenderung memiliki masalah dengan kulit, terutama kulit wajah yaitu
timbulnya hiperpigmentasi atau noda hitam. Hiperpigmentasi timbul
karena adanya berbagai sebab antara lain faktor usia, perawatan yang salah,
paparan sinar matahari secara langsung, penggunaan alat kontrasepsi dan
kesalahan penggunaan kosmetik. Adanya kecenderungan untuk mengkonsumsi
kosmetika pemutih pada masyarakat membuat produsen kosmetika bersaing dalam
memproduksi dan mempromosikan produk kosmetika pemutih.
B.
Rumusan Masalah
Pembahasan
makalah ini membatasi masalah :
1. Apa
Pengertian Kosmetika?
2. Bagaimana
Penggolongan Kosmetik?
3. Zat
kimia apa saja yang terkandung dalam kosmetik?
4. Apa
Dampak Kosmetik Terhadap Kulit?
C.
Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini kami diharakan mampu
memahami tentang apa, Pengertian Kosmetika, Penggolongan Kosmetika, Zat kimia
yang terkandung dalam kosmetik, dan Dampak Kosmetik Terhadap Kulit
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kosmetika
Kosmetika merupakan suatu bahan yang dapat digunakan
untuk mempercantik atau merawat diri. Secara definitif kosmetika diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan
oleh pemakaian bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang
(Rachmi Primadiati, 2001:74).
Istilah kosmetika sendiri berasal dari bahasa yunani
yaitu Kosmetikos yang berarti keahlian dalam menghias (Retno
I.S. Tranggono, 1992 :28). Uraian di atas menjelaskan bahwa yang dimaksud
kosmetika adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar
dengan berbagai cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat
menambah daya tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Sekarang ini telah banyak
produk kosmetika yang beredar di pasaran dengan berbagai macam merk dan bentuk.
Kosmetika tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, seperti halnya
kosmetika penghilang bau badan yang kini dibuat dengan berbagai bentuk,
misalnya parfum berbentuk sprayyang penggunaannya dengan cara
disemprotkan, splash cologne dengan bentuk cair uang
penggunaanya dengan cara dipercikkan dan deodorant berbentuk rollonyang
penggunaannya dengan cara dioleskan.
B.
Penggolongan Kosmetika
Kosmetika yang beredar di pasaran sekarang ini dibuat
dengan berbagai jenis bahan dasar dan cara pengolahannya. Menurut bahan yang
digunakan dan cara pengolahannya, kosmetika dapat dibagi menjadi 2 golongan
besar yaitu kosmetika tradisional dan kosmetika modern.
Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga
macam, yaitu kosmetika tradisional, kosmetika modern, dan kosmedics
cosmetics medicated (Retno I.S. Tranggono, 1996:30).
1. Kosmetika
Tradisional
Kosmetika
Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat dibuat
sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan,
buah-buahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara tradisional ini merupakan
kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun dari leluhur atau nenek
moyang kita (Retno I.S. Tranggono, 1992: 30).
2. Kosmetika
Modern
Kosmetika Modern adalah kosmetika yang diproduksi
secarapabrik (laboratorium), dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk
mengawetkan kosmetika tersebut agar tahan lama, sehingga tidak cepat rusak
(Yuswati, 1996: 66).
C.
Dampak Kosmetik Terhadap Kulit
Efek Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama
dalam menerima berbagai pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau
pengaruh kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negatif. Tentu
saja yang diharapkan adalah efek positifnya, sedangkan efek negatifnya tidak
diinginkan karena dapat menyebabkan kelainan-kelainan kulit (Retno I.S Tranggono,
1996:32). Pemakaian kosmetika yang sesuai dengan jenis kulit akan berdampak
positif terhadap kulit sedangkan pemakaian kosmetikan yang tidak sesuai dengan
jenis kulit akan berdampak negatif bagi kulit. Usaha yang dapat dilakukan dalam
menghindari efek samping dari pemakaian kosmetika tersebut diantaranya adalah
mencoba terlebih dahulu jenis produk baru yang akan digunakan untuk melihat
cocok tidaknya produk tersebut bagi kulit kita. Setiap pemakaian produk
kosmetika diharapkan dapat berkhasiat sesuai dengan jenis produk yang kita
gunakan, akan tetapi sering kali pemakaian produk kosmetika tersebut justru
membawa petaka bagi pemakainya. Efek-efek negatif yang sering kali timbul dari
pemakaian kosmetika yang salah adalah kelainan kulit berupa kemerahan, gatal,
atau noda-noda hitam. Ada empat faktor yang mempengaruhi efek kosmetikaterhadap
kulit yaitu faktor manusia pemakainya, faktor lingkungan alam pemakai, faktor
kosmetika dan gabungan dari ketiganya.
a) Faktor
manusia
Perbedaan warna kulit dan jenis kulit dapat menyebabkan
perbedaan reaksi kulit terhadap kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen
melaminnya berbeda.
b) Faktor
iklim
Setiap iklim memberikan pengaruh tersendiri terhadap
kulit, sehingga kosmetika untuk daerah tropis dan sub tropis seharusnya
berbeda.
c) Faktor
kosmetika
Kosmetika yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah
Atau bahan yang berbahaya bagi kulit dan cara pengolahannya yang kurang baik,
dapat menimbulkan reaksi negatif atau kerusakan kulit seperti alergi atau
iritasi kulit.
d) Faktor
gabungan dari ketiganya
Apabila bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik,
cara pengolahannya kurang baik dan diformulasikan tidak sesuai dengan manusia
dan lingkungan pemakai maka akan dapat menimbulkan kerusakan kulit, seperti
timbulnya reaksi alergi, gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.
