CLICK HERE

Sunday, November 27, 2016

Makalah Hakikat Mendengarkan

KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat taufik hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai hakikat mendengarkan dengan lancar dan baik. semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca pada umumnya.
Harapan penulis mudah–mudahan makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Saya akui makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam kata-kata maupun dalam penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi pembaca untuk memberi masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang baik dan benar.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan  menulis. Pada makalah ini kita akan membahas mengenai keterampilan mendengarkan.
Keterampilan mendengarkan adalah salah satu alat komunikasi yang sangat penting  dimiliki setiap orang terutama dalam menjalankan kontak sosial dengan orang lain. Kepandaian mendengarkan tidak terbatas hanya dalam pengertian pandai atau terampil saja, melainkan kepandaian itu harus dikaitkan dengan  sopan santun dan sesuai  dengan tatacara atau tatanilai yang kita anut sebagai bangsa yang memiliki moral agama dan moral kebangsaan.
Dalam kehidupan, sebagian aktivitas  mendengarkan dan berbicara rutin dilaksanakan yang membuat kita merasakan suatu kebiasaan yang lumrah serta tidak memiliki peraturan. Padahal baik buruknya hubungan sosial sangat tergantung saat kita menjalankan aktivitas salah satunya adalah mendengarkan.
Di kehidupan sehari-hari, sering kita melihat seseorang yang memiliki sifat bijaksana.  Orang tersebut dapat dipastikan adalah orang yang memiliki kesopanan berbicara dan mendengarkan. Oleh karena itu keterampilan mendengar tersebut harus dibina dari usia dini sampai ke jenjang pendidikan yang lebih formal.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakng di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan hakikat mendengarkan?
2.      Apa tujuan dari mendengarkan?
3.      Apa saja fungsi dari mendengarkan?
4.      Apa saja teori-teori dalam mendengarkan?

C.    Tujuan Penulisan
Seperti halnya rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui hakikat mendengarkan
2.      Untuk mengetahui  tujuan dari mendengarkan
3.      Untuk mengetahui fungsi dari mendengarkan
4.      Untuk mengetahui teori-teori dalam mendengarkan


  



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat  Mendengarkan
Mendengarkan adalah usaha untuk memproleh pengertian dengan mempergunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang di terima baik secara lisan maupun tertulis, dan melalui proses menangkap, memahami, dan mengingat.
Dalam sistem komunikasi, proses mendengarkan merupakan aspek yang sangat penting. Mendengarkan secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran kita, bukan suatu aktivitas yang pasif.

B.     Tujuan Mendengarkan
Tujuan mendengarkan dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berkomunikasi lisan dengan orang lain. Dalam komunikasi tersebut kita akan menyampaikan dan menerima informasi. Proses penyampaian informasi secara lisan di sebut berbicara. Sedangkan proses menerima menerima informasi di sebut mendengarkan
Tujuan orang mendengarkan adalah untuk memproleh informasi yang ada hubungannya dengan propesi, mengumpulkan data untuk membuat keputusan, dan untuk memberikan respon yang tepat. Selain itu, tujuan lain dari mendengarkan adalah untuk memproleh pengetahuan secara langsung, melalui radio atau televisi, dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan mendengarkan dari seseorang tidaklah sama dan ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan mulai dari memperoleh informasi sampai pada pemecahan masalah.

C.    Fungsi Mendengarkan
Mendengarkan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Terdapat beberapa jenis umum dari mendengarkan yaitu
a.       Mendengarkan untuk kesenangan merupakan bagian yang paling menyenangkan dari keseluruhan waktu yang kita gunakan untuk mendengarkan. Misalnya, mendengarkan komedi di televisi atau drama, kita mencoba menahan kemampuan kritis kita sehingga kita menikmati apa yang kita dengarkan dengan rileks dan santai.
b.      Mendengarkan untuk mendapat informasi berarti memperoleh beberapa kemampuan baru atau segala sesuatu yang berhubungan dengan beberapa perilaku yang lebih efektif seperti bagaimana menggunakan computer, membuat kurva, atau mempersiapkan jamuan makan. Pada kesempatan lain kita mendengarkan untuk informasi yang kita gunakan dalam memberikan beberapa macam evaluasi, keputusan, dan kritikan.
c.       Mendengarkan untuk menolong yang dalam hal ini berfungsi membantu orang lain dalam mengatasi masalah. Misalnya saja kita mendengarkan orang mengadu, mendengarkan persoalan pribadi, atau berusaha untuk membuat keputusan. Mungkin saja kita hanya sekedar mendengarkan atau menjadi pendengar dan hanya bersifat pendukung saja, namun demikian proses ini sudah menjadi upaya untuk menolong orang lain. Kemampuan semacam ini sering disebut dengan istilah katarsis.
d.      Mendengarkan untuk tujuan atau kepentingan dalam hal ini berfungsi sebagai sesuatu  yang dapat merangsang otak kita seperti mendengarkan musik klasik.

