MAKALAH : Masalah Sosial

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaian Makalah Sosial dengan lancar.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang kami miliki, kekurangan pasti masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarsari,   September 2016

Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
1.4.Manfaat Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1.Pengertian Masalah Sosial......................................................................... 3
2.2.Karakteristik Masalah Sosial .................................................................... 3
2.3.Faktor Penyebab Masalah Sosial .............................................................. 4
2.4.Contoh Masalah Sosial di Kota Bekasi .................................................... 5
2.5.Upaya Pengendalian Masalah Sosial ........................................................ 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10
3.1.Kesimpulan ............................................................................................... 10
3.2.Saran   ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik.
Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan.

1.2.Rumusan Masalah
  1. 1.      Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
  2. 2.      Jelaskan karakteristik masalah sosial?!
  3. 3.      Apa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial?
  4. 4.      Sebutkan contoh masalah sosial yang berada di wilayah bekasi!
  5. 5.      Jelaskan secara umum cara menyelesaikan masalah sosial!


1.3.Tujuan Penulisan
  1. 1.      Menjelaskan tentang masalah sosial.
  2. 2.      Mendeskripsikan karakteristik masalah sosial.
  3. 3.      Menyebutkan faktor yang menyebabkan timbulnya masalah sosial.
  4. 4.      Menyebutkan contoh masalah sosial di wilayah bekasi.
  5. 5.      Menjelaskan cara-cara menyelesaikan masalah sosial secara umum.


1.4.Manfaat Penulisan
  1. 1.      Makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan mengenai Masalah Sosial
  2. 2.      Para pembaca dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah sosial yang dialami
  3. 3.      Makalah ini dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki makalah yang akan dibuat selanjutnya.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Masalah Sosial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan anatara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat seorang individu merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan yang ia inginkan.
Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan mesyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan kelompok, serta hubungna manusia dengan organisasi untuk mengembangkan dirinya.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial berkaitan erat dengan hal-hal yang mengganggu kedamaian didalam suatu kelompok masyarakat.

2.2.Karakteristik Masalah Sosial
Masalah sosial memiliki beberapa karakter, antara lain :
1.      Kondisi yang dirasakan banyak orang
Suatu masalah dapat disebut sebagai masalah sosial jika kondisinya dirasakan oleh banyak orang, namun tidak ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus merasakan masalah tersebut. Jika suatu masalah mendapatkan perhatian dari beberapa orang, maka masalah tersebut merupakan masalah sosial.
2.      Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan
Menurut paham hedonisme, orang cenderung mengulang sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak mengenakkan. Orang senantiasa menghindari masalah, karena masalah selalu tidak menyenangkan. Penilaian masyarakat sangat menentukan suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial.
3.      Kondisi yang menuntut permecahan.
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan senantiasa menuntut pemecahan. Umumnya, suatu kondisi dianggap perlu dipecahkan jika masyarakat menganggap masalah tersebut perlu dipecahkan.
4.      Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif.
Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut banyak orang.

2.3.Faktor Penyebab Masalah Sosial
Menurut Daldjoeni dalam Abulsyani (1994:187) bahwa, masalah social dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka secara menyeluruh ada beberapa sumber penyebab timbulnya masalah social, yaitu antara lain:
1.      Faktor alam (ekologis-geografis)
Ini menyangkut gejala menipisnya sumber daya alam. Penyebabnya dapat berupa tindakan eksploitasi berlebihan atasnya oleh manusia dengan teknologinya yang makin maju, sehingga kurang diperhatikan perlunya pelestarian lingkungan. Dapat pula karena semakin banyaknya jumlah penduduk yang secara otomatis cepat menipiskan persediaan sumber daya meskipun sudah dilakukan penghematan.
2.      Faktor biologis (dalam arti kependudukan)
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional maupun local. Pemindahan manusia (mobilitas fisik) yang dapat dihubungkan pula dengan implikasi medis dan kesehatan masyarakat umum serta kualitas masalah pemukiman baik dipedesaan maupun diperkotaan
3.   Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka penyakit kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan transportasi) dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan, keagamaan, serta pemakaian waktu senggang.
3.      Faktor sosial
Dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan untuk masyarakat.