Kosmetika memiliki efek terhadap kulit yaitu efek negatif
dan efek positif. Demikian juga untuk kosmetika pemutih yang mempunyai efek
positif yaitu menjadikan kulit lebih cerah atau putih seperti yang diinginkan
dan mempunyai efek negatif yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan
kulit seperti kulit meradang atau terkelupas apabila penggunaannya kurang
berhati-hati atau tidak sesuai dengan petunjuk penggunannya.
Produk pemutih kulit adalah salah satu jenis produk
kosmetika yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat
pembentukan melaninatau menghilangkan melanin yang
sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih.
Keinginan seseorang untuk bisa tampil cantik dan memiliki kulit yang putih
bersih telah membuat seseorang bersikap konsumtif. Dampak positif yang dapat
diperoleh dari pemakaian kosmetika pemutih diantaranya yaitu kulit menjadi
putih bersih dan bersinar. Keterbatasan pengetahuan tentang berbagai produk
kosmetika pemutih membuat mereka tidak tahu dampak negatif yang timbul jika
tidak berhatihati. Kesalahan yang dilakukan dapat menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan kulit. Penggunaan kosmetik, khususnya pemutih secara berlebihan dapat
membahayakan kesehatan kulit.
Kosmetika pemutih biasanya mengandung zat aktif pemutih
seperti hidroquinondan merkuri. Hidroquinon yang
banyak dipakai sebagai penghambat pembentukanmelamin yang dapat
menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit
dari sinar ultraviolet, sehingga terhindar dari resiko terkena
kanker kulit. Apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan di bawah sinar
matahari secara langsung, hidroquinon dapat mengakibatkan noda
hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut sebagai okrosinosis yang
sifatnya permanen sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulit
yang berfungsi melindungi kulit dari sinarultraviolet.
Pemakaian merkuri dalam krim pemutih meskipun dapat
menjadikan kulit tampak putih mulus, lama-kelamaan akan mengendap di dalam
kulit. Pemakaian bertahun-tahun akan menyebabkan kulit biru kehitaman dan
memicu timbulnya kanker. Kurangnya pengetahuan dan informasi yang bisa
didapatkan oleh pengguna kosmetika pemutih dapat menyebabkan seseorang
melakukan kesalahan. Pada mulanya adalah keinginan untuk membuat kulit menjadi
putih dan cantik, tetapi hasil yang didapatkan malah sebaliknya. Tidak jarang
pengguna kosmetik pemutih mengeluh karena kulitnya merah meradang setelah menggunakan
kosmetika pemutih.
D.
Zat kimia yang terkandung dalam kosmetik
Berikut
beberapa bahan berbahaya yang sering dijumpai pada kosmetik dan produk
perawatan kulit lainnya. Bahan berikut adalah bahan sintetik yang sudah
terbukti berbahaya bagi kesehatan menurut beberapa penelitian.
1. Sodium
Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)
Zat
ini sering dikatakan berasal dari sari buah kelapa untuk menutupi racun alami
yang terdapat di dalamnya. Zat ini sering digunakan untuk campuran shampoo,
pasta gigi, sabun wajah, pembersih badan dan sabun mandi. SLS dan ALS
dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan kedua zat ini dapat dengan mudah
diserap ke dalam tubuh. Setelah terserap, endapan zat ini akan terdapat pada
otak, jantung, paru paru dan hati yang akan menjadi masalah kesehatan jangka
panjang. SLS dan ALS juga berpotensi menyebabkan katarak dan menganggu
kesehatan mata pada anak anak.
2. Bahan
Pengawet Paraben
Paraben
digunakan terutama pada kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit
lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada
kulit. Penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara
penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan.
Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus
kanker payudara yang diteliti.
3. Propylene
Glycol
Ditemukan
pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat
menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga
menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
4. Isopropyl
Alcohol
Alkohol
digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat
menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat
tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan
dini.
5. DEA
(Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine)
Bahan
ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan bahan
berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang
diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati.
6. Aluminium
Aluminium
sering digunakan pada produk penghilang bau badan. Aluminium diduga berhubungan
dengan penyakit pikun atau Alzheimer’s.
7. Minyak
Mineral
Minyak
mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan
dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak
mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran
toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
jerawat dan keluhan kulit lainnya.
8. Polyethylene
Glycol (PEG)
Bahan ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik.
PEG akan menganggu kelembaban alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya
penuaan dini dan kulit menjadi rentan terhadap bakteri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kosmetika merupakan suatu bahan yang dapat digunakan
untuk mempercantik atau merawat diri. Secara definitif kosmetika diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan
oleh pemakaian bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang.
Kosmetika adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada
tubuh bagian luar dengan berbagai cara untuk merawat dan mempercantik diri
sehingga dapat menambah daya tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan
tidak bersifat mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu
Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga
macam, yaitu kosmetika tradisional, kosmetika modern,
Efek Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama
dalam menerima berbagai pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau
pengaruh kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negative
Kosmetik
yang aman di ramu/di olah dari bahan-bahan alami atau bahan buatan yang tidak
mengandung bahan berbahaya, dan Kosmetik di gunakan harus sesuai dengan aturan
pemakaian.
B.
Saran
Pelajari dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada
label setiap produk kosmetik. Lihatlah apakah jenis jenis zat diatas terkandung
di dalamnya, bila anda masih kurang yakin, anda bisa mencarinya di internet
tentang bahayanya bahan tersebut.
Jangan pernah dibodohi oleh kata kata ‘natural’ dan
‘organic’ pada kemasan produk. Memang produk tersebut mengandung satu atau dua
bahan organik, tetapi kandungan bahan berbahayanya bisa berkali lipat
jumlahnya.
DATAR
PUSTAKA
http://www.academia.edu/8849118/Makalah_Kosmetik
Comments
Post a Comment