D.    Teori Mendengarkan
Seseorang dalam mendengarkan informasi secara efektif memiliki prosesnya, yaitu mendengarkan, pemahaman, mengingat, penafsiran dan mengevaluasi.
1.      Mendengarkan
Mendengarkan melibatkan pemrosesan suara di dalam setiap otak manusia. Ada beberapa cara mendengarkan, yaitu:
·         Menangkap, dapat mengenal dan mengetahui maksud yang terucapkan lewat nada, raut wajah, gerak dan lain-lain.
·         Memperhatikan, memusatkan perhatian penuh terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak pembicara.
2.      Pemahaman
Pemahaman merupakan proses penerimaan arti kata-kata yang disampaikan sehingga dapat sesuai dengan kata-kaa yang keluar dari pihak pembicara. Dengan kata lain topik pembicaraan yang disampaikan, disusun dan diulang kembali sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih memahaminya.
3.      Mengingat
Setelah memahami informasi yang telah disampaikan, kemudian melakukan pengujian kemampuan berapa besar informasi tersebut dapat disimpan dan dicatat ke dalam suatu memori. Agar informasi dapat disimpan dalam jangka waktu lama, pendengar perlu melakukan konsentrasi penuh terhadap pesan yang dibicarakan. Hal ini bertujuan bahwa apabila sewaktu informasi dibutuhkan kembali, dapat digunakan sesuai apa yang telah didengarkan dan meminimalisir kesalahpahaman.
4.      Menafsirkan
Penafsiran merupakan proses memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan ide, harapan dan pengalaman pribadi. Maksudnya Informasi/pesan yang disampaikan dihubungankan dengan informasi/pesan yang telah kita dengar, baca/lihat sebelumnya dari beberapa sumber. Sumbernya misalkan dari televisi, pengalaman pribadi, perbincangan, radio dan lain-lain.
5.      Mengevaluasi
Setelah melakukan penafsiran, kemudian langkah selanjutnya mengevaluasi mengenai pesan yang disampaikan. Dengan kecakapan berpikir pendengar menilai yang diungkapkan oleh pembicara, membedakan fakta dan opini, serta mengevaluasi bukti yang dikemukakan pembicara. Apabila pembicaraan tidak sesuai dengan penafsiran pendengar, hal ini akan menimbulkan tanggapan kepada pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa setiap manusia menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan mendengarkan sekitar 50%. Nilai ini sama besarnya dengan nilai gabungan waktu yang dihabiskan untuk membaca, menulis dan berbicara. Dengan demikian agar proses mendengarkan informasi dilakukan secara efektif, maka kita perlu menggunakan teknik sesuai dengan langkah-langkahnya.

6.      Respon
      Akhirnya muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah respon dari pendengarnya yaitu kita. Disini kita perlu melakukan respon dengan secepat mungkin, mengingat seorang ‘bos’ akan lebih senang jika anak buahnya cekatan dalam bekerja. Tetapi Anda harus ingat bahwa kecepatan memang baik tetapi ketepatan adalah segala-galanya





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Mendengarkan adalah usaha untuk memproleh pengertian dengan mempergunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang di terima baik secara lisan maupun tertulis, dan melalui proses menangkap, memahami, dan mengingat.
Tujuan mendengarkan dari seseorang tidaklah sama dan ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan mulai dari memperoleh informasi sampai pada pemecahan masalah.
Kegiatan mendengarkan tidak bisa diabaikan dalam hubungannya dengan keterampilan berbahasa. Mendengarkan memiliki kekuatan dan fungsi yang banyak, antara lain, menjauhkan diri dari kesulitan, menerima banyak informasi, membantu memahami orang lain, dan lain sebagainya.
Seseorang dalam mendengarkan informasi secara efektif memiliki prosesnya, yaitu mendengarkan, pemahaman, mengingat, penafsiran mengevaluasi, dan merespon.

B.     Saran
Dari pembahasan di atas, dapat kita ketahui bagaimana pentingnya mendengarkan untuk keterampilan berbahasa. Selain mendengarkan mendominasi tiga keterampilan berbahasa yang lain, dengan aktif mendengarkan secara baik dan efektif, mendengarkan juga mampu membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menentukan sikap dan keputusan.




DAFTAR PUSTAKA

Rahmat, J. (2000). Psikologi komunikasi. Bandung: Penerbit PT remaja rosdakarya.
Sugiyo. (2005). Komunikasi antar pribadi. Semarang: UPT percetakan dan penerbitanUNNES PRESS.
http://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasiverbal/mendengarkan-efektif/
http://renaldypangasean.blogspot.co.id/2014/06/hakikat-tujuan-fungsi-dan-teori-dari.html





No comments:

Post a Comment