2.4.Contoh Masalah Sosial Di Kota Bekasi
Masalah sosial dapat terjadi dikota mana pun, khususnya dikota-kota besar di Indonesia. Bekasi merupakan salah satu dari kota-kota besar yang ada di Indonesia. Semakin banyak penghuni suatu wilayah maka akan semakin besar pula kemungkinan timbulnya masalah sosial. Masalah sosial dapat mencakup lingkungan kecil mau pun besar. Berikut adalah beberapa contoh masalah sosial yang terjadi di kota Bekasi.
1.      Masalah Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui, pendidikan di Indonesia yang memburuk dapat dilihat dari sistem pendidikan yang diterapkan. Di kota Bekasi terdapat banyak sekolah yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dengan jumlah sekolah yang mencapai ribuan tak lantas menyelesainya masalah pendidikan dikota ini. Masih banyak anak-anak yang tidak mengenyam bangku pendidikan hanya karena masalah ekonomi yang terbatas. Padahal Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju jika memiliki sumber daya manusia yang kompeten.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
  • §  Rendahnya sarana fisik;
  • §  Rendahnya kualitas guru;
  • §  Rendahnya kesejahteraan guru;
  • §  Rendahnya prestasi siswa;
  • §  Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan;
  • §  Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan; dan
  • §  Mahalnya biaya pendidikan.


2.      Masalah Kemiskinan
Kemiskian merupakan salah satu problem sosial yang paling serius dialami oleh negara-negara berkembang. Salah satunyadi Bekasi masih banyak masalah kemiskinan yang seolah sangat sulit untuk di selesaikan.
Ada dua prespektif yang menjadi tinjauan masalah kemiskinan, yaitu ;
§  Prespektif Kultural, konsep ini dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu individu, keluarga, dan masyarakat. Tingkat kemiskinan individu berarti kemiskinan terjadi karena mentalitas individu yang malas apatis, fatalistik, pasrah, boros dan ketergantungan. Tingkat kemiskinan Keluarga berarti kemiskinan terjadi karena jumlah anak dalam keluarga yang sangat besar namun tidak didukung oleh produktifitas. Tingkat kemiskinan masyarakat berarti kemiskinan terjadi karena tidak terintegrasinya kaum myang tidak mampu dengan institusi-institusi masyarakat secara efektif.
§  Perspektif Struktural. Konsep kemiskinan dalam perspektif struktural adalah kemiskinan yang terjadi karena dampak dari faktor-faktor struktur masyarakat (faktor eksternal), yaitu terjadinya kemiskinan karena:
1)      Program atau perencanaan pembangunan yang tidak tepat;
2)      Pelaksanaan kekuasan pemerintahan (birokrasi pemerintah) yang korupsi;
3)      Kehidupan sosial-politik yang tidak demokratis atau otoriter;
4)      Sistem ekonomi liberalistik atau kapitalistik;
5)      Perkembangnya teknologi modern atau industrialisasi yang mekanistik disemua aspek;
6)      Kesenjangan sosial-ekonomi di masyarakat sangat tinggi;
7)      Globalisasi ekonomi dan pasar bebas. Jadi, menurut perspektif struktural kemiskinan itu terjadi karena faktor ekternal, sedangkan menurut perspektif kultural kemiskinan itu terjadi karena mentalitas individu atau kelompok
3.      Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan Ekonomi mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok.Kesenjangan ekonomi terjadi akibat adanya pengelompokan masyarakat yang pendapatannya dibawah rata-rata dengan masyarakat yang pendapatannya diatas rata-rata. Kesenjangan ekonomi ini terjadi secara tidak langsung membedakan antara si miskin dan si kaya.
Kesenjangan ekonomi bervariasi tergantung masyarakat, waktu, struktur ekonomi, dan sistem. Istilah tersebut dapat mengacu pada persebaran pendapatan atau kekayaan lintas lapisan masyarakat pada waktu tertentu, atau pendapatan dan kekayaan seumur hidup dalam jangka panjang.
4.      Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku dalam negara Indonesia serta norma-norma sosial dan agama.
Kriminalitas yang masih marak terjadi dikota-kota besar seakan sulit untuk dibersihkan. Tak banyak para pelaku seolah tergiur dengan pendapatan yang singkat walaupun terkadang dibutuhkan pertaruhan nyawa.
5.      Masalah Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan segala benda dan makhluk hidup di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi keberlangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga udara yang ada.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang mempunyai hubungan timbal balik. Masalah lingkungan hidup disini berarti tidak terawatnya lagi lingkungan disekitar kita yang secara sengaja dirusak oleh manusia yang tidak bertanggungjawab.

6.      Penyimpangan Perilaku Remaja dan Kenakalan Remaja
Penyimpangan perilaku remaja merupakan salah satu masalah sosial yang paling mengkhawatirkan. Pejuang muda Indonesia yang seharusnya dididik untuk membangun negara ini malah terjerumus kedalam lubang hitam yang dapat merusak remaja itu sendiri. Jati diri sebagai bangsa muda Indonesia seakan sirna, seiring perkembangan jaman dan masuknya budaya barat ke Indonesia tanpa penyaringan secara langsung membuat kaum muda berlomba-lomba untuk mempelajari budaya tersebut. Secara tidak langsung bangsa muda perlahan telah meninggalkan budayanya sendiri, budaya Indonesia. Norma-norma yang berlaku di Indonesia seharusnya menjadi pegangan yang cukup kuat untuk menahan diri untuk tetap memiliki tujuan hidup yang baik.
Remaja merupakan masa-masa yang sangat labil bagi seorang individu karena saat itulah seorang remaja sedang mencari jati dirinya.

2.5.Upaya Pengendalian Masalah Sosial
1.      Peran Orangtua. Ini adalah pintu pertama dalam menangani masalah sosial. Selain karena orang tua adalah merupakan bagian dari tatanan sosial masyarakat, orang tua juga menjadi penentu baik tidaknya kehidupan keluarga yang ujung-ujungnya akan bersinggungan dengan kehidupan masyarakat disekitarnya. Peran orang tua dalam hal ini di antaranya,
§  Dengan bekerja sebaik mungkin memenuhi kebutuhan keluarga agar dengan perekonomian keluarga yang sehat tidak akan berdampak pada terjadinya persoalan ekonomi keluarga yang akan meyerempet kehidupan masayrakat di sekitarnya.
§  Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, bukan hanya sekedar menyekolahkan mereka tapi juga dengan senantiasa memberi nasehat saat di rumah.
§  Dengan memberi tambahan ilmu agama pada anak-anaknya merupakan langkah tepat dalam mengatasi dan menghindari masalah sosial. Sebab agama akan menuntun mereka berprilaku lebih baik sehingga kehidupan berbudaya dapat berjalan dengan baik.
§  Dengan memberi contoh yang baik pada anak merupakan kunci dari semua yang kita ajarkan. Tak ada artinya anda menasehati tiap hari kalau anda sendiri tidak melakukan apa yang anda katakan.
§  Dengan menjadi orang tua angkat. Untuk keluarga yang mampu peran ini seyogyanya dijalankan sebab jika sekiranya saja setiap satu keluarga melakukan ini maka akan sangat banyak anak terlantar yang akan memperoleh kehidupan yang lebih baik dan tentunya diharapkan mampu mengurangi dampak masalah sosial masyarakat nantinya.
2.      Peran Golongan Tertentu. Yang dimaksud di sini adalah seperti pengusaha, tokoh agama, lembaga-lembaga sosial, maupun pribadi yang masuk kategori mapan atau mampu memberi sumbangsi dalam mengatasi masalah sosial di daerahnya. Bagi seorang pengusaha misalnya dengan memberikan bantuan modal pada anak muda yang ingin berbisnis atau menyediakan fasilitas belajar bagi mereka. Untuk tokoh agama tentutunya banyak melakukan penyuluhan dan nasehat-nasehat yang mengena di hati orang-orang agar mudah diterima. Sedang untuk lembaga sosial, misalnya organisasi kemasyarakatan, sebaiknya banyak melakukan penelitian soal keadaan sosial di daerahnya dan kemudian menerapkan pemecahannya dengan melibatkan banyak orang dan lain sebagainya.
3.      Peran Pemerintah. Peran inilah sebenarnya yang sangat berpengaruh dan dapat membantu peran-peran lainnya dalam mengatasi masalah sosial. Karena mereka mempunyai wewenang untuk menggerakkan, memfasilitasi dan bahkan memberi punishment bagi yang tidak mengikuti aturannya. Diantara yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani persoal-persolan tertentu, misalnya penyuluhan anti narkoba, pelatihan ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Atau misalnya menciptakan program-program yang berdampak pada pemeliharaan tatanan sosial, misalnya memberkan Bantuan Tunai pada masyarakat kurang mampu, memfasilitasi kebutuhan sekolah secara berkala dan lain sebagainya. Selain itu menciptakan aturan yang tegas pada semua usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga menjadi senjata ampuh dalam menjaga kelansungan program-program tersebut.



BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama masa kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial yang baik. Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang damai dan mencegah terjadinya perselisihan antar masyarakat.
Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan sosial. Masalah sosial juga memiliki karakteristik khusus yang menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.
Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk timbulnya masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan penduduk yang meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat kesejahteraan segelintir orang menurun, akibatnya tak sedikit diantara mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.

3.2.Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu.

   

DAFTAR PUSTAKA
























Comments

Popular posts from this blog

RESENSI NOVEL BAHASA SUNDA "LEMBUR SINGKUR"

MAKALAH Usaha Kecil KERIPIK PISANG (Kewirausahaan)

MAKALAH PEMBUATAN PIRING LIDI